Waktu, Tanda, dan Amalan Pada Malam Lailatul Qadar

Waktu, Tanda, dan Amalan Pada Malam Lailatul Qadar

Amalan Lailatul Qadar

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Bulan Ramadan sudah hampir usai nih. Adakah diantara kalian yang hendak melangsungkan I’tikaf di masjid di dekat alun-alun? Atau kalian hendak melakukan amalan Lailatul Qadar di masjid dekat rumah saja? Nah jika iya, maka kamu perlu menyimak artikel ini sampai selesai.

Malam Lailatul Qadar merupakan momen yang dijelaskan dalam surat Al Qadar, yang berarti “malam yang lebih baik daripada malam seribu bulan.”

Jika dihitung-hitung, maka jumlah seribu bulan itu mencapai 83 tahun. Banyak ulama menafsirkan bahwa seribu bulan yang dimaksudkan merupakan majas-nya bahasa arab, yang memiliki arti tidak terbatas waktu.

Kapan Waktu Turunnya Lailatul Qadar?

Dikutip dari situs pondok pesantren Lirboyo, Ada berbagai pendapat mengenai turunnya Malam Lailatul Qadar. Di antara pendapat yang paling banyak ialah satu hari diantara sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Pada saat itu, orang Jawa menamainya dengan likuran, salah satu maksud terselubungnya ialah persiapan diri untuk menyambut kedatangan Malam Lailatul Qadar.

Kendati demikian, ada juga beberapa ulama yang berkata bahwa Malam Lailatul Qadar jatuh pada 10 hari pertama pada bulan Ramadhan loh. Ada juga yang mengatakan momen pasti Lailatul Qadar persis pada tanggal tujuh belas.

Wah, jadi mana nih yang benar? Semuanya bisa berarti benar kok. Soalnya, semua pendapat ulama itu memiliki referensi yang kuat. Jadi, amalan Lailatul Qadar yang ingin dilakukan bisa segera dilaksanakan.

Oleh karena itu, alangkah baik jika mulai dari hari pertama Bulan Ramadhan kita sudah menumbuhkan niat untuk terus melakukan amalan perbuatan yang baik.

Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar

Ada juga kok tanda-tanda fisik agar kita mengetahui turunnya Lailatul Qadar. Rasullullah menyebutkan dalam satu Hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah:

“Nabi SAW pernah bersabda tentang malam Lailatul Qadr: ‘malam Lailatul Qadr adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu sejuk. Pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan’”

Mengacu pada hadist di atas, momen turunnya Lailatul Qadar secara fisik akan menampakkan langit yang cerah dengan suasana yang tentram dan penuh kelembutan angin sepoi. Suhunya pun berada di titik sedang, tidak membikin badan gerah, dan tidak pula dingin.

Amalan Lailatul Qadar

I’tikaf

I’tikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan cara menyendiri di dalam masjid selama beberapa dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adapun syarat-syaratnya ialah muslim, baligh, berakal, serta suci dari hadas kecil maupun besar.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa masjid merupakan tempat terbaik di dunia ini. Maka saat berdiam diri di dalam masjid, secara otomatis kita akan melakukan hal-hal baik lain, seperti Shalat sunnah, berdzikir, membaca Al Qur’an, dan lain sebagainya.

Membaca Alqur’an

Malam Lailatul Qadar sendiri secara lugas tertera dalam surat Al-Qadar, sehingga pada kesempatan itu umat Islam dianjurkan untuk membaca ayat-ayat suci Alqur’an.

Berapa juz Al Qur’an yang harus dibaca?

Dalam hal ini, membaca Al Qur’an tidak ada batasan huruf atau pun durasi. Lebih tepatnya, batasan itu bergantung pada kesanggupan kita. Apabila kita hanya mampu membaca satu halaman saja, itu tidak masalah. Namun kalau kita mampu untuk mengkhatamkan dalam waktu satu malam, itu juga sangat baik.

Melaksanakan Salat Tarawih dan sunnah lainnya

Lailatul Qadar dimulai pada saat malam benar-benar turun dengan sempurna. Itu artinya, jika kita melaksanakan Salat Isya’ lalu disambung dengan Salat Tarawih dan ditutup dengan Shalat Witir, semua amal perbuatan tersebut sudah terhitung dalam amalan yang lebih baik daripada amal perbuatan yang dilakukan selama seribu bulan.

Mendirikan Salat Lailatul Qadar

Tak lengkap rasanya bila kita tidak mendirikan salat sunnah Lailatul Qadar dalam rangka meraih keutamaan malam penuh kemuliaan tersebut. Mengutip dari lirboyo.net, salat sunnah minimal dilakukan dua rakat satu kali salam penutup.

Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasullullah bersabda:

“Barang siapa melaksanakan salat dua rakaat bertepatan dengan Lailatul Qadar, yang di setiap rakaatnya (Rakaat pertama dan kedua) membaca surat Al-Ikhlas 7 kali lalu setelah salam membaca ; astaghfirullah hal ‘adzim wa ‘atuubuilaih (7x) maka sebelum ia beranjak dari duduknya, Allah SWT akan mengampuni segenap dosa beserta orang tuanya.”

Untuk memulai Shalat sunnah Lailatul Qadar, kita mesti melafadzkan niat “USHALLI SUNNATA LITHALABI LAILATIL QADARI RAK’ATAINI LILLAAHI TA’ALA”

Apabila masih mampu untuk melaksanakan Shalat sunnah lain, maka ada banyak shalat sunnah yang dapat kamu laksanakan, seperti shalat Tahajjud, shalat Tasbih, dan ditutup dengan shalat Witir.

Memperbanyak Dzikir dan Doa

Amalan Lailatul Qadar berikutnya ialah memperbanyak dzikir dan doa. Malam Lailatul Qadar adalah salah satu waktu terbaik untuk memanjatkan doa, bahkan semua doa insyaallah akan terkabulkan.

Nah, setelah melaksanakan shalat Lailatul Qadar, dikutip juga dari Lirboyo.net, doa yang paling dianjurkan sembari menengadah tangan ialah “Allohumma innaka ‘afuwwun kariim, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anna yaa kariim (7x)”

Agar amalan kita lebih mantap, maka penuhi lah momen tersebut dengan membaca dzikir kepada Allah SWT dan tak lupa melayang kan shalawat kepada Baginda Rasullullah SAW.

“Allahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aliihi wasallim.”

Kesimpulannya, kedatangan malam Lailatul Qadar merupakan misteri yang memang dirahasiakan oleh Allah SWT. Tujuannya, agar umat manusia senantiasa bersungguh-sungguh dalam beribadah di malam-malam Ramadan.

Agar kita meraih keutamaan malam Lailatul Qadar, maka kita bisa melakukan amalan-amalan Lailatul Qadar di atas. semoga bermanfaat!

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel