Arti Amor Fati: Menerima Segala Hal Baik dan Buruk dalam Hidup

Arti Amor Fati: Menerima Segala Hal Baik dan Buruk dalam Hidup

arti amor fati. Pexels: Andrea Piacquadio

DAFTAR ISI

Tidak banyak yang tahu kalau arti amor fati ternyata maknanya sangat mendalam. Istilah ini sungguh filosofis dan jika tahu artinya, pandangan kita pada kehidupan pun makin lengkap.

Selain belajar bahasa asing, amor fati juga mengajarkan hal-hal yang mungkin kita anggap remeh sebelumnya. Makin penasaran dengan istilah dan arti amor fati? Cek artikel ini sampai habis!

Arti Amor Fati

Arti Amor Fati adalah frasa dari bahasa Latin yang jika diterjemahkan secara kasar adalah “Mencintai Takdir.”

Dalam bentuk yang lebih lengkap, puitis, dan monumental, frasa ini menjadi ‘Fatum Brutum Amor Fati’ yang dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai “Mencintai takdir walau takdir hadir dengan begitu brutal.”

Menurut kamus Merriam-Webster, Amor Fati (amor fa·ti; ˈä-ˌmȯr-ˈfä-tē) memiliki makna mencintai takdir dan menyambut semua pengalaman hidup dengan baik.

arti amor fati. Pexels: Nina Uhlikova
Pexels: Nina Uhlikova

Sesuai urbandictionary.com, Amor Fati digambarkan sebagai sikap yang melihat segala sesuatu yang terjadi dalam hidup seseorang, mencerminkan cara bersikap terhadap segala peristiwa.

Dengan istilah lain, arti Amor Fati adalah suatu sikap penerimaan yang kuat dan penuh semangat terhadap segala hal. Sikap ini mencapai puncaknya dalam kemampuan kita untuk memberikan makna pada masa lalu, saat ini, dan masa depan dalam rentang waktu kehidupan kita.

Tujuannya adalah agar kita dapat menjalani kehidupan dengan penuh energi, tanpa rasa cemas, dan memiliki kemampuan untuk menghadapi kematian tanpa adanya penyesalan.

Konsep Amor Fati di Kehidupan Sehari-Hari

Pendekatan pikiran Amor Fati mendorong kita untuk melihat segala hal dari perspektif positif atau setidaknya merasa puas dengan apa yang kita miliki. Konsep ini memberikan kekuatan pada kita untuk menerima tantangan, penderitaan, dan tragedi, mengakui bahwa hal-hal tersebut merupakan bagian tak terhindarkan dari kehidupan.

Meski demikian, Amor Fati tidak mengajarkan pasrah. Cinta dan penerimaan terhadap takdir harus diimbangi dengan dedikasi untuk memberikan usaha terbaik, tanpa memandang hasil akhirnya.

Amor Fati mengajarkan kita untuk menerima hasil dengan tetap berusaha maksimal, karena kita hanya dapat mengendalikan prosesnya, bukan hasil akhirnya.

Secara harfiah, frasa Amor Fati sebenarnya tidak bermaksud menolak bencana, tetapi justru mengajak kita untuk menerimanya dengan penuh keberanian. Oleh karena itu, tidak mengherankan frasa ini berasal dari pemikiran Nietzsche, yang pernah menyatakan bahwa “inti dari realitas adalah kekacauan, adalah kaotis.”

Dengan demikian, tindakan paling bijaksana dan rasional yang bisa kita lakukan adalah menerima kehidupan dalam segala kompleksitasnya dengan semua masalah yang rumit, ketidakpastian dunianya dan takdir yang sering kali tidak sesuai bahkan sangat jauh dari ekspetasi dan rencana kita.

Amor Fati di Pandemi COVID-19

Situasi pandemi COVID-19 dapat dianggap sebagai contoh konkret dari penerapan konsep Amor Fati. Ketika pandemi melanda, banyak perusahaan mengadopsi sistem kerja dari rumah.

Awalnya, hal ini mungkin dirasakan sebagai kerugian karena jam kerja menjadi tidak teratur, bahkan dengan tuntutan untuk tetap aktif sepanjang hari. Namun, di sisi lain, ketika pandemi mencapai puncaknya, banyak karyawan yang bekerja dari rumah merasa bersyukur karena risiko terpapar virus menjadi lebih rendah dan mereka dapat terus bekerja selama masa krisis.

arti amor fati. Pexels: Edward Jenner
Pexels: Edward Jenner

Pada saat ini, setelah situasi pandemi terkendali, banyak karyawan yang enggan kembali bekerja di kantor. Perubahan ini mencerminkan bahwa situasi yang awalnya dianggap sebagai keburukan ternyata dapat berubah menjadi situasi yang baik dan menguntungkan.

Masa depan tetap menjadi misteri dan apa yang saat ini dianggap sebagai sesuatu yang tidak diinginkan mungkin akan menjadi penyelamat atau keuntungan di masa yang akan datang. Inilah alasan mengapa konsep Amor Fati mengajarkan kita untuk menerima situasi sambil terus berusaha dan memberikan yang terbaik dalam segala hal.

Cara Mempraktikkan Amor Fati

Menjalani konsep Amor Fati memang tidaklah mudah. Namun, ada beberapa langkah yang dapat kita terapkan, terutama ketika sedang menghadapi stres.

Pertama, penting untuk menerima dan mengakui perasaan stres yang sedang kita alami.

Kemudian, kita dapat melihat peristiwa stres sebagai peluang untuk melatih ketahanan, penerimaan, dan kemampuan rasionalitas untuk mencari solusi.

Langkah terakhir adalah mengalihkan fokus pikiran untuk mencari jalan keluar atau cara mengatasi stres, bukan membiarkan emosi negatif menguasai pikiran dan diri kita.

Meskipun masa depan belum sepenuhnya dapat kita kendalikan, usaha yang kita lakukan saat ini memiliki potensi untuk membentuk arah masa depan kita.

Saat stres datang, seringkali kita cenderung membayangkan berbagai skenario buruk yang mungkin terjadi, membuat kita gelisah dan khawatir tentang perubahan hidup di masa depan. Padahal khawatir mengenai hal-hal yang tidak dapat kita kontrol hanya akan menghambat produktivitas kita.

Hmm… ternyata makna atau arti dari amor fati sendiri sangat mendalam, ya, Sodik? Kita harus lebih menghargai kehidupan, walaupun terkadang hidup nggak sesuai sama planning yang sudah kita buat sebelumnya.

It’s oke, kalau nggak ada “batu kerikilnya”, hidup kita nggak akan berwarna. Bener nggak?

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel