8 Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Umum Terjadi, Kenali Sejak Dini!

8 Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Umum Terjadi, Kenali Sejak Dini!

8 Gangguan Kesehatan Mental

DAFTAR ISI

Sediksi.comHari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati pada Selasa, 10 Oktober 2023 menjadi momentum bagi kita untuk merefleksikannya.

Membicarakan masalah kesehatan mental tentu bukan hal yang aneh lagi saat ini. Sebab, kasusnya setiap tahun bahkan mengalami peningkatan.

Dari situlah, kita harus sadar dan mengenali sejak dini apa saja gangguan kesehatan mental yang paling umum terjadi.

Berdasarkan Global Health Data Exchange (GHDx), pada tahun 2019 disebutkan bahwa 1 dari setiap 8 orang, atau 970 juta orang di seluruh dunia hidup dengan gangguan kesehatan mental, di mana gangguan kecemasan dan depresi menjadi masalah yang paling umum.

Pada tahun 2020, pengidap gangguan kecemasan dan depresi meningkat secara signifikan karena terjadinya pandemi COVID-19.

Perkiraannya, di tahun tersebut gangguan kecemasan dan depresi meningkat masing-masing sebesar 26 persen dan 28 persen.

Melansir dari data World Health Organization (WHO) yang menyebutkan ada 8 masalah kesehatan mental paling umum terjadi di dunia. Apa sajakah itu?

Gangguan Kesehatan Mental

Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan biasanya ditandai dengan rasa takut dan khawatir yang berlebihan serta adanya gangguan perilaku terkait.

Ada beberapa macam gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan, gangguan panik yang ditandai dengan serangan panik, gangguan kecemasan sosial yang ditandai dengan rasa takut dan khawatir berlebihan dalam situasi sosial.

Adapula gangguan kecemasan akan perpisahan yang ditandai dengan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan tentang perpisahan dari individu yang memiliki ikatan emosional dengan orang tersebut, dan lainnya.

Dikutip dari Laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), dikatakan 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10-17 tahun memiliki gangguan kesehatan mental.

Sedangkan, 1 dari 20 remaja memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Gangguan kesehatan mental yang paling banyak diderita oleh remaja yaitu gangguan kecemasan.

Depresi

8 Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Umum Terjadi, Kenali Sejak Dini! - 6388586
freepik

Depresi berbeda dari fluktuasi suasana hati biasa dan respons emosional jangka pendek terhadap tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Selama masa depresi, orang tersebut mengalami suasana hati yang tertekan dan mudah berubah seperti merasa sedih, mudah tersinggung, hampa atau kehilangan kesenangan atau minat dalam beraktivitas yang terjadi hampir sepanjang hari atu hampir setiap hari, setidaknya selama dua minggu.

Beberapa gejala lain juga muncul sepertinya, memiliki konsentrasi yang buruk, perasaan bersalah yang berlebihan atau harga diri yang rendah, keputusasaan tentang masa depan, pikiran tentang kematian atau bunuh diri, gangguan tidur, perubahan nafsu makan dan perasaan sangat lelah atau rendah diri.

Orang dengan depresi mempunyai risiko lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri. Namun, terdapat pengobatan psikologis yang efektif dan tergantung pada usia dan tingkat keparahannya.

Gangguan bipolar

Bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati, energi dan perilaku yang secara dratis berubah.

Penderita gangguan bipolar ini biasanya memiliki gejala mania atau sangat bahagia dan depresi atau sangat sedih secara bergantian.

Orang dengan gangguan bipolar kerap kali sulit didiagnosa karena gejalanya mirip dengan depresi.

Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)

PTSD dapat terjadi setelah terkena peristiwa yang sangat mengancam atau mengerikan atau traumatis.

Gejala PTSD dapat terjadi selama berminggu-minggu yang membuat munculnya emosi negatif dan gangguan pada kehidupan sehari-hari.

PTSD yang dibiarkan ini bisa membuat permasalahan serius.

Skizofrenia

8 Gangguan Kesehatan Mental yang Paling Umum Terjadi, Kenali Sejak Dini! - 7066574
freepik

Skizofrenia ditandai dengan gangguan persepsi dan perubahan perilaku yang signifikan. Gejalanya bisa berupa delusi yang terus-menerus, halusinasi, pemikiran tidak teratur, dan perilaku sangat tidak terorganisir.

Orang dengan skizofrenia mungkin mengalami kesulitan terus-menerus dalam fungsi kognitifnya.

Namun, terdapat sejumlah pilihan pengobatan yang efektif, termasuk pengobatan, psikoedukasi, intervensi keluarga, dan rehabilitasi psikososial.

Gangguan makan

Gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa ini melibatkan pola makan yang tidak normal dan keasyikan dengan makanan tertentu, serta masalah berat badan atau bentuk tubuh yang menonjol.

Gejala atau perilaku tersebut mengakibatkan risiko atau kerusakan signifikan terhadap kesehatan, tekanan signifikan, atau gangguan fungsi signifikan.

Perilaku mengganggu dan gangguan disosial

Gangguan perilaku ini ditandai dengan masalah perilaku yang terus-menerus terjadi karena penentangan atau tidak patuh terhadap norma, aturan, atau hukum yang berlaku.

Gangguan disruptif dan disosial umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, meskipun tidak selalu ya.

Gangguan perkembangan saraf

Terakhir yakni berupa gangguan perkembangan saraf. Gangguan itu ditandai dengan gangguan perilaku dan kognitif.

Gangguan perkembangan saraf ini meliputi gangguan perkembangan intelektual, gangguan spektrum autisme, dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD).

Gangguan tersebut bisa membuat penderitanya mengalami kesulitan untuk memahami dan melakukan fungsi intelektual, bahasa, motorik, dan sosial.

Mengenali dan memahami sejak dini gangguan kesehatan mental di atas dapat membantu kita untuk mengatasi dan mencegah hal lebih buruk terjadi.

Adapun, gangguan kesehatan mental di atas juga bisa terjadi pada siapa saja.

Apabila kamu atau orang sekitar mengalami masalah gangguan kesehatan mental di atas, segera hubungi atau temui ahli psikologi/psikiater untuk meminta bantuan.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel