5 Jurusan yang S1 Aja Tidak Cukup, Harus Lanjut S2 atau Profesi

5 Jurusan yang S1 Aja Tidak Cukup, Harus Lanjut S2 atau Profesi

Jurusan yang S1 Aja Tidak Cukup

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ada beberapa jurusan yang S1 aja tidak cukup. Kenapa?

Karena banyak pekerjaan yang perlu keterampilan khusus. Gelar S1 biasanya hanya memberi pemahaman dasar dan teoritis, bukan praktikal. Sedangkan di dunia kerja, keterampilan khusus itu sangat penting yang bisa diperoleh dari studi lanjut S2 atau profesi. 

Di beberapa profesi, aturan atau persyaratan industri mungkin mengharuskan kualifikasi lanjutan di luar gelar S1. Misalnya, untuk menjadi seorang dokter, kalian harus menempuh pendidikan kedokteran lanjutan setelah memperoleh gelar S1 di bidang yang relevan.

Artikel ini akan merangkum beberapa jurusan yang S1 aja tidak cukup karena untuk mendapat pekerjaan yang layak, lulusan dari jurusan ini perlu lanjut S2 atau profesi.

Jurusan yang S1 aja tidak cukup

Dokter

Jurusan yang S1 Aja Tidak Cukup
shutterstock

Untuk menjadi seorang dokter, perjalanan pendidikan yang ditempuh dikenal luas sangat panjang. Sehingga membuatnya menjadi salah satu jurusan yang S1 aja tidak cukup. Lalu bagaimana alur untuk menjadi seorang dokter?

Berikut ini tahapan menjadi dokter di Indonesia.

  1. Lulus SMA atau setara jurusan saintek
  2. Ujian masuk perguruan tinggi melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), atau Mandiri
  3. Kuliah di jurusan Kedokteran
  4. Setelah lulus S1, lanjut program profesi dokter
  5. Ujian kompetensi (sertifikasi) untuk mendapat gelar dokter yang terdiri dari dua tahap yaitu Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) di tingkat fakultas dan di tingkat nasional. Kemudian ada dua jenis ujian, yaitu ujian teori kedokteran berupa CBT dan ujian praktik keterampilan klinis berupa OSCE.
  6. Internship untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Setelah mendapat STR, kalian diakui sebagai dokter yang resmi. 
  7. Mulai melamar kerja sebagai dokter

Pengacara

Jurusan yang S1 aja tidak cukup selanjutnya adalah pengacara karena untuk berkarier di profesi ini, kalian perlu menempuh beberapa tahap. Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menjadi seorang pengacara.

  1. Lulus S1 Ilmu Hukum
  2. Mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA)
  3. Mengikuti Ujian Profesi Advokat (UPA) dengan biaya kira-kira Rp 1 juta
  4. Magang di kantor advokat minimal dua tahun secara terus-menerus
  5. Pengangkatan dan sumpah advokat

Baca Juga: Fresh Graduate Gaji 2 Digit, Mungkinkah?

Psikolog

Jurusan yang S1 Aja Tidak Cukup
getty

Berikutnya ada Psikolog, jurusan yang S1 aja tidak cukup. Bahwa untuk menjadi seorang Psikolog, tidak cukup dengan menempuh S1 Psikologi. Ada tahapan-tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan yang di antaranya:

  1. Lulus S1 Psikologi dengan gelar S.Psi
  2. Mengambil program profesi psikolog umum untuk mendapat gelar psikolog melalui LSP Psikologi Indonesia (disingkat LSP-PSI) dibentuk oleh HIMPSI
  3. Bisa mulai melamar kerja sebagai psikolog

Akademisi psikologi

Akademisi psikologi juga ditempuh dengan latar belakang pendidikan lulusan S1 Psikologi. Kemudian, kalian perlu lanjut S2 untuk mendapat gelar S2 dengan gelar M.Psi. 

Setelah lulus S2, kalian masih akan lanjut S3 sebagai doktor Psikologi untuk mendapat gelar Doktor (Dr.).

Teruntuk profesi sebagai akademisi, prinsip akademisi psikologi ini juga berlaku untuk kebanyakan jurusan atau bidang yang lain.

Sehingga untuk menjadi akademisi Hubungan Internasional misalnya, kalian perlu lanjut S2 dan S3 untuk mendapat gelar Dokter tersebut. 

Penerjemah

Jurusan yang S1 Aja Tidak Cukup
shutterstock

Untuk menjadi penerjemah, tidak eksklusif untuk lulusan bahasa. Meskipun perekrut mungkin lebih melirik kandidat dengan latar belakang pendidikan jurusan bahasa, khususnya yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.

Dengan memilih jurusan bahasa, kalian mungkin sudah bisa mulai berpenghasilan sejak di bangku kuliah dengan menjadi penerjemah lepas untuk naskah, dokumen, komik, film, atau interpreter yang dibayar per jam. 

Tapi jika kalian ingin menjadi penerjemah dengan gaji yang bersaing, 

Di Indonesia, jika kalian ingin menjadi penerjemah dengan gaji yang bersaing, perlu sekali menjadi penerjemah tersumpah. 

Caranya, kalian ikuti sertifikasi untuk penerjemah yang rutin diadakan oleh Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI). 

Itu dia beberapa jurusan yang S1 aja tidak cukup karena perlu melanjutkan studi untuk mendapat gelar S2, menempuh program profesi, atau sertifikasi. Sehingga jika kalian berencana untuk bekerja di profesi-profesi tersebut dan memilih jurusan-jurusan kuliah tersebut, pastikan bahwa kalian tahu setelah S1, ada tahapan selanjutnya yang perlu diambil untuk mewujudkan profesi tersebut. 

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel