Fans Bundesliga Lemparkan Cokelat Koin ke dalam Lapangan, Bikin Laga Sempat Tertunda

Fans Bundesliga Lemparkan Cokelat Koin ke dalam Lapangan, Bikin Laga Sempat Tertunda

Fans Bundesliga Lemparkan Koin Cokelat ke dalam Lapangan

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Pemandangan menarik terjadi di laga Bundesliga pekan 15 antara Borussia Mönchengladbach melawan Werder Bremen, Sabtu (16/12/2023) dini hari. Para fans terlihat melemparkan cokelat koin yang dibungkus kertas timah berwarna emas ke dalam lapangan.

Aksi ini sempat membuat pertandingan ditunda beberapa saat, sebelumnya dilanjutkan kembali. Laga yang berlangsung di Borussia-Park itu sendiri berakhir dengan skor sama kuat 2-2.

Gol Rafael Santos Borré Maury di menit 7 membawa tim tamu unggul terlebih dahulu. Pada menit 12, wasit Felix Zwayer menghentikan pertandingan menyusul kehadiran cokelat-cokelat koin yang bertebaran masuk ke dalam lapangan.

Wasit dibantu oleh para staf stadion membersihkan koin-koin tersebut kurang lebih selama 5 menit, sebelum pertandingan dapat dilanjutkan kembali.

Setelahnya, tuan rumah berhasil mencetak 2 gol balasan lewat Rocco Reitz dalam tempo waktu 4 menit saja yang membawa Mönchengladbach memimpin.

Namun, di menit 76, die Werderaner mampu menyamakan kedudukan lewat Marvin Ducksch. Skor imbang bertahan hinggal laga usai. Hasil ini membuat die Fohlen menempati urutan 9 klasemen sementara, unggul 2 poin atas Bremen di posisi 12.

Bentuk Protes Para Fans atas

Fans Bundesliga Lemparkan Cokelat Koin ke dalam Lapangan, Bikin Laga Sempat Tertunda - Protes fan terhadap Bundesliga
Gambar: getty images

Aksi pelemparan cokelat koin yang dilakukan oleh para fans di laga Mönchengladbach kontra Bremen ini merupakan bentuk protes mereka terhadap kesepakatan investasi Bundeliga yang terkait dengan hak penyiaran.

Dilansir dari ESPN, kelompok-kelompok suporter di seluruh Jerman telah berjanji untuk melakukan protes terhadap rencana Bundesliga menjual sebagian pendapatan hak siarnya kepada para investor luar.

Para fans ini khawatir jika investor nantinya dapat menekan liga untuk mengubah cara kompetisi dijalankan dan lebih berfokus pada penonton layar kaca dibandingkan para fans yang datang ke stadion.

Para kelompok ini sendiri telah sepakat untuk melakukan aksi protes diam selama 12 menit pertama di semua pertandingan Bundesliga akhir pekan ini. Para fans tidak akan bernyanyi atau meneriakkan chants selama 12 menit tersebut.

Dalam pernyataan bersama, para fans ini menyatakan, “Kami tidak akan tinggal diam saat melihat sepak bola Jerman terjual habis.”

Pada laga pembuka pekan ke-15, Sabtu dini hari tadi, melemparkan cokelat-cokelat koin ke dalam lapangan pada menit 12 menjadi bentuk aksi protes yang dipilih.

Selain itu, para fans Mönchengladbach juga terlihat membentangkan spanduk besar dengan tulisan, “Kami tidak akan menjadi bagian dari kesepakatanmu!”

Selain di Bundesliga, protes ternyata juga dilakukan pada laga divisi 2 Jerman. Para fans Hansa Rostock melakukan aksi 12 minutes of silence (diam selama 12 menit) di pertandingan menghadapi SC Paderborn 07.

Ambisi Liga Jerman untuk Bersaing di Eropa

Fans Bundesliga Lemparkan Cokelat Koin ke dalam Lapangan, Bikin Laga Sempat Tertunda - Protes fans Bundesliga kepada DFL
Gambar: getty images

Dikutip dari Reuters, badan sepak bola Jerman, yaitu German Football League (DFL), sebelumnya menargetkan keuntungan hingga mencapai 1 miliar Euros dari penjualan hak media di tahun depan.

Pada minggu lalu, para klub divisi 1 dan divisi 2 Jerman memilih—dengan perolehan suara tipis—untuk mengizinkan para investor keuangan mengambil saham di perusahaan hak media Bundesliga.

Dikutip dari ESPN, hal ini nantinya dapat memungkinkan para perusahaan investasi untuk memperoleh persentase pendapatan TV dan pemasaran di masa mendatang, dan sebagai imbalan para investor tersebut akan melakukan pembayaran di muka.

Pihak Bundesliga mengatakan bahwa bagian persentase tersebut akan dibatasi maksimal 8 persen selama 20 tahun. Selain itu, mereka juga mengatakan bahwa pengaruh investor akan dibatasi pada membantu pemasaran saja.

Pendapatan tambahan dari investasi ini nantinya akan memungkinkan Bundesliga untuk melakukan modernisasi dalam pasar media yang terus berubah dan semakin berfokus pada layanan streaming.

Langkah seperti ini sendiri dilakukan seiring dengan semakin banyaknya liga-liga Eropa yang mulai mempertimbangkan pengaturan penyiaran sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan serta jangkauan global.

Dilansir dari Reuters, pihak DFL telah mengatakan bahwa pihaknya menargetkan penyelesaian kesepakatan senilai 900 juta sampai 1 miliar Euros pada akhir Maret, sebelum memberikan hak media kepada pasar Jerman untuk periode 2025-2029.

Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, telah mengindikasikan dukungannya terhadap rencana investasi ini agar liga Jerman dapat mengejar dan bersaing dengan liga-liga top Eropa lainnya.

“Bagi saya, secara historis, menghormati tradisi memang sangatlah penting, namun kita tentu saja ingin sepak bola Jerman terus berkembang. “Kami punya fans dari Leverkusen, dari Jerman, tapi juga ada fans di Spanyol, Argentina dan Jepang.

“Kita perlu memiliki perspektif untuk tetap menjaga tradisi, dan di saat bersamaan juga memiliki visi untuk berkembang. Kita berjuang di tengah hutan sepak bola, dan kompetisi besar juga datang dari La Liga, Premier League, Ligue 1, Calcio (sepak bola Italia), dan kita harus berkembang,” ucap Alonso dikutip dari ESPN.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel