Sediksi – Mungkin AI yang satu ini akan sangat menguntungkan buat kamu para pekerja kreatif. Membuat gambar 3D akan semakin mudah dan bisa kamu lakukan dalam beberapa detik saja. Tidak hanya itu, buat kamu yang tidak memiliki keahlian membuat gambar 3D, tenang AI ini bisa melakukannya. Namanya adalah LRM (Large Reconstruction Model).
Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana rasanya memiliki kemampuan untuk membuat model 3D dari objek apapun hanya dengan melihat gambar 2D-nya saja? Mungkin kamu berpikir bahwa itu adalah hal yang mustahil atau hanya bisa dilakukan oleh ahli grafis komputer dengan perangkat lunak khusus.
Namun, kini ada sebuah model kecerdasan buatan (AI) yang dapat melakukan hal tersebut dengan cepat dan mudah. Model tersebut adalah (LRM) Large Reconstruction Model, sebuah terobosan baru dalam bidang rekonstruksi 3D dari gambar 2D.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah sedikit penjelasan tentang apa itu Large Reconstruction Model (LRM)? Siapa yang mengembangkannya dan bagaimana cara kerja teknologi AI ini?
Apa itu Large Reconstruction Model (LRM)?
LRM adalah model AI pertama di dunia yang dapat memprediksi model 3D dari sebuah objek dalam bentuk gambar 2D dan bisa mengerjakan rekonstruksi 3D dari gambar tersebut hanya dalam waktu kurang dari 5 detik saja.
Model ini dapat menghasilkan model 3D yang berkualitas tinggi dan dapat di render dari berbagai sudut pandang. Model ini juga sangat umum dan dapat bekerja pada berbagai jenis objek, baik yang nyata maupun yang imajinatif, seperti mobil, pesawat, binatang, manusia, bunga, robot, dan lain sebagainya.
Setelah kamu mengenal apa itu LRM dengan kecanggihan yang dimilikinya, berikutnya adalah siapa yang mengembangkan teknologi AI ini sehingga bisa memiliki kemampuan tersebut?
Siapa yang mengembangkan Large Reconstruction Model (LRM)?
LRM dikembangkan oleh para peneliti dari Adobe Research dan Australian National University. Mereka terinspirasi oleh kesuksesan model AI lainnya yang dapat menghasilkan gambar 2D yang realistis dan kreatif seperti DALL-E2 dan Stable Diffusion.
Para peneliti Adobe Research tersebut ingin membuat model AI yang dapat menggeneralisasi kemampuan tersebut ke dimensi 3D sehingga dapat menciptakan model 3D dari gambar 2D yang beragam dan menarik yang bertujuan untuk memudahkan para pekerja kreatif.
Kemudian, bagaimana teknologi AI yang satu ini bekerja dalam memproduksi gambar 2D menjadi 3D hanya dalam waktu beberapa detik saja?
Bagaimana cara kerja Large Reconstruction Model (LRM)?
LRM sendiri menggunakan arsitektur jaringan syaraf tiruan yang sangat besar dan efektif yaitu Transformer yang memiliki lebih dari 500 juta parameter yang dapat dipelajari. Model ini dilatih dengan cara end-to-end pada data multi-view yang sangat besar dan berisi sekitar 1 juta objek 3D termasuk gambar sintetis dari Objaverse dan gambar nyata dari MVImgNet.
Kombinasi antara model berkapasitas tinggi dan data skala besar ini membuat model ini dapat mempelajari prior atau pengetahuan awal data yang kuat dan dapat menangani berbagai macam dan model gambar 2D yang dimasukkan.
Secara spesifik, LRM menerapkan model visi yang telah dilatih sebelumnya untuk mengkodekan gambar 2D yang dimasukkan. Di mana fitur gambar diproyeksikan ke representasi 3D triplane oleh decoder transformer besar melalui cross-attention yang kemudian diikuti oleh multi-layer perceptron untuk memprediksi warna dan kerapatan titik untuk rendering volumetrik.
Model ini kemudian menggunakan teknik neural radiance field (NeRF) untuk menghasilkan model 3D yang konsisten dan halus dari gambar 2D yang dimasukkan. Dengan kecanggihan itu, teknologi AI ini dapat menghasilkan gambar hampir mirip dengan desain 3D yang bisa dilakukan dengan perangkat komputer.
LRM adalah model AI yang luar biasa yang dapat membuka peluang baru dalam bidang grafis komputer, desain industri, animasi, permainan, dan AR/VR. Model ini dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mengagumkan bagi kamu yang ingin membuat model 3D dari gambar 2D sesuai dengan apa yang kamu inginkan.
Dengan hadirnya AI ini, kamu tidak perlu lagi repot membuat model 3D dari komputer dan harus memiliki kemampuan desain grafis yang mumpuni serta dibarengi dengan jam kerja yang tinggi. Dengan menggunakan teknologi AI ini, kamu hanya cukup duduk dan memberikan contoh gambar 2D maka biarkan AI tersebut bekerja.