5 Alasan Kita Percaya kepada Zodiak Menurut Studi, Mengapa Ya?

5 Alasan Kita Percaya kepada Zodiak Menurut Studi, Mengapa Ya?

alasan kita percaya kepada zodiac

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Ramai-ramai Gadis Kretek tayang, para penonton pun menerka-nerka sebenarnya apa sih zodiak dari Jeng Yah dan Raja? Beberapa dari mereka mengatakan bahwa Jeng Yah adalah sosok Capricorn sementara Raja adalah Cancer. Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa mempercayai zodiak? Apa alasan kita percaya kepada zodiak?

Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada ilmu pengetahuan yang mendukungnya, astrologi adalah industri bernilai miliaran dolar di seluruh dunia. Khususnya di India, terdapat pasar yang sangat besar untuk pseudosains ini — sekarang, terlebih lagi, dengan munculnya teknologi digital.

Lalu, meski dikritik selama bertahun-tahun, mengapa orang masih percaya pada pseudosains ini? Menurut psikolog, ada beberapa alasannya, cari tahu di sini, ya!

Alasan Kita Percaya kepada Zodiak

Mencari Kepastian

5 Alasan Kita Percaya kepada Zodiak Menurut Studi, Mengapa Ya? - pexels pixabay 207983
Pexels/ pixabay

Manusia terus-menerus mencari narasi untuk membantu menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan melalui tujuan dan harapan mereka. Di situlah peran astrologi.

“Zodiak memberikan kita kerangka yang sangat jelas untuk penjelasan tersebut,” Monisha Pasupathi, seorang psikolog perkembangan di Universitas Utah.

Selain itu, astrologi membantu menciptakan dan memvalidasi konsep diri bagi sebagian orang, dan ada ribuan situs web di internet yang menyediakan hal tersebut melalui daftar ciri-ciri kepribadian yang dikaitkan dengan tanda-tanda matahari yang berbeda.

Zodiak Menanamkan Rasa Memiliki

5 Alasan Kita Percaya kepada Zodiak Menurut Studi, Mengapa Ya? - pexels anastasiya gepp 1462637
Pexels/  Anastasiya Gepp

Adapun, zodiak juga menanamkan rasa memiliki. Itu menjadi alasan kita percaya kepada zodiak.

“Ini memungkinkan kamu melihat dirimu sebagai bagian dari dunia: ‘Di sinilah saya cocok, oh, saya Pisces,’” Margaret Hamilton, psikolog di University of Wisconsin.

Jadi, misalnya setelah kita memahami bagaimana karakter Capricorn lalu mencocokkannya dengan kebiasaan diri sendiri. Misalnya Capricorn adalah zodiak yang paling gila kerja terlihat seperti sifat Jeng Yah yang sangat suka bekerja. Selain itu zodiak ini juga dikenal sangat dingin, nah, di serial Gadis Kretek, Jeng Yah adalah sosok yang jarang senyum.

Sebagai Bentuk Coping Mechanism

5 Alasan Kita Percaya kepada Zodiak Menurut Studi, Mengapa Ya? - pexels vinicius wiesehofer 1090387
Pexels/ Vinicius Wiesehofer

Menurut sebuah penelitian, mempercayai zodiak berarti kita sedang melakukan coping mechanism. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang sering kali beralih ke astrologi sebagai respons terhadap stres dan kecemasan.

“Dalam kondisi stres tinggi, individu siap menggunakan astrologi sebagai alat untuk mengatasi masalah meskipun dalam kondisi stres rendah dia tidak mempercayainya,” kata Graham Tyson, Profesor Psikologi di Universitas Witwatersrand di Afrika Selatan.

Faktanya, kolom zodiak pertama yang dimuat dalam surat kabar adalah pada masa Depresi Besar pada bulan Agustus 1930. Sekali lagi, selama krisis keuangan tahun 2008, orang-orang mencari ahli nujum untuk meramalkan masa depan mereka.

“Semua bangunan yang selama ini diandalkan orang… mulai runtuh. Begitulah cara banyak orang terlibat. Mereka seperti, ‘Apa yang terjadi dalam hidup saya? Tidak ada yang masuk akal’,” kata astrolog Rebecca Gordon kepada The New Yorker, mengenang tahun 2008.

Mengurangi Kecemasan

5 Alasan Kita Percaya kepada Zodiak Menurut Studi, Mengapa Ya? - pexels elina sazonova 1927306
Pexels/ Elina Sazonova

Alasan kita mempercayai zodiak yang keempat adalah mengurangi kecemasaan. Penelitian telah menunjukkan bahwa kita merasa tidak mengetahui apa yang mungkin terjadi bahkan lebih membuat stres daripada mengetahui bahwa sesuatu yang buruk pasti akan terjadi.

Melalui ramalannya, kerangka astrologi membantu manusia mencapai kepastian yang mereka dambakan.

“Jika mereka sedang mengalami masa gangguan, mereka tiba-tiba mulai menganggap serius apa yang tertulis tentang zodiak mereka,” kata astrolog Jonathan Cainer, yang menulis kolom horoskop untuk The Daily Mail.

Contohnya saja saat pandemic Covid19 yang telah mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, dan menimbulkan banyak ketidakpastian dalam rencana kita di masa depan. Dan, para astrolog di India, AS, dan Inggris, antara lain, sibuk membuat prediksi tentang kapan virus corona akan hilang.

Faktanya, para astrolog dan pembaca kartu tarot mengklaim bahwa mereka telah bekerja lembur sejak lockdown dimulai – dan perusahaan-perusahaan India seperti AstroTalk dan AstroYogi melaporkan bahwa pendapatan mereka meningkat hampir dua kali lipat selama pandemi.

Namun, selain gambaran besar ketidakpastian, astrologi juga membantu sebagian orang mengatasi kecemasan mereka sehari-hari.

Lebih Bisa Mengendaikan Sesuatu

5 Alasan Kita Percaya kepada Zodiak Menurut Studi, Mengapa Ya? - pexels matheus bertelli 573259
Pexels/ Matheus Bertelli

Psikolog telah mencatat bahwa orang-orang yang lebih cenderung astrologi juga cenderung memiliki locus of control eksternal dalam kehidupan, yang berarti mereka percaya bahwa keberhasilan atau kegagalannya disebabkan oleh faktor-faktor eksternal atau kekuatan di luar pengaruh mereka, berbeda dengan orang-orang dengan locus of control internal.

“Saya pikir ada kerinduan dan kerinduan yang nyata di luar sana akan semacam bimbingan dan makna. Banyak orang tidak begitu tahu apa yang mereka cari. Saya pikir astrologi termasuk di dalamnya,” kata Stefan Durlach, seorang psikolog konsultan dari Sydney.

Jadi, kesimpulannya alasan kita mempercayai astrologi yang utama adalah untuk mengatasi stress dan ketidakpastian dalam hidup.

“Apa pun yang memberikan gambaran sekilas tentang apa yang akan terjadi, akan memberikan rasa kendali yang lebih baik. Bahkan jika kendali itu ilusi, itulah alasan kita percaya kepada zodiak,” Christopher French, Profesor Psikologi di Universitas London.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel