Apa itu Strict Parents? Ini Dampaknya untuk Anak

Apa itu Strict Parents? Ini Dampaknya untuk Anak

Apa itu Strict Parents?

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Mengasuh anak tentu menjadi hal challenging tersendiri, terutama jika baru pertama kali memiliki peran sebagai orang tua. Gaya pengasuhan paling konstruktif sekalipun tidak muncul secara alami, sehingga definisi orang tua hebat mungkin sulit untuk dijelaskan.

Alhasil para orang tua pun bergulat pada apa jenis pola asuh terbaik bagi anak mereka. Tak sedikit, para orang tua menerapkan strict parents. Apa itu strict parents?

Strict parents mengacu pada orang tua yang ketat terhadap anak mereka. Biasanya mereka menerapkan disiplin yang tinggi dan mengontrol sang anak.

Selengkapnya, apa itu strict parents akan Sediksi jelaskan dengan rinci dalam artikel berikut. Apakah pola asuh seperti itu baik atau buruk untuk anak?

Apa itu Strict Parents?

Apa itu Strict Parents? Ini Dampaknya untuk Anak - young child receiving emotional abuse from parent home
Freepik

Dilansir dari jurnal American Psychological Association, Diana Baumrind  dalam Authoritative Parenting Revisited menyebut strict parents diartikan sebagai orang tua yang memberikan standar dan tuntutan tinggi kepada anaknya. Mereka bisa beribawa atau otoriter, tergantung dari keyakinan disiplin orang tua dan respon terhadap kebutuhan anak.

Di saat orang tua memadukan standar tinggi mereka dengan dukungan hangat dan responsif pada anaknya, mereka dikatakan sebagai orang tua beribawa. Meski punya standar tinggi, orang tua seperti ini masih sangat menghargai pemikiran mandiri.

Mereka terbuka di saat anak-anak mereka menentang peraturan yang dibuatnya atau mengizinkan untuk memberi umpan balik.

Sayangnya, kebanyakan orang tua tegas yang tidak beribawa adalah orang tua yang keras. Mereka cenderung bersikap dingin, tak tanggap, dan tak suportif pada anak-anaknya.

Orang tua tipe ini sering kali tak mengizinkan anak mereka untuk mengutarakan pendapat atau mempertanyakan keputusan orang tua. Pengasuhan otoriter seperti itu juga disebut pengasuhan yang kasar.

Apakah Strict Parents Baik atau Buruk?

Apa itu Strict Parents? Ini Dampaknya untuk Anak - young couple man woman casual clothes angry shouting his confused girlfriend orange
Freepik

Gaya pengasuhan yang ketat dan responsif bisa memberikan hasil terbaik pada anak, sementara gaya pengasuhan yang ketat dan tidak responsif memberikan hasil yang merugikan termasuk masalah perilaku, rendahnya harga diri, masalah pengendalian diri, dan masalah kesehatan mental.

Ketika orang tua berbicara tentang pola asuh yang ketat, mereka umumnya mengacu pada tipe otoriter yang keras.

Sebelum melihat lebih jauh dampak strict parents ini baik atau buruk, kenali terlebih dahulu ciri-cirinya.

Jika kamu atau orang tuamu masuk dalan ciri-ciri di bawah ini, artinya termasuk dalam strict parents. Ini dia ciri-ciri strict parents:

  • Memiliki banyak aturan ketat dan menuntut.
  • Menuntut anak mereka untuk mematuhi harapan mereka secara membabi buta.
  • Tidak membiarkan anak untuk mempertanyakan otoritas orang tua.
  • Menghukum anak dengan berat karena melanggar aturan apa pun.
  • Dingin, tidak responsif terhadap anak mereka.
  • Menggunakan kata-kata yang memalukan dan kasar.
  • Tidak membiarkan anak mereka berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
  • Memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi dan tidak realistis.
  • Tidak mentolerir kesalahan.
  • Punya sikap yang selalu merasa benar.

Dampak Strict Parents

Apa itu Strict Parents? Ini Dampaknya untuk Anak - angry parents scolding their children son daughter home studio shot emotional family human emotions childhood problems conflict domestic life relationship concept
Freepik

Nah, mari kita bahas lebih dalam apakah strict parents ini baik atau buruk untuk anak?

Demi lebih mudah memahaminya sebagai contoh, orang tua yang memandang keberhasilan akademis anak sebagai prioritas utama dan menilai keefektifan pola asuh itu berdasarkan prestasi anak mereka di sekolah, memang dapat menghasilkan prestasi akademis yang tinggi.

Namun, itu bisa saja berhasil atau mungkin juga tidak pada beberapa anak. Gaya pengasuhan yang keras juga menyebabkan banyak kerugian pada anak-anak​.

Dalam sebuah penelitian yang disebutkan dalam Journal of Happiness Studies, menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang ketat cenderung tidak bahagia​,​ dan menunjukkan gejala depresi​.

Meski, orang tua juga berpikir bahwa pola asuh yang ketat bisa menghasilkan anak-anak yang berperilaku lebih baik, tetapi berdasarkan studi gaya pengasuhan seperti itu sebenarnya menghasilkan anak yang punya lebih banyak masalah perilaku.

Saat strict parents mendisiplinkan anak-anak mereka dengan emosi, menghukum, paksaan, ancaman, dan hukuman verbal lainnya, mereka memberi contoh bagaimana bereaksi dengan menghukum ketika sedang kesal atau marah.

Akibatnya, anak-anak belajar menjadi lebih memberontak, marah​​, impulsif, dan agresif ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.

​Dari penjelasan mengenai apa itu strict parents, sebaiknya orang tua memikirkan kembali bila akan menggunakan metode pengasuhan seperti itu. Memberikan sang anak ruang untuk berbicara, terbuka, dan menyampaikan pendapat tentang mereka bisa menjadi langkah baik untuk saling memahami arti keluarga.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel