Timeline Minggu Ke-2 Konflik Israel-Palestina

Timeline Minggu Ke-2 Konflik Israel-Palestina

AA-20231019-32460017-32460011-2_WOMEN_KILLED_SCORES_INJURED_IN_ISRAELI_ATTACK_ON_GREEK_ORTHODOX_CHURCH_IN_GAZA-1697783744

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Setidaknya 4.385 warga Palestina tewas di Jalur Gaza sejak perang antara Israel dan Hamas pecah 7 Oktober lalu.

Kementerian Kesehatan juga mengumumkan 1.756 di antaranya adalah anak-anak dengan total jumlah warga yang terluka hingga saat ini sudah mencapai 13.561 (21/10).

Sedangkan berita terbaru soal total warga Israel yang tewas karena serangan kelompok Hamas dilaporkan Wall Street Journal pada 18 Oktober sudah mencapai 1.400 orang.

Tujuh hari pertama eskalasi konflik kini sudah berubah menjadi 14 hari konflik. 

Dan kondisinya sama sekali tidak membaik, bahkan semakin buruk, terutama di pihak Palestina karena minim sistem pertahanan, ribuan penduduk Gaza tewas, dan jutaan lainnya antara sedang mengungsi dari Gaza atau sedang bertahan di kamp-kamp perlindungan di Gaza.

Timeline minggu kedua konflik Israel-Palestina

14 Oktober: penduduk Gaza gagal memenuhi tenggat waktu evakuasi yang ditetapkan Israel

Di hari sebelumnya, Israel meminta penduduk Gaza untuk dievakuasi atau mengungsi dari tempat tinggalnya ke bagian selatan.

Alasannya akan melancarkan serangan darat ke seluruh Kota Gaza untuk membinasakan kelompok Hamas yang diduga berada di terowongan-terowongan di kota tersebut.

Meskipun Israel sudah memperpanjang tenggat waktu menjadi 14 Oktober pukul 4 sore, penduduk Gaza yang jumlahnya lebih dari 1 juta orang tersebut masih belum semuanya berhasil dievakuasi.

Meskipun belum sampai tenggat waktu yang ditetapkan, Israel sudah melancarkan serangan ke beberapa titik dan menyebabkan bertambahnya korban tewas dan luka-luka.

15 Oktober: kondisi di Gaza memburuk dan menjadi “bencana total”

Segala aliran listrik dan sumber air sudah mati dan rusak akibat tindakan Israel. Akses bantuan kemanusiaan dan medis dari luar juga diblokir oleh Israel.

Menyebabkan warga Gaza mengalami krisis total karena menyebabkan kelaparan, kebersihan, dan tentunya menghambat bantuan medis, salah satu yang paling dibutuhkan oleh warga Gaza yang menjadi korban dalam serangan udara Israel yang terjadi hampir setiap hari.

16 Oktober: Hamas akan bebaskan warga asing yang disandera jika syarat-syarat dari mereka dipenuhi

Total warga sipil yang disandera sejak serangan di festival musik yang diselenggarakan di Israel 7 Oktober lalu dikonfirmasi kelompok Hamas ada 200 sampai dengan 250  orang.

Beberapa korban yang disandera kelompok Hamas tersebut bukan hanya orang Israel, tapi juga warga asing, termasuk Amerika.

Maka dari itu, Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) dalam pidatonya menyampaikan akan melakukan tindakan untuk membebaskan para korban sandera, serta mempertimbangkan operasi yang tidak sampai melukai para warga sipil tersebut.

17 Oktober: serangan udara Israel menargetkan rumah sakit

Serangan tersebut terjadi pada hari Selasa, pukul 7.30 waktu setempat di Rumah Sakit al-Ahli Arab. 

Salah satu serangan Israel yang paling mematikan sejak eskalasi konflik pada 7 Oktober karena menewaskan setidaknya 500 orang Palestina, yang di antaranya adalah warga sipil, pasien yang sedang dirawat, dan anak-anak.

18 Oktober: Israel setuju membuka koridor masuknya bantuan kemanusiaan melalui Mesir

Usai pertemuan Biden dengan Netanyahu, Perdana Menteri (PM) Israel, Israel setuju untuk membuka koridor masuknya bantuan kemanusiaan melalui Mesir untuk Gaza.

Dan Israel memastikan tidak akan mengganggu proses pengiriman bantuan tersebut.

Sementara itu, 20 truk berisi bantuan untuk Gaza sudah berkumpul di perbatasan Rafah.

Mereka menunggu perintah dari Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Mesir. Sedangkan presiden menunggu persetujuan dari Israel. 

19 Oktober: Israel melepaskan serangan udara dan menghancurkan gereja tertua di Kota Gaza

Saint Porphyrius bukan hanya gereja tertua yang ada di Gaza, tapi juga tertua dan masih aktif digunakan. 

Sejak eskalasi konflik terjadi, geraka ini menjadi tempat perlindungan bagi banyak penduduk Gaza dari serangan Israel yang sudah kehilangan tempat tinggal.

Dari serangan tersebut, telah menewaskan setidaknya 18 orang Palestina. 

Gereja ini tidak hanya menjadi tempat perlindungan bagi warga Palestina yang beragama Kristen, tetapi juga Islam. 

20 Oktober: Israel menyerang bagian selatan Kota Gaza

Setelah sebelumnya Israel meminta penduduk Gaza untuk mengungsi ke selatan kota, Israel juga melebarkan serangannya ke area selatan.

Satu ledakan tersebut menyebabkan tewas dan terlukanya beberapa orang Palestina, termasuk anak-anak.

21 Oktober: perbatasan Rafah dibuka, 20 truk berisi bantuan kemanusiaan akhirnya memasuki Gaza

Perbatasan Rafah yang membatasi antara Mesir dan Gaza akhirnya dibuka sehingga bisa mengantarkan bantuan kemanusiaan untuk Gaza tahap pertama.

Warga Gaza sendiri saat ini sudah dalam kondisi krisis akibat kekurangan pangan, obat-obatan, dan air sejak wilayahnya dikepung secara total oleh Israel.

Sebanyak 20 truk ini membawa obat-obatan dan persediaan makanan dan sedang dalam proses mendistribusikan ke orang-orang yang membutuhkan setelah berhasil memasuki wilayah Gaza. 

Sementara itu, lebih dari 200 truk yang membawa setidaknya 3.000 ton bantuan sudah diposisikan di dekat perbatasan selama beberapa hari dan siap untuk masuk ke Gaza. 

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel