Alasan Zenius Tutup Usai 20 Tahun Beroperasi di Indonesia

Alasan Zenius Tutup Usai 20 Tahun Beroperasi di Indonesia

Alasan Zenius Berhenti Beroperasi

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Platform edukasi online Zenius tutup dan mengumumkan akan berhenti beroperasi sementara. Penghentian operasi itu dilakukannya usai 20 tahun berjaya di Indonesia sebagai platform yang membantu jutaan siswa. Apa alasan Zenius berhenti beroperasi ini?

Mengingat, perannya di dunia pendidikan telah membantu dalam menawarkan materi pembelajaran untuk jenjang SD, SMP, SMA, persiapan UTBK, ujian mandiri, hingga reskilling profesional.

Apa sebenarnya alasan yang membuat Zenius ini berhenti beroperasi sementara?

Alasan Zenius Berhenti Beroperasi

Dalam pernyataaan resminya, pihak Zenius menyebut bahwa penghentian operasi dilakukan karena sedang mengalami tantangan operasional. Zenius sendiri tak menyebutkan masalah operasional seperti apa yang tengah terjadi.

“Saat ini Zenius sedang mengalami tantang operasional dan kami sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang akan ditimbulkan bagi para pengguna kami,” kata mereka pada Rabu (3/1) kemarin.

“Kami mengambil langkah strategis untuk menghentikan operasi secara sementara,” imbuhnya.

Penghentian operasioanl itu diduga imbas dari tindakan Zenius yang setahun lalu melakukan PHK terhadap 200 karyawan. Pemutusan itu dilakukan demi menghemat pengeluaran dikarenakan kondisi ekonomi dan perilaku konsumen yang berubah.

Dalam perjalanan, Zenius juga pernah mendapatkan suntikan dana dari MDI Ventures, sebuah perusahaan modal ventura bagian dari Telkom Indonesia. Investor lainnya yang tercatat ebkerja sama dengan Zenius seperti Northstar Group, Alpha JWC, Openspace Ventures, Beacon Venture Capital.

Zenius pun menyadari bahwa keputusan penghentian operasional ini bisa mengakibatkan kekecewaan, terlebih pada mereka yang sudah mempercayakan platform ini untuk wadah belajar.

Tak lupa, Zenius pun meminta maaf dan memastikan bahwa penghentian operasional hanya bersifat sementara. Mereka juga turut mengucapkan terima kasih kepada para pengguna yang sudah membersamai selama 20 tahun ini.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pengguna yang telah menjadi pilar penting dalam perjalanan kami sejak 2004,” sambungnya lagi.

Nostalgia Netizen tentang Zenius

Semenjak kabar berhenti operasionalnya, netizen pun ramai-ramai bernostalgia mengenang Zenius sebagai sebuah platform yang telah banyak membantu memberikan edukasi dan pembelajaran pada mereka.

Bahkan, keyword Zenius pun terpantau trending sejak pagi hingga sore ini, saat artikel ini dipublish sudah lebih dari 15 ribu post di X (dulu Twitter).

“Mau berterimakasih sama Zenius karna udah bikin gua yang #1 math hater jadi bener bener suka matematika,” tulis akun @mastermlind yang mengaku jadi suka Matematika berkat Zenius.

Ada pula netizen yang mengaku sangat beruntung bisa dibantu Zenius dalam belajar.

Waktu SMA gw memang sering cabut (jangan ditiru), klo gak dibantu Zenius buat catch up sama pelajaran, gak tau lagi ngapain sekarang. Thank you Zenius sudah membuka jalan dan jadi standar buat banyak edtech lain!,” tulis @oianas_.

Ada pula yang memuji CEO Zenius karena memberikan pembelajaran yang bagus dan menyenangkan.

“Kesampingkan Jerome yang jadi BA, dulu pas Zenius sempat berubah jadi gratis, gue belajar matematika di Zenius,” ucapnya.

“Sama Mas Sabda, diajarinnya bagus banget. Mungkin menurut beberapa orang itu boring karena cuma whiteboard yang dicorat-coret, tapi belajarnya benar-benar dari basic,” sambung pemilik akun @aceticacid_exe.

Sementara itu, melalui X pendiri Zenius Sabda Putra Subekti menulis bahwa dirinya sangat terharu dan mengapresiasi warganet yang sudah memberikan balasan dan semangat pada Zenius.

“Gue baca semua replies dan qts jadi terharu banget. Gue belom bisa ngasih banyak komen dan cerita, tp with this tweet gue mau really appreciate & berterimakasih banget atas apresiasi kalian semua ke zenius dan tim ya. Thanks to,” tulisnya dengan akun @sabdaps.

Baca Juga

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel