8 Bulan Pernikahan yang Baik Menurut Islam & Jawa

8 Bulan Pernikahan yang Baik Menurut Islam & Jawa

bulan pernikahan yang baik

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Menurut buku “Hukum dan Etika Pernikahan dalam Islam” (2017), Islam tidak memberikan panduan rinci mengenai waktu yang optimal untuk pernikahan. Meskipun tidak ada bulan spesifik yang dianggap sebagai waktu terbaik, persiapan pada bulan pernikahan yang baik dianggap sebagai bentuk ikhtiar, diiringi doa dan harapan agar pernikahan tersebut diberkahi, loh!

Dikemukakan bahwa tidak ada bulan yang dijelaskan sebagai anjuran atau larangan untuk menikah, karena setiap bulan di dalam Islam dianggap baik dan penuh berkah. Selain itu, keyakinan bahwa Allah SWT akan membukakan jalan bagi pasangan yang berniat baik untuk menikah ditekankan.

Kendati demikian, penting dicatat bahwa keberkahan pernikahan lebih tergantung pada niat baik, komitmen, dan ketakwaan pasangan. Mempelajari bulan-bulan yang pernah dipilih oleh Rasulullah SAW saat menikah atau menikahkan anaknya juga dapat menjadi panduan bagi umat Islam yang ingin melangsungkan pernikahan.

Kamu masih bingung menentukan bulan yang baik baik untuk acara pernikahanmu? Nah, kami sudah membantumu dengan ulasan di bawah ini!

Baca Juga: 8 Rekomendasi Souvenir Pernikahan yang Sedang Trend dan Bermanfaat

Bulan Pernikahan yang Baik Menurut Islam

Bulan Muharram

bulan pernikahan yang baik
Fakultas Agama Islam (UMSU)

Mitos tentang kesialan menikah di bulan Muharram tidak memiliki dasar agama dan sebaiknya tidak dipercayai. Bulan Muharram justru dimuliakan oleh Allah SWT sebagai pembuka tahun baru dalam Islam. Rasulullah SAW sendiri menikahi Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan dan Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab di bulan ini. Hal ini menunjukkan kalau bulan Muharram adalah bulan pernikahan yang baik menurut Islam.

Bulan Safar

Rasulullah SAW menikahkan putrinya, Fathimah dengan Ali di bulan Safar, dan para ahli fiqih menyatakan bahwa menikah di bulan Safar merupakan sunah. Bulan Safar menjadi waktu yang diberkahi karena peristiwa ini dan disarankan oleh beberapa ulama.

Bulan Rabiul Awal

bulan pernikahan yang baik
WeddingMarket

Bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu Rabiul Awal, dianggap bulan pernikahan yang baik menurut Islam. Rasulullah menikah dengan Khadijah Binti Khuwailid pada bulan ini, di mana menambah keistimewaan bulan tersebut.

Bulan Syawal

Rasulullah SAW dan istrinya menikah pada bulan Syawal dan Sayyidah Aisyah menyatakan bahwa bulan ini cocok untuk pernikahan. Hadis yang mencatat pernikahan Rasulullah dan malam pertama dengan Aisyah di bulan Syawal memberikan dukungan untuk menikah pada bulan ini.

“Dari Aisyah, dia berkata: Rasulullah SAW menikahiku di bulan Syawal dan membangun rumah tangga bersamaku di bulan Syawal. Maka istri-istri beliau manakah yang lebih diperhatikan olehnya selain diriku? Perawai berkata: Dan Aisyah sangat senang menikahkan para wanita di bulan Syawal.” (HR. Muslim no 1435).

Bulan Dzulqa’dah

bulan pernikahan yang baik
theAsianparent

Bulan Dzulqa’dah dianggap bulan pernikahan yang baik, sebagaimana Rasulullah SAW menikahi Zainab binti Jahsyi dan Maimunah binti Al-Haris di bulan ini. Keistimewaan bulan Dzulqa’dah sebagai waktu yang tenang dan persiapan ibadah haji juga memberikan nilai tambah untuk menikah di bulan ini.

Bulan Pernikahan yang Baik Menurut Adat Jawa

Masyarakat Jawa juga meyakini adanya bulan pernikahan yang baik. Beberapa bulan yang dianggap menguntungkan dalam tradisi Jawa antara lain:

Jumadil Akhir

Menurut kalender Jawa, Jumadil Akhir yang merupakan bulan keenam dianggap sebagai waktu yang proporsional untuk melangsungkan pernikahan. Pasangan yang menikah di bulan ini diharapkan dapat membangun hubungan yang langgeng dan menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.

Rejeb

bulan pernikahan yang baik
PUI Javanologi UNS

Rejeb yang merupakan bulan ketujuh dalam kalender Jawa, dipercayai sebagai bulan pernikahan yang baik menurut masyarakat Jawa. Pasangan yang menikah di bulan ini diharapkan mendapatkan keselamatan dan keberuntungan dalam mendapatkan keturunan yang baik. Rejeb juga dianggap cocok untuk menggelar pesta lainnya, seperti pesta rumah baru.

Besar

Bulan kedua belas dalam kalender Jawa yang disebut “Besar” dianggap sebagai waktu yang menguntungkan untuk mengadakan pesta pernikahan. Harapannya, pasangan pengantin akan diberkati dengan kekayaan dan kebahagiaan saat memulai hidup bersama. Bulan ini sering menjadi pilihan populer untuk menggelar berbagai acara pernikahan.

Setiap keluarga pasti memiliki bulan pernikahan yang baik untuk anak dan kerabatnya. Maksudnya bulan baik adalah kalau kita menikah di bulan-bulan tersebut, dipercaya kehidupan dari pasangan yang beru saja menikah selanjutnya akan penuh berkah dan juga bahagi.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel