Dalam semesta One Piece, ada sekelompok manusia yang merasa mereka ada di atas segalanya. Mereka adalah Tenryuubito (naga langit). Disebut naga langit karena mereka tinggal di puncak dunia, di atas sebuah tembok raksasa yang memisah dunia menjadi dua.
Tenryuubito One Piece merasa istimewa hanya karena memiliki garis keturunan dari para pendiri pemerintah dunia. Sesungguhnya, manusia punya kedudukan sama, dan itu mungkin yang sedang coba diperjuangkan dalam narasi One Piece.
Keistimewaan itu membuat moral mereka merosot, dan memperlakukan selain kelompok mereka seperti keset. Tak heran jika kemudian Tenryuubito menganggap perbudakan adalah hal yang wajar.
Daftar kebejatan mereka bisa disusun lebih panjang dari daftar belanja bulanan.
Asal-usul Tenryuubito One Piece

Sekitar 800 tahun lalu, dua puluh kerajaan bersatu melawan kekuatan besar yang dikenal sebagai Great Kingdom.
Setelah menang, mereka membentuk Pemerintah Dunia dan naik ke tanah Marie Jois, tempat yang kini menjadi pusat dunia. Dari para penguasa itulah Tenryuubito One Piece lahir.
Saat pendirian pemerintahan baru itu, dua puluh keluarga kerajaan berikrar di depan Tahta Kosong. Setiap keluarga meletakkan senjata sebagai simbol bahwa tak ada satu pun yang boleh berdiri di atas yang lain. Kesetaraan itu cuma bertahan di atas kertas.
Dari dua puluh keluarga itu, hanya sembilan belas yang menetap di Marie Jois. Satu keluarga, Nefeltari dari Arabasta, menolak ikut hidup di atas awan dan memilih kembali ke tanah mereka sendiri, mendekat ke asal-usul mereka sebagai manusia biasa.
Hak istimewa Tenryuubito

Tenryuubito bukan cuma bangsawan biasa. Mereka adalah lambang dari sejarah yang ditulis oleh pemenang. Status itu menempatkan mereka di puncak hierarki sosial. Kekayaan, pengaruh politik, dan perlindungan militer membuat mereka kebal terhadap konsekuensi.
Lahir dengan garis keturunan para pendiri pemerintah dunia mereka pahami sebagai kemuliaan. Mereka merasa istimewa, berbeda dengan manusia biasa.
Keistimewaan mereka juga berarti kemewahan. Secara simbolis, mereka menganggap diri mereka sebagai bangsawan dunia dan keturunan dewa. Marie Jois, tempat tinggal Tenryuubito, bahkan disebut sebagai tanah para dewa.
Atas dasar itu, kekuasaan dunia ada dalam genggaman mereka. Pemerintah dunia dan segala perangkatnya mesti tunduk. Bahkan jika keinginan mereka tak masuk akal sekalipun.
Kehadiran Gorosei, yang juga berasal dari kalangan bangsawan, membuat posisi mereka makin kokoh. Sebab, mereka adalah “hukum” itu sendiri.
Dunia berjalan sesuai kehendak mereka, sementara rakyat di bawah hanya bisa menatap langit dan berharap keadilan turun.
Simbol Tenryuubito: Cakar Naga Mencengkeram Langit

Ada sebuah simbol yang didirikan di Marie Jois sebagai penanda keagungan Tenryuubito, yakni simbol cakar naga mencengkeram langit. Arti simbol itu adalah dunia ada di bawah kekuasaan Tenryuubito.
Para budak Tenryuubito memiliki simbol ini dalam bentuk tato sebagai bukti kalau mereka adalah properti Tenryuubito.
Pasukan Revolusioner yang menyusup ke Marie Jois berhasil menghancurkan simbol itu. Peristiwa itu menandai pernyataan perang bukan hanya pada Tenryuubito, tetapi juga organisasi pemburu rente.
Tenryuubito melalui Gorosei jadi penguasa tertinggi Pemerintah Dunia. Organisasi raksasa itu membawahi banyak sekali organisasi lainnya, termasuk Angkatan Laut.
Semua anggota Pemerintah Dunia tunduk pada Saint Imu, yang secara ironis keberadaannya tak banyak diketahui oleh mereka.
Bangsawan korup dan bejat
Tenryuubito One Piece adalah bukti nyata bahwa kekuasaan tanpa batas hanya melahirkan kebejatan.
Mereka memperlakukan manusia lain seperti barang, menjadikan perbudakan sebagai hobi, dan merasa berhak atas apa pun yang mereka inginkan. Orang-orang yang dianggap “rendahan” bisa disiksa atau dibunuh hanya karena kebetulan melintas di jalan yang salah.
Bentuk kebejatan mereka lainnya misalnya menggelar kompetisi perburuan manusia yang terjadi sebelum insiden God Valley. Di pulau itu, para budak Tenryuubito dan penduduk asli God Valley jadi seperti kelinci dalam permainan berburu.
Tak cuma itu, ada kerajaan bernama Lulusia yang dilenyapkan tanpa bekas dan lokasi Lulusia hilang dari peta. Senasib dengan Lulusia, God Valley dihapus dari sejarah seolah pulau itu tak pernah ada.
Sebab memiliki sumberdaya yang tak terbatas, mereka punya kemampuan untuk memanipulasi informasi yang berarti juga manipulasi sejarah.
Sudah dulu, saya muak menulis kebejatan mereka.
Baca Juga: 2 Petunjuk Siapa Davy Jones di One Piece
Tenryuubito bukan dewa, mereka penindas
Tenryuubito tidak hanya berkuasa secara simbolik. Tenryuubito bukan sekadar kelompok bangsawan yang rakus.
Mereka adalah simbol dari ketimpangan sosial yang sudah mendarah daging selama berabad-abad. Mereka adalah cermin dari dunia yang dibangun di atas penindasan dan kebohongan sejarah.
Apakah ada Tenryuubito yang baik?
Secara individu mungkin ada, tetapi hanya segelintir, dan tidak menggugurkan premis Tenryuubito One Piece adalah bangsawan bejat. Lagipula, kita tidak bicara soal “individu” di sini, kan?
Cerita One Piece mendekati akhir. Kini ada orang-orang yang berani melawan mereka, mengguncang dunia, dan diprediksi bakal menggulingkan kekuasaan mereka.
Kita tahu sejak dulu, musuh utama umat manusia hanya satu: penguasa zalim berikut centeng-centengnya.

