Aktivitas Tambang Bisa Memicu Gempa: Kombinasi yang Berbahaya

Aktivitas Tambang Bisa Memicu Gempa: Kombinasi yang Berbahaya

Aktivitas Tambang Bisa Memicu Gempa

DAFTAR ISI

Sediksi – Yang kita tau kebanyakan gempa bumi merupakan fenomena alam yang terjadi ketika kerak bumi bergeser atau patah di sepanjang patahan, melepaskan energi dan mengguncang tanah.

Namun, tahukah kamu bahwa beberapa gempa bumi tidak terjadi secara alami, melainkan karena ulah manusia? Ya, beberapa aktivitas manusia, seperti aktivitas tambang bisa memicu gempa atau meningkatkan aktivitas seismik di wilayah tertentu di dunia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana aktivtas tambang bisa memicu gempa bumi, dan apa saja risiko dan konsekuensi dari fenomena ini.

Bagaimana Aktivitas Tambang Bisa memicu Gempa

Jika banyak orang taunya gempa bumi adalah fenomena alam lantas bagaimana aktivitas tambang bisa memicu gempa?

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Seismologi Research Letters dengan judul artikel Database of Earthquakes Triggered by Human Activity is Growing—sith some Surprise, pada tahun 2017 yang lalu setidaknya ada 730 titik di mana aktivitas manusia dapat menyebabkan gempa bumi selama 150 tahun terakhir.

Mengutip dari National Geographic, para peneliti juga terkejut menemukan bahwa aktivitas tambang bisa memicu gempa bumi dengan kekuatan sampai 7,9 dan fakta bahwa jumlah gempa bumi jelas meningkat di beberapa wilayah di dunia.

Sebenarnya efek gempa bumi yang disebabkan oleh manusia mirip dengan yang diciptakan oleh alam (natural), yang membedakan adalah daerahnya.

Di mana sebagian besar gempa bumi alami terjadi di sepanjang garis patahan, yang umumnya ditemukan di mana lempeng tektonik bertemu. Sedangkan gempa bumi yang dipicu oleh aktivitas manusia dapat terjadi jauh dari tepi lempeng tektonik.

Dari laporan, penambangan menyumbang jumlah tertinggi gempa bumi yang disebabkan manusia di seluruh dunia, lalu apa alasan aktivitas tambang bisa memicu gempa?

Jawabannya terletak pada fakta bahwa penambangan melibatkan pemindahan material dari kerak bumi, yang dapat menimbulkan ketidakstabilan dan tekanan pada batuan di sekitarnya.

Ketika tekanan tersebut melebihi kekuatan batuan, maka batuan tersebut dapat pecah atau tergelincir di sepanjang patahan, melepaskan energi dan menyebabkan gempa bumi. Proses ini disebut seismisitas terinduksi.

Contoh Aktivitas Tambang yang Memicu Gempa

Kegempaan yang diinduksi dapat terjadi karena berbagai jenis kegiatan pertambangan. Sebagai contoh aktivitas tambang bisa memicu gempa:

Penambangan batu bara

Penambangan batu bara melibatkan ekstraksi batu bara dari tambang bawah tanah dengan menggali terowongan atau poros. Hal ini dapat menciptakan rongga atau ronggarongga di lapisan batu bara, yang dapat runtuh atau mereda seiring waktu.

Hal ini dapat menyebabkan pergerakan tanah dan getaran yang dapat memicu gempa bumi. Penambangan batu bara juga dapat mempengaruhi tingkat air tanah dan tekanan di dalam batuan yang mengandung batu bara, yang juga dapat menyebabkan kegempaan.

Ekstraksi minyak dan gas

Aktivitas tambang bisa memicu gempa lainnya adalah ekstraksi minyak dan gas, ini melibatkan pengeboran sumur ke dalam reservoir minyak atau gas dan memompa keluar cairannya.

Hal ini dapat mengurangi tekanan dan volume cairan di dalam reservoir, yang dapat menyebabkan pemadatan atau penurunan batuan reservoir. Hal ini juga dapat menyebabkan perubahan tegangan dan pengaktifan kembali patahan pada batuan di sekitarnya, yang dapat menyebabkan seismisitas.

Selain itu, ekstraksi minyak dan gas juga menghasilkan air limbah, yang sering kali disuntikkan kembali ke dalam sumur dalam untuk dibuang atau ditingkatkan. Hal ini dapat meningkatkan tekanan fluida dan pelumasan di zona injeksi, yang juga dapat memicu kegempaan.

Penambangan logam

Penambangan logam melibatkan ekstraksi logam dari endapan bijih dengan berbagai metode, seperti penambangan terbuka atau penambangan bawah tanah.

Hal ini dapat menghasilkan batuan buangan atau tailing dalam jumlah besar, yang sering kali disimpan dalam tumpukan atau bendungan di dekat lokasi tambang.

Bahan-bahan buangan ini dapat memberikan beban dan tekanan pada batuan di bawahnya, yang dapat memicu kegempaan. Penambangan logam juga dapat mempengaruhi tingkat air tanah dan kimiawi di dalam batuan yang mengandung bijih, yang juga dapat memicu kegempaan.

Itulah dia ulasan mengenai aktivitas tambang bisa memicu gempa. Pertambangan memang merupakan kegiatan ekonomi vital yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, namun juga memiliki banyak kekurangan, seperti menyebabkan gempa bumi.

Gempa bumi yang disebabkan oleh pertambangan bukanlah sesuatu yang alami, melainkan ulah manusia, dan gempa bumi tersebut dapat memberikan dampak yang sangat buruk bagi manusia dan lingkungan.

Oleh karena itu, penting untuk memantau dan mengatur kegiatan pertambangan untuk mencegah atau mengurangi kegempaan yang diakibatkannya. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan di antara para penambang dan masyarakat sekitar untuk mengatasi potensi bahaya gempa bumi yang disebabkan oleh pertambangan.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel