Sediksi.com – Di bawah kebijakan imigrasi baru yang berlaku mulai 1 Januari 2024 ini, pemerintah Inggris melarang pelajar internasional membawa anggota keluarganya untuk tinggal di Inggris.
Tetapi, pengecualian akan diberikan untuk pelajar program penelitian pascasarjana atau beasiswa yang didanai pemerintah.
Diyakini akan mengurangi puluhan ribu migrasi
Menteri Dalam Negeri Inggris James Cleverly mengatakan “praktik tidak masuk akal” yang biasa dilakukan pelajar internasional dimana mereka membawa anggota keluarga ke Inggris sudah berakhir ketika kebijakan pembatasan visa ini berlaku mulai Senin, 1 Januari 2024.
Dia juga mengatakan bahwa larangan yang berlaku untuk pelajar baru ini diyakini akan mengurangi angka migrasi ke Inggris hingga puluhan ribu.
Kebijakan ini pertama kali diumumkan pada bulan Mei 2023 oleh pendahulunya yang telah digulingkan, Suella Braverman, tak lama sebelum angka resmi migrasi diketahui mencapai 672.000 orang.
Saat itu Braverman pernah mengatakan fenomena peningkatan jumlah tanggungan (dependants) atau anggota keluarga yang mendapatkan visa khusus ini tidak pernah terjadi atau diprediksi sebelumnya.
Maka dari itu, “sudah waktunya bagi kita untuk memperketat jalur ini untuk memastikan kita dapat mengurangi jumlah migrasi.”
Mulai hari Senin, pelajar internasional yang menempuh pendidikan di Inggris tidak diperbolehkan mendapatkan visa untuk dependants mereka. Kecuali mengikuti program penelitian pascasarjana atau disponsori oleh pemerintah.
Minggu pertama pemberlakuan kebijakan kontroversial ini disambut dengan cuitan Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak melalui akun resmi di platform X (sebelumnya Twitter (2/1).
“Mulai saat ini, mayoritas pelajar asing tidak bisa membawa anggota keluarganya ke Inggris. Di awal 2024 ini, kami sudah melayani masyarakat Inggris,” cuitnya dalam kutipan tweet untuk pernyataan resmi dari akun resmi Kementerian Dalam Negeri Inggris yang diunggah pada 1 Januari.
Cuitan Sunak tersebut senada dengan pernyataan Cleverly, “pemerintah ini sedang mewujudkan komitmennya kepada masyarakat Inggris untuk mengurangi migrasi. Kami telah menetapkan rencana untuk menurunkan jumlah migrasi dengan cepat, mengendalikan perbatasan kami dan mencegah oknum dari upaya memanipulasi sistem imigrasi kami, yang akan mulai berlaku sepanjang tahun ini.”
Lalu dia melanjutkan, “kebijakan ini akan menyebabkan penurunan drastis jumlah migrasi hingga puluhan ribu orang dan berkontribusi pada keseluruhan strategi kami untuk mencegah 300.000 orang datang ke Inggris.”
Anggota keluarga dinilai sebagai beban dalam imigrasi
Inggris memang memiliki banyak universitas terkemuka yang menjadi negara tujuan studi impian bagi banyak orang dari berbagai belahan dunia.
Menteri Imigrasi Tom Pursglove mengatakan, “universitas-universitas terkemuka dunia kami dengan tepat menarik beberapa mahasiswa paling cerdas dari seluruh dunia ke Inggris.”
Lalu dia menyebutkan masalah yang muncul dengan kebiasaan pelajar internasional membawa anggota keluarganya ke Inggris dengan visa khusus ini.
“Tetapi kita sudah melihat peningkatan jumlah tanggungan (dependants) yang dibawa oleh pelajar internasional ini, yang berkontribusi terhadap tingkat migrasi yang tidak berkelanjutan.”
Hasil laporan terbaru Kantor Statistik Nasional Inggris yang dirilis Desember 2023 menunjukkan migrasi bersih mencapai 745.000 orang hingga Desember 2022. Angka tersebut adalah rekor.
Sementara itu, angka migrasi sampai dengan Juni 2023 mencapai 672.000 orang.
Kebijakan anti imigrasi yang menuai kontroversi
Keputusan ini menuai kontroversi dan dikritik karena mengancam akan memecah belah keluarga. Sehingga banyak dari mereka yang masa depannya belum jelas karena pemerintah juga masih mempertimbangkan rincian dari kebijakan ini.
Pembatasan visa untuk dependants ini bukan satu-satunya yang berlaku di Inggris. Karena Sunak juga memberlakukan kebijakan serupa terhadap semua kasus migrasi ke Inggris dan menjadikan kebijakan ini berlaku untuk migrasi secara umum.
Kebijakan ini disebut juga sebagai, “Stop The Boats,” dimana dia akan mengirim pencari suaka yang hendak masuk ke Inggris, diarahkan ke Rwanda.
Tidak lupa, pemerintahan Sunak menerbitkan Undang-Undang (UU) darurat untuk memastikan Rwanda dianggap sebagai negara yang aman sebelum mengirim pencari suaka ke sana.
Selain pelajar internasional, kebijakan anti imigrasi ini juga berlaku untuk pekerja sosial internasional yang ingin membawa anggota keluarga mereka ke Inggris.
Sedangkan untuk tenaga profesional internasional, harus setidaknya memenuhi ambang gaji tahunan sebesar 38.700 Poundsterling. Naik dari yang sebelumnya sebesar 26.200 Poundsterling.