Pertama Kali di Malang, Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Usung Pemikiran Edi Sedyawati

Pertama Kali di Malang, Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Usung Pemikiran Edi Sedyawati

Malang BWCF 2023

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2023 pertama kalinya diadakan di luar Magelang. Penyelenggaraan ke-12 ini dilaksanakan di Malang sekaligus mengenang setahun kepergian Edi Sedyawati.

BWCF mengambil tema dari disertasinya berjudul Pengarcaan Ganesa Masa Kadiri dan Singhasari: Sebuah Tinjauan Sejarah Kesenian.

“BWCF diadakan di Malang untuk mengenang Bu Edi dan memperingati disertasi Bu Edi,” kata Seno Joko Suyono, Founder BWCF dalam konferensi pers di CritaSena, Selasa (21/11/2023).

Kegiatan festival ini berkolaborasi dengan Universitas Negeri Malang (UM), khususnya Prodi Sejarah. Jurusan Sejarah UM dinilai sangat terkenal dengan studi arkeologinya.

“Kami merasa tepat sekali bekerja sama dengan UM dan UM memperbolehkan kami menggunakan beberapa fasilitas ruang yang mereka miliki. Kami menggunakan teater arena, beberapa ruang kuliah, di Fakultas Sejarah maupun Fakultas Sastra, Gedung Pascasarjana,” ujar Seno.

Edi adalah arkeolog, pengamat tari, sekaligus penari. Ia dinilai sebagai sosok intelektual yang memiliki banyak dimensi pemikiran. Ia meneliti hampir seluruh aspek arkeologi Hindu-Buddha di Jawa, Sumatra, dan Bali. Ia pun ahli ikonografi dan pakar bahasa Jawa Kuno-Sansekerta.

Disertasinya meneliti 169 arca Ganesa. Secara khusus Edi membahas pengarcaan Ganesa di Singhasari dan Kadiri. Oleh karenanya, BWCF mengundang para pakar dari luar negeri, Jawa, dan Bali.

Pengambilan tema Ganesa juga dipilih karena berkaitan dengan diplomasi kebudayaan belakangan ini. Soal pengembalian arca-arca Singosari juga pemulangan artefak dari Amerika dan Eropa lainnya.

Menurut Seno, BWCF adalah festival tahunan yang menitikberatkan kajian kontemporer sastra. Tujuannya untuk menonjolkan relevansi pemikiran-pemikiran Nusantara.

Melengkapi acara inti, BWCF menyelenggarakan acara pendamping seperti ceramah arkeologi dan seni, pemutaran film berkaitan arkeologi, pertunjukan tari, dan sastra. Acara dihelat dari tanggal 23 November 2023 sampai 27 November 2023 di Universitas Negeri Malang.

BWCF juga menghadirkan bazar buku-buku Sejarah, Buddha-Hindu dan humaniora. Sekaligus mengundang penulis seperti Leila S. Chudori, sastrawan Sutardji Calzoum Bachri didampingi Afrizal Malna, Jose Rizal Manoa, dan penyair Malang Tengsoe Tjahyono.

“Jadi acaranya padat. Setelah pertunjukan di UM akan dilanjutkan nongkrong di Kayutangan Heritage. Ikon Malang saat ini, jadi sangat perlu dikenalkan kepada teman-teman luar kota,” pungkas Seno.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel