Sediksi.com – Bisnis kartel Meksiko kini tidak hanya sebatas produksi dan berjualan narkoba, tapi juga mulai merambah ke menyediakan jaringan WiFi.
Mereka melakukannya dengan memaksa warga untuk beli WiFi yang disediakan dengan harga yang kelewat mahal. Tidak hanya itu, mereka juga mengancam akan membunuh warga jika tidak membeli WiFi yang mereka sediakan.
Harga WiFi 400-500 ribu per bulan
Berdasarkan informasi dari Kantor Kejaksaan Negara Bagian Michoacán kepada Associated Press, kelompok tersebut menuntut sekitar 5.000 orang menaikkan harga antara 400 dan 500 ribu per bulan. Sehingga dalam sebulan, kartel ini bisa menerima penghasilan sebesar 2 miliar.
Kartel Meksiko ini meneror warga “untuk mengontrak layanan internet dengan biaya yang sangat mahal, dengan klaim bahwa mereka akan dibunuh jika tidak melakukan hal tersebut”, kata pihak dari kejaksaan.
Meski begitu, sampai saat ini tidak ada laporan adanya kematian dari kasus ini.
Setelah diidentifikasi media lokal, kelompok kriminal ini adalah faksi yang bernama Los Viagras.
Karena masih dalam proses investigasi, jaksa menolak memberi keterangan kartel apa yang terlibat dalam kasus ini. Tapi bisa dipastikan faksi Los Viagras ini mendominasi kota tersebut sehingga bisa memaksa warga untuk menggunakan WiFi yang mereka jual.
Sementara itu, diketahui Michoacán merupakan wilayah yang dikendalikan oleh Cártel Jalisco Nueva Generación (CJNG) dan geng kriminal seperti Los Viagras serta La Familia Michoacana.
Baca Juga: Kenapa di Meksiko Banyak Kartel Narkoba?
Siapakah Los Viagras?
Los Viagras yang juga dikenal sebagai Los Sierra adalah kelompok kriminal bersenjata bagian dari kartel La Nueva Familia Michoacana (LNFM). Organisasi ini didirikan oleh Sierra Santana Brothers yang sudah menjadi buron karena kasus-kasus seperti pembunuhan, perampokan, pemerasan, dan penculikan.
Nama gang ini memang terinspirasi dari Viagra, obat untuk disfungsi ereksi/penambah gairah seksual pria.
Ide ini muncul dari bercandaan internal di kelompok tersebut karena salah satu adik laki-laki dari anggotanya menggunakan gel rambut berlebihan untuk membuat gaya rambut spiky.
Dibentuk pada Desember 2014, aktivitas kelompok ini berkembang dan tidak hanya melakukan tindak kekerasan hingga menyebabkan terbunuhnya warga sipil.
Mereka mulai melebarkan sayap dengan berdagang narkoba yang diawali dengan terlibat dalam produksi dan distribusi metamfetamin.
Tapi aksi pembunuhan mereka tidak berhenti begitu saja. Pada Februari 2019, pembunuh bayaran dari kelompok ini ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap belasan warga.
Masalah ini kembali terjadi di tahun berikutnya dan diikuti dengan upaya memenuhi ambisi untuk menguasai wilayah tersebut. Los Viagras dan kelompok lainnya yaitu New Generation telah berkonflik untuk menguasai wilayah ini sejak 2017.
Kota Michoacán dikepung kartel
Kota Michoacán menjadi salah kota yang disengketakan oleh beberapa kelompok kriminal dan kartel. Sampai-sampai, petani pun mendirikan kelompok bersenjata sendiri untuk melindungi diri mereka.
Untuk menghadapi kejahatan, produsen jeruk nipis Hipólito Mora yang tinggal di kota tersebut mendirikan kelompok pembelaan diri pada tahun 2013 yang akhirnya dituduh sebagai geng kriminal.
Mora terus mengecam keras pengedar narkoba, sampai kartel membunuhnya pada bulan Juni di komunitas La Ruana, Michoacan.
“Kami tenggelam bersama kartel yang ada di sana,” kata saudara perempuannya, Guadalupe Mora. “Mereka membebankan biaya kepada kami untuk segala hal: keranjang dasar, minuman ringan, bir, ayam. Semuanya menjadi sangat mahal karena mereka.”
Besarnya kekuasaan kelompok kejahatan di kota tersebut membuat mereka akhirnya tidak hanya menguasai berbagai sumber daya yang ada di wilayah tersebut dengan cara kekerasan, tapi sampai juga pada mereka memaksa menjual WiFi demi menerima pemasukan untuk kelompok mereka sendiri.
Peralatan WiFi sudah disita petugas
Aparat penegak hukum sudah menyita peralatan tersebut di penghujung tahun 2023 dan sempat membagikan foto antena darurat serta tumpukan peralatan dan router dengan label perusahaan internet Meksiko Telmex, yang dimiliki oleh pengusaha kuat Meksiko Carlos Slim. Mereka juga menahan satu orang.
Analis Meksiko untuk Crisis Group Falko Ernst mengatakan bahwa sekitar 200 kelompok kriminal bersenjata yang aktif di Meksiko tidak lagi fokus hanya pada perdagangan narkoba tetapi juga “menjadi monopoli de facto atas layanan tertentu dan pasar legal lainnya”.
Dia mengatakan bahwa ketika kartel semakin menguasai sebagian besar wilayah Meksiko, mereka sebenarnya telah membentuk “wilayah kekuasaan”.