Sediksi.com – Pertanyaan mengenai benarkah T-Rex nenek moyang ayam ini berseliweran di media sosial, bukan tanpa alasan. Banyak teori, hingga cocokologi yang mendukung hal ini.
Seperti yang kita tau, dinosaurus ini T-Rex dan semacamnya, mereka sudah punah sejak 65 juta tahun yang lalu, diduga karena atau akibat dari tabrakan asteroid yang menghancurkan sebagian belahan bumi.
Namun, bukan berarti kita tidak bisa mengetahui tentang dinosaurus sama sekali. Berkat fosil-fosil yang ditemukan oleh para ilmuwan, kita bisa belajar banyak tentang kehidupan dan perilaku dinosaurus di masa lalu.
Nah, dari fosil-fosil dan fakta-fakta lainnya inilah yang membuat beberapa orang bertanya-tanya atau bahkan menyakini kalau dinasaurus, khususnya T-Rex adalah nenek moyang dari ayam.
Lalu benarkah T-Rex nenek moyang ayam? Mari kita selidiki fakta ilmiahnya yang sudah sediksi rangkum dalam ulasan di bawah ini.
Benarkah T-Rex Nenek Moyang Ayam?
Sebelum kita menjawab pertanyaan benarkah t-rex nenek moyang ayam ini, kita perlu memahami dulu apa itu evolusi. Evolusi adalah proses perubahan sifat-sifat makhluk hidup dari generasi ke generasi yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti mutasi, seleksi alam, dan rekombinasi genetik.
Evolusi membuat makhluk hidup bisa beradaptasi dengan lingkungan yang berubah-ubah dan menghasilkan keanekaragaman spesies yang ada di bumi.
Salah satu bukti evolusi adalah fosil. Fosil adalah sisa-sisa atau jejak makhluk hidup yang terawetkan di dalam tanah, batu, atau es. Fosil bisa memberi kita informasi tentang bentuk, ukuran, usia, dan hubungan kekerabatan makhluk hidup di masa lalu.
Dengan membandingkan fosil-fosil yang berbeda, kita bisa melihat bagaimana makhluk hidup berevolusi dari waktu ke waktu.
Nah, dari beragam atau banyaknya spesies dinosaurus, T-Rex (Tyrannosaurus rex) merupakan reptil yang dikabarkan jadi satu keturunan dengan ayam, diduga adalah nenek moyang ayam.
Bagaimana kita tahu bahwa ayam adalah keturunan dinosaurus T-Rex? Dilansir dari Smitsonian Magazine kecurigaan selama bertahun-tahun ini berdasarkan anatomi yang mirip antara T-Rex dengan ayam.
Lebih lanjut, penelitian molekuler menunjukkan hasil yang mengejutkan. Untuk mendapatkan bukti molekuler tentang dinosaurus, perlu membutuhkan beberapa molekul yang sebenarnya, suatu hal yang sangat sulit untuk sekelompok hewan yang telah punah 65 juta tahun yang lalu.
Akan tetapi pada tahun 2003, ilmuwan Jack Horner dan Mary Schweitzer menemukan beberapa materi yang belum menjadi fosil di dalam tulang T. rex berkat kombinasi keberuntungan, keputusasaan, dan ketajaman mata.
Ketidaksengajaan ini adalah dari momen saat akan menerbangkan tulang paha raksasa dari lokasi lapangan Montana yang terpencil, mereka mematahkan tulang tersebut menjadi dua agar bisa masuk ke dalam helikopter. Mungkin beda cerita apabila mereka mempunyai helikopter yang lebih besar, kita mungkin tidak akan pernah tau.
Berbeda dengan cerita yang ada di Jurassic Park, para peneliti ini tidak dapat menemukan DNA dari sisa-sisa purbakala. Tetapi mereka berhasil mengambil molekul kolagen, protein structural yang muncul dalam bentuk yang sedikit berbeda pada banyak hewan.
Penelitian itu membandingkan versi dinosaurus dengan 21 hewan yang masih hidup sekarang, termasuk manusia, sinpanse, tikus, ayam, burung unta, buaya hingga salmon.
Hasil yang cukup mengejutkan adalah, kolagen dari T-Rex yang diteliti tersebut terbukti paling mirip dengan ayam dan burung unta, lalu menyusul kemiripan terdekat berikutnya adalah alligator.
Jadi benarkan T-Rex nenek moyang ayam? Ya sebenarnya tidak bisa disimpulkan begitu saja, hasilnya hanya yang paling mirip, belum tentu ayam adalah bentuk evolusi terakhir dari T-Rex.
Meski memiliki kesamaan secara anatomi pula, tetap saja dibutuhkan penelitian lebih lanjut yang meneliti banyak molekul alih-alih hanya sekadar kolagen.
Namun, memang bisa jadi ayam adalah keturunan dari dinosaurus tersebut, karena dinosaurus diperkirakan adalah nenek moyang burung. Walaupun demikian, perlu diketahui bahwa jenis burung itu banyak, dan ayam adalah salah satu spesies burung modern.
Penemuan Fosil Baru
Untuk memperjelas, mengutip dari laman BBC dari laporan berjudul Fossil ‘wonderchicken’ could be earliest known fowl, burung adalah keturunan dinosaurus, tetapi kapan mereka berevolusi menjadi burung seperti yang hidup saat ini masih sulit untuk dijawab.
Hal ini disebabkan karena kurangnya data fosil, namun dari tengkorak fosil yang baru ditemukan akan mengisi beberapa kekosongan untuk menjawabnya.
“Ini adalah satu-satunya tengkorak burung modern yang hampir lengkap yang kita miliki, sejauh ini, dari zaman dinosaurus dan dapat memberi tahu kita banyak hal tentang sejarah evolusi burung” kata Dr Daniel Field dari University of Cambridge.
Ia menyebutnya dengan “Wonderchicken”, dan fosil burung tersebut diberi nama Asteriornis maastrichtensis, yang diambil dari nama Asteria, dewi bintang jatuh Yunani yang berubah menjadi burung puyuh.
Fosil burung tersebut ditemukan di sebuah tambang di perbatasan Belanda-Belgia. Burung ini memiliki berat kurang dari 400 gram dan merupakan anggota awal dari kelompok yang memunculkan ayam, bebek, dan unggas modern.
Pada saat itu, wilayah dari penemuan fosil ini ditutupi oleh laut yang dangkal, dan kondisinya mirip dengan pantai tropis modern.
Dengan kaki yang panjang dan ramping, burung tersebut mungkin merupakan penghuni pantai, lebih lanjut Dr Field mengatakan “wonderchicken ini akan menjadi fosil yang sangat penting untuk membantu memperjelas faktor-faktor yang memunculkan burung-burung modern.