4 Perbedaan Kehidupan SMA vs Kuliah, Sudah Siap Jadi Mahasiswa?

4 Perbedaan Kehidupan SMA vs Kuliah, Sudah Siap Jadi Mahasiswa?

IMG-20231212-WA0030

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Tiap tahun ada puluhan ribu siswa SMA yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu kuliah. Ada yang excited dengan kehidupan yang akan ia jalani saat kuliah tapi juga banyak yang takut menghadapi kehidupan kuliah.

Memangnya, apa saja yang jadi perbedaan kehidupan SMA vs Kuliah?

Kelihatannya kuliah memang hanya menenteng totebag yang belum tentu berisi buku juga, pulang kuliah bisa ngopi dan nongkrong, bisa kesana kemari sama teman.

Tapi apakah realitanya begitu? Yuk, simak perbedaan kehidupan SMA vs Kuliah di artikel Sediksi kali ini.

Perbedaan Kehidupan SMA vs Kuliah

perbedaan kehidupan SMA vs Kuliah

Pengajar

Saat SMA para siswa diajar oleh pengajar yang sebutannya adalah guru. Kalau kuliah, pengajar para mahasiswa disebut dosen. Biasanya guru masih bisa mengatur para siswanya di sekolah agar tidak berlaku buruk. Istilahnya kelakuan para siswa masih bisa dikontrol oleh para guru.

Berbeda dengan saat kuliah, mahasiswa dibebaskan begitu saja karena dosen tidak ada kewajiban buat mengontol kelakuan mahasiswa.

Saat SMA, guru berperan sebagai orang tua siswa di sekolah. Hal ini tidak berlaku saat kuliah meskipun dosen masih bisa menjadi konsultan mahasiswa tapi lebih ke ranah pendidikan. Di lain sisi, peran dosen saat kuliah hanya sebagai fasilitator, motivator, dan konsultan.

Intinya, guru punya kewenangan yang lebih besar untuk mengatur siswa dan dosen punya kewenangan yang lebih kecil untuk mengatur mahasiswa.

Pembelajaran

perbedaan kehidupan SMA vs Kuliah

Naik ke tingkatan yang lebih tinggi pastinya pembelajaran yang daiajarkan juga naik tingkatannya. Semasa SMA, pembelajaran para siswa lebih banyak dipimpin oleh guru. Guru memberi materi, penjelasan, dan arahan dalam pembelajaran para siswa. Berbeda dengan kuliah, pembelajaran lebih cenderung dipimpin oleh mahasiswa.

Makanya, mahasiswa lebih dituntut buat aktif dan kritis dalam pembelajaran kuliah. Biasanya dosen juga jarang memberi penjelasan dan arahan, bahkan ada yang tidak memberi materi. Jadi, peran mahasiswa di pembelajaran saat kuliah itu sangat besar. Mahasiswa juga biasanya harus mencari sumber pembelajaran secara mandiri, berbeda dengan siswa SMA yang semua sumber pembelajaran disediakan.

Pembelajaran di kuliah menggunakan sistem SKS (Satuan Kredit Semester) di mana mata kuliah satu dengan mata kuliah lain berbeda jumlah SKSnya. Kalau SMA, mata pelajaran dijadwalkan dengan berapa jam pembelajaran. Selain itu, di SMA para siswa tidak bisa memilih jadwal mata pelajaran dan jadwal sekolah.

Berbeda dengan kuliah, mahasiswa dibebaskan untuk memilih jadwal mata kuliah dan memilih hari kuliah. Jadi, tidak heran jika ada mahasiswa yang hanya kuliah 3 atau 4 hari saja.

Tugas

Kalau mengacu dari perbedaan pembelajaran, kamu juga pasti bisa menebak bahwa tugas anak SMA vs Kuliah itu berbeda tingkat kesulitannya. Sewaktu SMA tugas yang diberikan oleh guru biasanya bersifat rutin di mana tugas tersebut biasanya mengerjakan soal, membuat rangkuman, hingga membuat makalah.

Tugas anak SMA juga biasanya punya format yang sederhana dan baku. Selain itu, standar penilaian yang digunakan guru juga sederhana.

Saat kuliah, dosen jarang sekali memberikan tugas berupa soal saja. Biasanya tugas yang diberikan seperti presentasi, proyek, hingga penelitian. Tugas seperti ini perlu kreativitas, inisiatif, juga kerja sama yang tinggi. Tak hanya itu, standar penilaian yang digunakan oleh dosen juga lebih kompleks dan objektif.

Lingkungan Pendidikan

Karena tingkatan kuliah yang lebih tinggi dan kompleks, kampus pasti menyediakan lingkungan pendidikan yang lebih banyak fasilitasnya dibanding SMA. Lingkup SMA yang cenderung homogen biasanya memiliki fasilitas yang umum-umum aja. Tapi kalau kuliah, fasilitas yang ada di kampus sangat banyak karena lingkup pendidikan yang lebih heterogen.

Contoh fasilitas di kampus yang tidak ada di SMA misalnya perpustakaan atau ruang baca tiap fakultas, laboratorium per fakultas atau bahkan jurusan, kantin per fakultas. Selain itu, untuk menunjang pembelajaran, kampus juga menyediakan peralatan digital seperti TV, proyektor yang lebih proper dibanding SMA, dan lain-lain.

Tidak hanya itu, kampus juga menyediakan tempat untuk para mahasiswanya mengerjakan tugas di kampus, seperti gazebo. Lingkungan kampus juga biasanya dilengkapi wifi per fakultas. Banyaknya fasilitas itu disesuaikan dengan kebutuhan para mahasiswa untuk mencari ilmu.

Itulah beberapa perbedaan perbedaan SMA vs Kuliah dari pengajar, pembelajaran, tugas, hingga lingkungan pendidikan. Meski kuliah terasa lebih berat dari SMA, jangan patah semangat untuk terus mencari ilmu yaa, Sodik!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel