Sediksi.com – Kamu pembaca novel Totto-chan? Nah, kalau iya, ada kabar baiknya, nih! Novel best seller tersebut akan diadaptasi menjadi film. Film Totto-chan sendiri telah merilis trailer dan jadwal tayangnya, lho!
Visual utama dan trailer PV baru telah dirilis untuk film anime Totto-Chan: The Little Girl at the Window mendatang, yang rencananya akan dirilis di bioskop Jepang pada 8 Desember 2023. Trailer berdurasi 90 detik tersebut juga menampilkan lagu tema utama film “Ano ne” yang dibawakan oleh penyanyi-penulis lagu Aimyon.
Tentang Film Totto-chan
Shinnosuke Yakuwa (Eiga Doraemon: Nobita no Getsumen Tansaki) adalah sutradara dan penulis skenario bersama Yousuke Suzuki (asisten perencanaan Komi Can’t Communicate) sebagai penulis skenario bersama, dan Shizue Kaneko (How Not to Summon a Demon Lord Omega) sebagai desainer karakter. Shin-Ei Animation bertanggung jawab atas produksi animasi untuk film tersebut.
Sementara itu, pengisi suara utamanya adalah aktris cilik Liliana Oono sebagai pemeran utama wanita Totto-chan, Kouji Yakusho sebagai Mr. Kobayashi, Shun Oguri sebagai Papa, Anne Watanabe sebagai Mama, dan Karen Takizawa sebagai Miss Oishi.
Tentang Novel Totto-chan
Film anime ini mengadaptasi rangkaian artikel memoar Tetsuko Kuroyanagi yang awalnya diterbitkan di majalah Young Woman milik Kodansha dari Februari 1979 hingga Desember 1980. Artikel-artikel tersebut kemudian disusun menjadi sebuah buku, yang terjual lebih dari lima juta eksemplar sebelum akhir tahun 1982.
Memoar Kuroyanagi edisi bahasa Inggris diterjemahkan oleh Dorothy Britton dan dirilis di AS pada tahun 1984. Buku ini telah diterjemahkan dan dirilis dalam berbagai bahasa di seluruh dunia sejak rilis awal dalam bahasa Inggris.
Kodansha USA, penerbit di Amerika Serikat mendeskripsikan Totto-chan: The Little Girl at the Window sebagai berikut:
Rangkaian kenangan masa kecil yang menarik ini menceritakan tentang sekolah ideal di Tokyo selama Perang Dunia II yang memadukan pembelajaran dengan kesenangan, kebebasan, dan cinta. Sekolah yang tidak biasa ini memiliki gerbong kereta tua sebagai ruang kelas, dan dijalankan oleh orang yang luar biasa—pendiri dan kepala sekolahnya, Sosaku Kobayashi–yang sangat percaya pada kebebasan berekspresi dan beraktivitas.
Dalam kehidupan nyata, Totto-chan dalam buku tersebut telah menjadi salah satu tokoh televisi paling populer di Jepang — Tetsuko Kuroyanagi. Dia mengaitkan kesuksesannya dalam hidup dengan sekolah yang luar biasa ini dan kepala sekolahnya.
Tentang Tokoh Asli Totto-chan
Memoar tersebut merinci tahun-tahun Kuroyanagi di Tomoe Gakuen, sebuah sekolah dasar unik tempat dia dipindahkan setelah tidak menyesuaikan diri di sekolah aslinya. Ia juga berhubungan dengan Jepang selama Perang Dunia kedua. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1981, dan telah dibaca oleh generasi anak-anak Jepang.
Kuroyanagi lahir pada tahun 1933, memasuki industri hiburan pada tahun 1953, dan mungkin paling dikenal sebagai pembawa acara serial Tetsuko’s Room, yang telah mengudara sejak tahun 1976. Di luar pekerjaannya sebagai pembawa acara TV, Kuroyanagi juga dikenal karena pekerjaan amalnya, terutama untuk Totto Foundation miliknya. Entitas tersebut, dinamai sesuai dengan tokoh utama memoarnya. Ia juga secara profesional melatih aktor tunarungu dan membawa seni teater ke komunitas tunarungu.
Atas tindakannya, Kuroyanagi ditunjuk sebagai Duta Besar UNICEF pada tahun 1984, dan menjadi wanita pertama di Asia yang menyandang gelar ini. Dia kemudian menerbitkan sekuel berjudul Anak-anak Totto-chan, di mana dia merinci pengalamannya sebagai duta UNICEF.
Fakta Unik Novel Totto-chan
Novel Totto-chan sempat menjadi bacaan wajib di sekolah dasar di tahun 1980an. Namun dalam sejarahnya sempat dilarang beredar. Menurut sebuah sekolah di Prefektur Aichi hal itu dikarenakan bukunya ditulis oleh seorang seleb. Di masa itu, buku yang dilarang beredar memiliki tema liberalisme dan feminisme.
Selain itu, Novel Totto-chan juga sukses diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Mulai dari bahasa Inggris, bukunya pun sukses diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa lainnya. Di antaranya ke dalam bahasa Arab, Burma, China, Prancis, Italia, Jerman, Korea, Melayu, Nepal, Tagalog, Vietnam, Indonesia, Thailand, Rusia, Uyghur, Sinhala, dan Lao. Serta ke dalam banyak bahasa India termasuk Hindi, Marathi, Gujarati, Telugu, Assam, Kannada, Tamil, Malayalam, Bengali dan Oriya.