Sediksi.com – Kompensasi merupakan hak karyawan yang harus diberikan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Tapi bagaimana biasanya cara menentukan kompensasi untuk karyawan?
Artikel ini akan menjawab pertanyaan tersebut sekaligus menyampaikan beberapa faktor yang memengaruhi besaran kompensasi.
Cara menentukan kompensasi
Secara umum, penentuan kompensasi dilihat dari jabatan atau golongan, Upah Minimum Regional (UMR), reward, insentif, bonus, tunjangan, dan lain sebagainya.
1. Jabatan atau golongan
Menentukan besaran kompensasi jika dilihat dari jabatan ataupun golongan biasanya melibatkan proses penilaian pekerjaan dan pembentukan struktur gaji yang memperhitungkan perbedaan tanggung jawab, keterampilan, dan kompleksitas pekerjaan.
Prosesnya bisa dimulai dari menilai hasil pekerjaan dan kinerja, menentukan golongan pekerjaan, melihat struktur gaji yang berbentuk rentang gaji yang sudah ditetapkan untuk setiap tingkat pekerjaan, sampai dengan konsultasi dengan karyawan dan tim manajemen.
2. Upah Minimum Regional (UMR)
Menentukan kompensasi berdasarkan UMR melibatkan pemahaman tentang UMR yang berlaku di wilayah tempat perusahaan beroperasi.
UMR biasanya ditetapkan oleh pemerintah dan menetapkan tingkat upah minimum yang harus dibayarkan kepada pekerja di suatu wilayah.
Maka, identifikasi pekerja atau posisi pekerjaan yang terpengaruh oleh UMR. UMR biasanya berlaku untuk pekerja dengan tingkat keterampilan dan pekerjaan tertentu.
Lakukan perbandingan dengan tingkat gaji di pasar kerja setempat untuk memastikan bahwa perusahaan bersaing dengan baik untuk menarik dan mempertahankan bakat.
Terkadang, perusahaan dapat mempertimbangkan memberikan gaji di atas UMR untuk bersaing lebih baik di pasar kerja.
3. Reward
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memberikan imbalan kepada karyawan sebagai pengakuan atas kinerja unggul, kontribusi yang luar biasa, dan pencapaian tujuan tertentu.
Cara perusahaan menentukan besarannya adalah dengan mengidentifikasi kriteria pencapaian secara jelas dan terstruktur. Bisa mencakup di antaranya pencapaian target kinerja, penyelesaian proyek khusus, atau kontribusi positif lainnya yang sesuai dengan tujuan organisasi.
Jenisnya bisa berupa bonus tunai, insentif kinerja, penghargaan non-keuangan, atau bentuk reward lainnya yang dapat memotivasi karyawan.
4. Insentif
Pilih jenis insentif yang sesuai dengan tujuan dan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. Insentif bisa berupa bonus kinerja, komisi penjualan, saham perusahaan, tunjangan kinerja, atau bentuk insentif lainnya.
Tentukan dengan jelas bagaimana insentif akan dihitung dan diberikan berdasarkan kriteria kinerja yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, biasanya dan seharusnya perusahaan memberikan informasi tentang caranya agar bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif.
Insentif juga memiliki batas. Perusahaan perlu memastikan bahwa insentif tetap dalam batas-batas yang dapat diakomodasi oleh perusahaan. Hal ini dapat mencakup pembatasan jumlah insentif atau persentase tertentu dari gaji karyawan.
5. Tunjangan
Untuk kompensasi jenis tunjangan, ada tiga unsur penilaian yang menentukan besaran tunjangan yang diterima karyawan. Berikut ini di antaranya:
- Absensi elektronik atau kehadiran
- Kinerja atau capaian kerja
- Disiplin pegawai
Meski begitu, besarannya hanya bisa dipastikan berdasarkan kemampuan perusahaan atau tempat bekerjanya saja dan oleh karenanya, sifatnya tidak pasti.
Faktor yang memengaruhi besaran kompensasi
Selain bentuk kompensasi, cara menentukan kompensasi juga dipengaruhi oleh faktor dan berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi besaran kompensasi.
1. Pendidikan dan Kualifikasi
Karyawan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi atau kualifikasi khusus mungkin mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
2. Pengalaman kerja
Karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang lebih lama atau spesifik dalam industri atau bidang tertentu cenderung mendapatkan kompensasi yang lebih tinggi.
3. Keterampilan dan kemampuan
Keterampilan dan kemampuan karyawan, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan atau tanggung jawab tertentu, dapat memengaruhi besaran kompensasi. Keterampilan yang langka atau sulit ditemukan di pasaran kerja dapat bernilai lebih tinggi.
4. Besaran tanggung jawab
Pekerjaan dengan tingkat tanggung jawab yang tinggi atau manajerial cenderung memiliki gaji yang lebih tinggi.
5. Kondisi pasar kerja
Tingkat gaji di pasar kerja lokal, nasional, atau global juga memengaruhi besaran kompensasi. Jika permintaan akan keterampilan tertentu tinggi, kompensasi cenderung naik.
6. Lokasi geografis
Biaya hidup yang berbeda di berbagai daerah dapat menciptakan perbedaan dalam besaran gaji.
7. Industri dan sektor
Industri atau sektor di mana seseorang bekerja dapat berdampak pada tingkat kompensasi. Beberapa industri atau sektor mungkin cenderung membayar lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain.
8. Performa karyawan
Karyawan yang mencapai hasil yang baik atau melampaui target kinerja mungkin mendapatkan bonus atau kenaikan gaji.
9. Kebijakan perusahaan
Kebijakan kompensasi perusahaan, termasuk kebijakan bonus, kenaikan gaji, dan skema tunjangan, juga berpengaruh terhadap besaran kompensasi karyawan.
10. Tren ekonomi
Pada kondisi ekonomi yang tumbuh, perusahaan cenderung lebih suka memberikan peningkatan gaji dan insentif.
11. Budaya perusahaan
Beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan kompensasi yang lebih liberal atau konservatif sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan.
12. Keterampilan dalam bernegosiasi
Karyawan yang terampil dalam bernegosiasi mungkin dapat memperoleh paket kompensasi yang lebih baik.
13. Peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan
Peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan yang berlaku di suatu wilayah atau negara dapat membatasi atau mempengaruhi besaran kompensasi karyawan.