Apa Itu ADHD? Kenali Tipe, Gejala dan Penanganannya

Apa Itu ADHD? Kenali Tipe, Gejala dan Penanganannya

apa itu adhd

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dulu sewaktu masih kecil, apakah kamu pernah melangkah di atas lantai dua warna, lalu secara spontan kamu membikin aturan: ‘aku hanya boleh melangkah di atas lantai berwarna A saja’. Wah, itu sih dunia anak-anak yang mengasyikkan ya. Namun, hal itu juga merupakan salah satu gejala ADHD loh.

Sudah kah kamu tahu apa itu ADHD?

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan salah satu gangguan mental yang mengakibatkan seseorang sulit untuk menitik fokuskan perhatiannya kepada suatu hal.

Penyakit ini sering kali terdapat pada anak-anak. Tapi, kalau tidak mendapatkan penanganan yang tepat, penyakit itu bisa bertahan sampai remaja, bahkan hingga dewasa.

Akhir-akhir ini topik ADHD semakin sering diperbincangkan. Di media sosial seperti Twitter dan TikTok, konten-konten semacam ini sering dibahas.

Di dalam kolom komentar pada konten terkait ADHD, ternyata banyak tuh yang merasa relate dengan apa yang dialami oleh pengidap ADHD. Ada juga yang berkata bahwa ADHD = gabut.

Nah, mana yang bener nih. Itu cuman gabut atau ADHD beneran…

Tapi tunggu dulu, sebenarnya, diagnosis ADHD hanya bisa divalidasi oleh dokter saja ya. Intinya, tidak bisa seseorang setelah merasa relate dengan gejala-gejala tersebut tiba-tiba mengumumkan kepada ortu “mama, papa, ternyata aku mengidap ADHD!” gak gitu dong konsepnya!

Baik, untuk mengetahui ADHD secara lebih dalam, mari ikuti terus artikel ini agar kita paham betul apa itu ADHD, gejala, dan cara penanganan ADHD.

Apa itu ADHD?

ADHD adalah Attention-deficit hyperactivity disorder adalah kondisi ketika terjadinya gangguan perkembangan saraf yang berpengaruh pada motorik (gerakan) seseorang. Atau bisa dikata ADHD adalah gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.

Dilansir dari halodoc, apa itu ADHD adalah istilah medis untuk gangguan mental yang ditandai dengan perilaku impulsif dan hiperaktif. Jadi sudah terang ya, hiperaktif itu bukan penyakitnya. Hiperaktif adalah gejala yang menunjukkan kepada penyakit tertentu, termasuk dalam hal ini ADHD.

ADHD biasanya menyerang anak-anak dan membuat pengidapnya kesulitan untuk memusatkan perhatian pada satu hal dalam satu waktu.

Dikutip dari Halodoc, apa itu ADHD diklasifikasikan memiliki sub tipe, antara lain adalah:

Tipe dominan inatentif

Beberapa gejala dari inatensi atau kesulitan memusatkan perhatian penuh pada suatu hal. Singkatnya, ada kecenderungan untuk sulit memperhatikan dengan baik. Ada pula gejala lain dari hiperaktif-impulsif, meski tidak dominan.

Tipe hiperaktif-impulsif

Sub tipe ini berarti ada kecenderungan untuk terlalu banyak melakukan gerakan yang tak perlu dan berlebihan, dan kerap menunjukkan gejala tidak sabaran.

Tipe kombinasi hiperaktif-inatentif dan impulsif

Beberapa gejala dari inatensi, impulsifitas, dan hiperaktivitas. Sub tipe ini bisa terpenuhi jika ada 6 atau lebih gejala inatensi, impulsifitas dan hiperaktivitas yang kuat selama minimal 6 bulan.

Gejala ADHD

Meskipun pada umumnya ADHD ditemukan pada anak-anak sekitar usia 7 tahun, namun seiring perkembangan dinamika kehidupan, apalagi di era digital ini, sering kali ada temuan gejala ADHD pada remaja maupun orang dewasa.

Masih mengutip dari jurnal yang sama, di antara gejala ADHD adalah:

Inatensi

  • Sering gagal perhatian atau salfok (salah fokus) dalam melakukan perincian atau melakukan kesalahan yang teratur dalam tugas sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lain.
  • Sering kesulitan dalam melakukan atau mempertahankan proses atensi terhadap tugas atau permainan.
  • Kehilangan fokus saat ada di dalam percakapan. Tampaknya sih mendengarkan, tapi info yang didapat tidak ada.
  • Tidak dapat melakukan atau gagal dalam menyelesaikan tugas; sekolah, pekerjaan, atau kewajiban. Ini bukan karena ia tidak memahami intruksi ataupun sikap oposisional.
  • Acap kali menghindari, membenci atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang menguras mental.

Hiperaktif

  • Kerap kali tidak bisa diam saat berada di tempat duduk, tampak gelisah, dengan kaki dan tangan yang menggeliat atau bergerak-gerak.
  • Tidak bisa tenang saat keadaan mengharuskannya untuk duduk, sehingga ia meninggalkan tempat duduknya. Misalnya keluar dari kelas atau kantor.
  • Beraktivitas yang berlebihan pada situasi yang tidak tepat, misalnya memanjat atau berlari-larian. Dalam hal ini, gejala pada remaja atau dewasa bisa jadi hanya tampak gelisah saja.
  • Pada waktu luang, pengidap biasanya kesulitan untuk terlibat atau beraktivitas secara tenang.
  • Acap kali berbicara berlebihan.

Impulsif

  • Ketika menerima suatu pertanyaan, ia kerap menjawabnya tanpa berpikir. Bahkan, ia menjawab sebelum pertanyaan itu belum tuntas.
  • Tidak sabaran menunggu giliran.
  • Suka mengganggu orang lain atau menginterupsi percakapan.

Penanganan ADHD

Diketahui hingga saat ini bahwa tidak ada yang dapat menyembuhkan penyakit ADHD secara total. Jadi, penyembuhan ADHD hanya terbatas pada pengurangan penyakit saja. tujuannya, agar si pengidap dapat merasakan kualitas hidup yang lebih baik.

Di antara pengobatan secara umum dilakukan oleh dokter adalah:

Obat penenang.

Obat-obatan hanya atas rekomendasi atau resep dokter saja. biasanya, efek dari obat penenang adalah meredakan sikap impulsive sehingga konsntrasi menjadi lebih kuat.

Terapi psikologi CBT (cognitive behavioural therapy).

Fokus pada terapi ini adalah mengubah pola pikir saat berada di dalam masalah. Ini akan sangat membantu saat gejala muncul dalam kadar tertentu.

Penerapan metode pengasuhan khusus pengidap ADHD.

Metode ini dilakukan untuk mengatur jadwal si pengidap agar memiliki rutinitas yang arahnya jelas. Selain itu, pengasuh juga dapat memberikan contoh atau suri tauladan bagaimana bersikap tenang saat diterpa masalah.

Pelatihan interaksi sosial.

Pelatihan ini dilakukan untuk memahami sudut pandang masyarakat dan apa saja perilaku yang diterima di masyarakat.

Itulah pembahasan tentang apa itu ADHD, gejala, dan cara penanganannya yang tepat. semoga bermanfaat!

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel