Penjelasan Arti Crush dalam Bahasa Gaul, Ternyata Bukan Sekadar Gebetan

Penjelasan Arti Crush dalam Bahasa Gaul, Ternyata Bukan Sekadar Gebetan

arti crush dalam bahasa gaul

DAFTAR ISI

Kata crush sering dijumpai pada media sosial atau bahkan percakapan sehari-hari. Istilah ini biasanya ditemui pada obrolan atau artikel soal asmara.

Arti crush dalam bahasa gaul sering dipadankan dengan gebetan. Beberapa yang lain menggunakannya mengacu pada sosok yang mereka sukai.

Benarkah selalu demikian?

Sebenarnya apa itu crush secara bahasa, maupun arti crush dalam bahasa gaul. Simak penjelasannya lengkap dengan bagaimana istilah ini digunakan.

Sejarah Kata Crush

Dilansir dari English Stack Exchange, kata “crush” pertama kali tercatat di sebuah jurnal yang diterbitkan pada 1884 oleh Isabella Rittenhouse.

Menurut The Oxford English Dictionary, “crush” merupakan variasi slank dari kata “mash”. Kata “mash” ini merupakan kependekan dari kata “Masherava” yang populer pada 1890an. Kata “Masherava” sendiri adalah bahasa Romania yang berarti daya tarik, menarik, atau tertarik.

Dalam Bahasa Inggris, kata “crush” diadopsi menjadi kata benda atau noun, agar membedakannya dari “crush” sebagai kata sifat yang berarti menghancurkan atau merusak.

Secara definisi, arti dari kata crush secara umum bisa berarti perasaan suka kepada orang, atau bisa juga merujuk pada orang yang disukai.

Contoh penggunaan kata crush misalnya

  • “I have a crush on you”
  • “I will go out with my crush”

Arti Crush dalam Bahasa Gaul

Secara maknawi, “crush” mendefinisikan perasaan kuat seakan dihancurkan berkeping-keping ketika melihat, bertemu, atau berinteraksi dengan orang yang kita sukai. 

Kalau dalam konteks Bahasa Indonesia, mungkin bisa dipadankan dengan ungkapan ‘meleleh’ ketika berinteraksi dengan orang yang kita sukai. 

Sama seperti Bahasa Inggris, lama-kelamaan perasaan nge-crush ini mengacu pada objek atau orang yang kita crush-in atau kita sukai, tetapi tak bisa kita miliki itu.

Makanya muncul istilah seperti “Mas Crush” atau “Crush-ku”. 

Sebenarnya, crush memiliki arti yang mirip dengan gebetan, yaitu seseorang yang kita taksir atau sukai. Namun, untuk gebetan maknanya lebih mengacu pada seseorang yang kita sasar untuk dikencani, sementara crush memiliki konteks bahwa kita punya perasaan kepada orang tersebut. Sehingga penggunaannya juga bisa merujuk pada idola atau tokoh.

Pada titik inilah orang-orang kerap menggunakan istilah crush saat merasa sulit menggapai sosok idamannya. Pada saat yang sama, mereka juga kesulitan move on karena sudah kadung memiliki perasaan.

Setelah mengulas arti crush dalam bahasa gaul, mari kita melihat apa yang menyebabkan orang susah move on dari crush.

Penyebab Tidak Bisa Move On dari Crush

Naksir atau nge-crush pada seseorang bisa berakhir jadian atau sebaliknya, berakhir menderita sebagai pemuja rahasia saja. Kalau berakhir bahagia sih nggak masalah.

Tapi hidup tak seindah kisah Cinderella. Kebanyakan justru berakhir tersiksa dan hanya bisa halu dengan bayangan crush yang tak teraih.

Menurut psychologytoday.com, terdapat 98% orang yang menderita karena ‘unrequited love’ atau cinta bertepuk sebelah tangan. Jadi hanya dua persen aja orang yang berhasil menjalin hubungan dengan gebetan.

Perasaan menderita karena cinta bertepuk sebelah tangan itu berbahaya. Hasil riset terbaru menunjukkan bahwa otak kita merespon rasa sakit secara mental sama dengan rasa sakit secara fisik. Jadi definisi ‘luka tapi nggak berdarah’ itu nyata adanya. Makan tuh mimpi.

Bahkan patah hati dengan crush atau gebetan bisa saja lebih perih ketimbang putus pacaran. Soalnya orang yang kamu sukai itu belum menunjukkan sisi buruknya. Sehingga kenangan sosok yang tertinggal di kepalamu itu hanya sisi bagus-bagusnya saja.

Nge-crush emang enak. Tapi kadang ketika sudah saatnya bangun dari mimpi indah untuk menghadapai realita, banyak yang nggak sadar mengapa bisa terjerat dibuai mimpi. Sebelum masuk ke pembahasan bagaimana agar bisa move on dari crush, ada baiknya memahamai penyebab mengapa move on dari crush jadi begitu syulit.

Menurut Jeremy Nicholson, seorang pakar terapis hubungan dari AS, setidaknya ada 3 penyebab utama mengapa seseorang belum bisa move on dari crush. 

Nge-crush Orang yang di Luar Jangkauan

Kamu nge-crush orang yang berada di luar jangkauanmu. Misal berupa atasan, idola, atau kenalan yang berada di luar circle-mu. Apalagi dia adalah orang yang populer, atraktif, punya prestasi atau posisi yang bagus.

Tapi kamu merasa dia baik ke semua orang dan kamu takut untuk memulai duluan. Khawatir karena kamu sadar ada gap di antara kalian atau bahasa kerennya “out of league” sehingga mau tidak mau kamu hanya bisa mengagumi dan nge-crush dari jauh.

Menginginkan Lebih dari Sekedar Teman

Dari seseorang yang kamu kenal, temui, rutin berinteraksi, dan kamu kagumi, pasti sekian persennya ada perasaan ingin memiliki. Itu artinya kamu lagi nge-crush sama orang itu.

Perasaan suka nggak berhenti di situ. Kamu ingin menjalin hubungan spesial lebih dari teman dengan orang itu.

Nah untuk melangkah lebih, biasanya muncul ketakutan. Entah itu kamu takut jika perasaanmu merusak hubungan kalian, atau bahkan kamu takut jika perasaanmu tidak berbalas. Makanya kamu stuck di perasaan antara berharap dan takut-takut cemas.

Menikmati Perasaan Cinta Itu Sendiri

Untuk kasus ini, sebenarnya kamu tidak peduli apakah perasaanmu berbalas atau tidak. Yang terpenting adalah kamu merasa cukup nyaman dengan hanya mencintai saja. Tanpa peduli berbalas atau tidak. 

Penyebabnya bisa karena kamu tertarik dengan ide soal mencintai itu sendiri. Bisa juga karena self-defence mechanism yang membuatmu merasa takut untuk dikecewakan jika mengungkapkan perasaan suka kepada crush-mu.

Nah, jika ini yang terjadi padamu, ada baiknya kamu mempertanyakan ulang keputusanmu. Apakah kamu akan terus-menerus seperti ini?

Itulah penjelasan terkait arti crush dalam bahasa gaul. Sekiranya kamu termasuk yang punya ”crush” dan tidak bisa move on, coba perhatikan kembali, apakah perasaanmu perlu diperjuangkan.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel