Sediksi.com – Seperti yang kita tahu saat ini lingkungan kita sedang menghadapi banyak masalah pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia itu sendiri, seperti industri, pertanian, transportasi, dan lain-lain.
Pencemaran dapat merusak keseimbangan ekosistem, mengancam kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya, serta menurunkan kualitas hidup. Nah, salah satu upaya yang bisa memulihkannya adalah dengan bioremediasi, lalu apa itu bioremediasi?
Singkatnya, bioremediasi ini merupakan sebuah upaya untuk memulihkan lingkungan yang tercemar dengan cara yang efektif, aman, dan ramah lingkungan.
Penasaran bukan bagaimana hal ini bisa memulihkan lingkungan? Oleh karena ini Sediksi kali ini akan membahas apa itu bioremediasi, jenisnya, cara kerja hingga manfaat apa saja yang diperoleh dari cara ini, selengkapnya simak ulasan di bawah ini.
Apa itu Bioremediasi?
Secara sederhana tentang apa itu bioremediasi adalah sebuah proses yang menggunakan organisme hidup, seperti mikroorganisme, tanaman, atau enzim, untuk menguraikan atau mengubah bahan-bahan pencemar menjadi bentuk yang tidak berbahaya atau kurang berbahaya bagi lingkungan.
Bioremediasi dapat diterapkan pada tanah, air, atau udara yang tercemar oleh berbagai jenis polutan, seperti logam berat, hidrokarbon, pestisida, herbisida, dan lain-lain. Bioremediasi merupakan salah satu cabang dari bioteknologi, yaitu pemanfaatan organisme hidup untuk tujuan tertentu.
Kita semua tahu bahwa pembangunan manusia sering kali mengorbankan lingkungan. Banyak bentang alam dan ekosistem terdegradasi parah oleh aktivitas manusia itu sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan, cara efektif untuk mengatasi hal ini adalah dengan bioremediasi yang dapat diterapkan pada tanah, ait dan udara.
Pada tanah misalnya, mungkin ada banyak cara untuk mengembalikan fungsi tanah seperti sedia kala. Pada tanah yang tercemar logam berat dan polutan lainnya, mungkin bisa menggunakan tamanan hiperakumulator yang bisa ditanam di lokasi tercemar.
Lalu pada polusi udara yang kini jadi sangat jadi konsen di kota-kota besar akibat dari industri yang marak di mana-mana. Solusi yang mungkin adalah memperbanyak ruang hijau di kota maupun di daerah-daerah yang berpeluang untuk mengubah karbondioksida menjadi oksigen.
Pada air prinsipnya sama saja, namun mungkin air limbah adalah masalah yang pelik, karena dengan sekejap dapat mengalir dengan cepat dan sulit untuk dihentikan.
Solusi yang mungkin adalah mengantisipasi dari hulu hingga hilir untuk penyaringan limbah, dan sistem filtrasi yang lebih ketat lagi.
Jenis Bioremediasi
Bioremediasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:
Berdasarkan keberadaan oksigen
Berdasarkan keberadaan oksigen, bioremediasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu bioremediasi aerobik dan bioremediasi anaerobik. Bioremediasi aerobik adalah bioremediasi yang membutuhkan oksigen untuk berlangsung, sedangkan bioremediasi anaerobik adalah bioremediasi yang tidak membutuhkan oksigen untuk berlangsung.
Berdasarkan metode pemberian organisme
Dari jenis ini, bioremediasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu bioremediasi in situ dan bioremediasi ex situ. Bioremediasi in situ adalah bioremediasi yang dilakukan di tempat pencemaran terjadi, sedangkan bioremediasi ex situ adalah bioremediasi yang dilakukan di luar tempat pencemaran terjadi.
Berdasarkan aplikasinya
Lalu jenis yang terakhir berdasarkan aplikasinya, bioremediasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain bioremediasi fitor, bioremediasi mikroba, bioremediasi enzim, dan bioremediasi kombinasi.
- Bioremediasi fitor adalah bioremediasi yang menggunakan tanaman untuk mengakumulasi, menguraikan, atau mengubah polutan.
- Bioremediasi mikroba adalah bioremediasi yang menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, atau alga, untuk menguraikan atau mengubah polutan.
- Bioremediasi enzim adalah bioremediasi yang menggunakan enzim yang dihasilkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengubah polutan.
- Bioremediasi kombinasi adalah bioremediasi yang menggunakan lebih dari satu jenis organisme hidup untuk menguraikan atau mengubah polutan.
Cara Kerja dan Manfaat Bioremediasi
Seperti yang sedikit diterangkan tentang apa itu bioremediasi, ini bekerja dengan memanfaatkan kemampuan organisme hidup untuk memetabolisme polutan sebagai sumber makanan atau energi.
Dalam proses ini, polutan akan diuraikan atau diubah menjadi senyawa yang lebih sederhana dan tidak beracun, seperti karbon dioksida, air, atau biomassa. Beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas bioremediasi adalah jenis dan konsentrasi polutan, jenis dan jumlah organisme, kondisi lingkungan, dan waktu.
Bioremediasi memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Mengurangi atau menghilangkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
- Bioremediasi dapat memperbaiki kualitas tanah, air, atau udara yang tercemar.
- Dapat menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan metode-metode lain yang menggunakan bahan kimia atau fisik.
- Meningkatkan biodiversitas dan produktivitas lingkungan.
- Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
Itulah dia ulasan tentang apa itu bioremediasi, ini memanglah sebuah solusi cerdas untuk membersihkan lingkungan yang tercemar dengan memanfaatkan organisme hidup.
Bioremediasi dapat diterapkan pada berbagai jenis polutan dan lingkungan dengan cara yang efektif, aman, dan ramah lingkungan. Bioremediasi juga memiliki banyak manfaat bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Oleh karena itu, dari penjelasan apa itu bioremediasi di atas, sangat jelas bahwa ini merupakan salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga dan memulihkan lingkungan kita yang semakin rusak.