Menunggu Pembuktian Barisan Mantan

Menunggu Pembuktian Barisan Mantan

menunggu pembuktian barisan para mantan
menunggu pembuktian barisan para mantan

Ketika para CEO Klub Sepak Bola mencoba menghalalkan segala mantan untuk persiapan mengarungi ketatnya kompetisi musim depan.

Seorang pria yang tidak menyukai sepak bola dapat dipertanyakan kejantanannya. Demikian ungkapan yang lazim diutarakan mereka yang gemar bersorak-sorai di tiap pertandingan bola, atau sekedar manggut-manggut meratapi nasib. Karena sepak bola bukan sekedar permainan. Adu bobol gawang itu juga terlanjur menjadi ajang adu taktik, kemampuan, dan kadang filosofi. Dan diatas itu semua, sepak bola merupakan simbol kesetiaan seorang pria pada tim yang digemarinya.

Dan begitulah. Sejatinya sepak bola adalah tentang cinta. Cinta kepada klub, supporter, pemain, gaya permainan, atau hanya sekedar cinta uang. Itu semua terserah Anda. Karena itu pula ada suporter karbitan hinnga fanatik, ada klub yang hanya mencari untung (baca: Arsenal), ada yang ambisius mengejar gelar. Ada yang punya pakem permainan, ada yang apa saja asal menang. Begitu seterusnya sepak  bola dipertandingkan.

Karena cinta itu pula pria yang suka sepak bola biasanya tahu cara bagaimana mencintai pasangannya. Meskipun itu bukan berarti pasangannya adalah orang-orang yang tahu bagaimana membalas perlakuan itu. Karena berdasarkan survei yang pernah dilakukan di beberapa kos-kosan dan kontrakan, pria pecinta sepak bola jauh lebih susah move on dalam berbagai hal, dibandingkan dengan yang suka main  boneka.

Mungkin, hal juga yang menjadi penyebab para CEO klub-klub  besar Eropa (kecuali Arsenal) juga susah move on dan tengah berada dalam romantisme lalu terjebak nostalgia. Pasalnya, saat ini para taipan itu mencoba menghalalkan segala mantan untuk persiapan mengarungi ketatnya kompetisi musim depan. Karena seperti yang telah diketahui, musim kemarin logika mereka sudah dikoyak-koyak oleh rentetan cerita dongeng yang menjadi nyata.

Hal ini dapat dilihat di geliat bursa transfer musim panas ini, dimana ada beberapa pemain yang akhirnya kembali ke pelukan klub lama mereka. Entah karena tak tahan singgah di lain hati, atau luka lama yang elah terobati. Nyatanya beberapa pemain kategori bintang telah berlabuh kembali ke rumah mereka. Siap memulai musim kompetisi baru dengan penuh harapan dan menghadirkan senyuman. Diantara beberapa pemain tersebut adalah:

Alvaro Morata (Juventus ke Real Madrid)

Bermain cukup konsisten sepanjang musim lalu dan performa menonjol di gelaran EURO 2016 membuat Madrid ngebet meminang mantannya. Penyerang tampan yang jika bermain di Liga Indonesia mungkin akan tampil di iklan sosis ini di boyong kembali oleh Madrid dari Juventus. Setelah sebelumnya, Madrid mengaktifkan klausul buy-back dalam kebijakan transfer Morata ke kubu “Lavechia Signora”.

alvaro morata

Mungkin jika diibaratkan dalam sebuah hubungan hal ini adalah keputusan “break” suatu pasangan. “Untuk sementara kita break dulu yah, kamu boleh cari yang lain. Nanti kalau kamu udah lebih baik, kembalilah padaku”, ungkap Madrid yang harus menebus 32 juta Euro. Namun berbekal 27 gol dan 19 asisst dari 93 laga di semua kompetisi, publik Bernabeu bisa berharap banyak pada sang mantan untuk mendatangkan kisah-kisah indah tanpa kembali jatuh di pelukan yang lain.

2. Mario Goetze (Munchen ke Dortmund)

Jika ada ungkapan cinta pertama adalah yang paling berkesan, mungkin itu yang tengah dirasakan Goetze musim lalu. Betapa tidak, dia sudah mencoba berganti hati menuju tim rival dan rela dicap lelaki kardus a.k.a penghianat oleh  Borussian yang terkenal loyal. Namun justru hampir tak pernah dimainkan Pep dalam skema permainan Bayern. Merasa bersalah telah berpaling hati,  pemain yang dibesarkan di Akademi Dortmund ini akhirnya memutuskan pulang ke cinta pertamanya untuk mendapat kesempatan kedua.

mario gotze

Walaupun Dortmund juga harus sama-sama berjuang dengan menebus 37 juta Euro untuk memulangkannya. Jika bagi Tsubasa, bola adalah teman, bagi Marco Reus, Goetze adalah teman. Mungkin, kisah indah pertemanan yang berbuah juara Bundesliga itulah, yang juga ingin diulang publik Signal iduna park. Hingga kemudian pelan-pelan membuka hati untuk memaafkan sang mantan, untuk berjuang menjejakan langkah di kompetisi baru.

3. Paul Pogba (Juventus ke Manchester United)

Dulu tak dianggap dan disia-siakan, kini ditunggu penuh harap dan dielu-elukan. Mungkin hal itulah yang tepat untuk gambaran kepastian kepulangan paul pogba dari nyonya tua kembali ke setan merah. Ditandai dengan tagar #Pogback di media official MU, Pogba pulang sebagai mantan terindah dengan banderol 110 juta euro. Dan menasbihkan dirinya sebagai pemain termahal dunia melewati Gareth Bale yang dibeli Madrid dari Totenham seharga 100 juta euro.

Kurang bersinar di ajang Euro 2016 dan sebelumnya dilego secara gratis ke ke Juventus oleh MU, harga Pogba dinilai kemahalan oleh banyak kalangan dan merupakan pembelian sia-sia. Namun apapun yang disampaikan, sepertinya tak akan mempengaruhi kebahagian Manchunian. Dengan makin jumawa mereka menyanyikan lagu Mantan Terindah dan membayangkan selebrasi ‘Dab’ ala Paul Pogba.

Bonus : Alfred Riedl kembali latih Timnas

Kalah gaung dengan berita rapi amat dan Ayu Think-Think, kabar Mbah Riedl kembali memegang kursi pelatih timnas memang harusnya cukup menarik. Tidak masuk dalam kategori pertimbangan, Riedl justru yang dipilih menyisihkan calon kuat berinisial RD dan NM. Namun sebagai fitrahnya seorang mantan ingin mengulang kisah indah mencapai final di AFF 2008, keputusan Riedl justru banyak disangsikan karena dianggap mengulang kesalahan yang sama. Minimnya waktu persiapan, dan pemanggilan pemain yang asal-asalan menjadi bekal wajib menuju Turnamen.

Kembalinya para mantan dengan segala bentuknya, sepertinya akan cukup memberikan warna dan remah-remah kenangan. Dalam berjalannya musim kompetisi baru maupun turnamen lainnya yang makin kompetitif. Setiap pertandingan akan menjadi pembuktian layak atau tidaknya seorang pemain memperoleh kesempatan kedua dengan harapan yang lebih tinggi dan harga yang lebih mewah.

Karena pada dasarnya sepak bola yang identik dengan seorang pria, adalah juga tentang tendang- menendang dan lupa-melupakan. Memang benar adanya jika seorang mantan akan selalu meninggalkan banyak kesan, yang kembali cobalah menerima untuk membuka hati lagi, dan yang telah terlanjur pergi, lepas dan ikhlaskan untuk mencari pengganti.

Apapun Mantan nya, minumnya air gula!

Editor: Redaksi
Penulis
Ary Yanuar

Ary Yanuar

Pria lugu yang terlahir tidak lucu. Ingin brewok dulu pernah kurus. Sedang belajar di sawah dan Pers Mahasiswa.
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-opini-retargeting-pixel