6 Langkah Menghasilkan Gambar yang Laku di Shutterstock

6 Langkah Menghasilkan Gambar yang Laku di Shutterstock

Gambar yang laku di shutterstock

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Buat kamu yang hobi fotografi, pasti sudah tak asing lagi dengan Shutterstock. Plaform ini menyediakan jutaan gambar foto, ilustrasi, vektor, dan klip video yang diunggah oleh kontributor.

Kreatornya bisa mendapat pemasukan dari tiap karya yang diunduh oleh pengguna Shutterstock lain. Mereka perlu membuat karya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna lain, dan memetakan jenis gambar yang laku di Shutterstock.

Setelahnya, gambar-gambar tersebut bisa jadi sumber pemasukan bagi para kontributor. Lalu, bagaimana jika ingin membuat gambar yang laku di Shutterstock?

Tenang, artikel ini akan memberikan petunjuk mengenai gambar yang laku di shutterstock, tentu dengan langkah yang cukup mudah dan bisa kamu lakukan.

Bagi kamu yang ingin bergabung menjadi kontributor di shutterstock, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar gambar yang kamu ajukan dapat diterima. Yuk simak dan pelajari dengan saksama agar bisa dengan mudah dipraktekkan.

Langkah Menghasilkan Gambar yang Laku di Shutterstock

Shutterstock sendiri telah menetapkan beberapa aturan yang harus diikuti kontributor sebelum mengajukan gambarnya. Aturan tersebut bermanfaat bagi kreator saat ingin membuat gambar yang dijual bisa lekas laku atau diunduh oleh banyak orang.

Lantas apa saja karakteristik gambar yang laku di shutterstock?

Karya yang Relevan dan Tak Terbatas Waktu

Artem “Artie” Medvedev, seorang fotografer dari Ukraina menyebutkan jika mengunggah sebuah portofolio adalah tindakan investasi jangka panjang. Medvedev mengatakan jika dalam menentukan topik jepretan harus berdasarkan pengetahuan serta melihat peluang konsep apa yang sangat diminati.

“Untuk mendapatkan penghasilan yang stabil, saya sarankan untuk bertaruh pada blue chips. Dalam fotografi, ini adalah topik yang selalu laku, seperti gaya hidup, bisnis, kesehatan, dan lain-lain,” terang Medvedev dari situs resmi shutterstock.

Selain menggunakan topik dengan konsep jangka panjang (timeless), Medvedev juga menyarankan untuk menggunakan strategi day trader’s, yakni konsep jepretan dengan kondisi teknologi, berita, isu, dan peristiwa kontemporer. Ia menyebut jika topik semacam itu akan lebih cepat naiknya, namun lama-kelamaan akan menurun karena isu tersebut telah pudar.

Foto yang Autentik dan Nyata 

Memastikan gambar untuk terlihat nyata dan autentik juga menjadi hal mendasar yang perlu dilakukan untuk menghasilkan gambar yang laku di Shutterstock. Dengan kata lain, gambar mesti natural dan tidak berlebihan.

Cara ini dapat kamu lakukan dengan objek yang membutuhkan manusia di dalam gambar. Foto harus terlihat fokus dengan atmosfer alami, emosi dari sebuah gambar, serta kisah dari sebuah kegiatan.

Kita tahu, ada sosok orang, atau obyek lainnya sedang mengerjakan sesuatu, bisa memberikan keterangan soal apa yang terjadi dalam gambar. Jika gambar adalah sebuah cerita, kita perlu membayangkan seperti apa orang lain bisa memahami cerita.

Hindari Editan Berlebihan

Ciri-ciri gambar yang laku di shutterstock selanjutnya adalah menghindari gambar dari proses pengeditan yang berlebihan. Boleh mengedit, tapi seperlunya saja. Sebaiknya hindari menggunakan filter yang berlebihan dan tersedia di media sosial.

Beberapa kontributor mengatakan bahwa pengguna Shutterstok lebih menyukai gambar yang alami dengan konsep sederhana namun syarat makna.

Pertimbangkan pula kemungkinan bahwa pembeli gambar akan menggunakannya untuk keperluan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Editing berlebihan bisa jadi memperkecil peluang mereka menyukai gambar hasil karya kita.

Buat Gambar Serbaguna

Cukup penting kiranya sebelum melakukan proses pengajuan gambar di Shutterstok kontributor membuat gambar dengan beragam format. Kebutuhan pengguna ada banyak kan?

Beberapa format yang banyak dicari ialah resolusi 9:16 untuk kebutuhan story media sosial, ataupun landscape untuk kebutuhan thumbnail, banner, maupun gambar sampul.

Pihak Shutterstock mengatakan jika gambar yang laku di Shutterstock adalah gambar yang sesuai dengan beragam fungsi. Artinya, kontributor harus lebih peka dan mengerti apa yang dibutuhkan oleh konsumen agar gambar kamu dapat laku di shutterstock.

Gambar yang Matang dan Detail

Persiapan dan manajemen memotret harus sudah siap sebelum melakukan proses pemotretan. Untuk itu, kontributor mesti sungguh-sungguh menyiapkan tempat, talent, busana, hingga properti yang akan digunakan saat sesi pemotretan.

Selain itu, konsep ruangan juga perlu diperhatikan. Jika kamu pada saat memotret ada di dalam ruangan, sebaiknya perhatikan faktor pencahayaan, serta background apa yang akan digunakan.

Bahkan, jika perlu gambar hasil jepretan harus terlihat sedetail mungkin, dengan menambahkan elemen yang tersebar di internet. Tidak ada salahnya mengambil beberapa hal baik dari internet untuk diterapkan. Tentu harus menggunakan prinsip amati, tiru, dan modifikasi.

Gunakan keyword yang tepat

Jika semua gambar selesai diedit dan siap untuk dipublikasi, maka saatnya kamu untuk melakukan pengunggahan. Dalam hal ini kamu akan dimintai caption atau deskripsi dari gambar yang kamu jual.

Agar dapat dijangkau oleh banyak orang, gunakan keyword yang cocok dengan apa yang dicari orang. Pada intinya, keyword yang tepat adalah penggabungan frasa umum serta spesifik.

Gunakan keyword yang memang sangat mendeskripsikan gambar yang kamu publikasi. Jika sudah merasa buntu dengan keyword apa yang akan dipakai, maka kamu bisa menggunakan bantuan dari platform Lightroom Keywords dan Keywords Ready.

Itulah beberapa ciri–ciri gambar yang laku di shutterstock. Karakteristik gambar yang laku di Shutterstock yang telah disebutkan bisa membantu kontributor untuk menghasilkan karya yang disukai banyak orang. Jika karya disukai banyak orang, banyak diunduh, artinya makin besar peluang kontributor memperoleh pendapatan.

Bagaimana dengan kamu? Apakah sudah memetakan gambar seperti apa yang dihasilkan?

Baca Juga
Topik
notix-artikel-retargeting-pixel