Sediksi.com – Mau nyari kerja tapi belum punya portofolio? Tak perlu dicemaskan. Kamu bisa kok menyiapkannya mulai dari sekarang. Tapi gimana ya cara membuat portofolio lamaran kerja yang keren dan relevan?
Portofolio memang diperlukan ketika sedang melamar pekerjaan atau saat bertemu dengan klien. Pasalnya, dari portofolio lah pembaca akan langsung tahu siapa kamu dan apa saja hasil kerjamu.
Maka dari itu, selain mengirim CV, alangkah baik kalau kamu juga menyertakan portofolio supaya proses melamar kerja kita jauh lebih licin dan lancar.
Apa itu Portofolio?
Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu porto yang artinya adalah laporan, sementara folio berarti lengkap atau penuh.
Secara sederhana, arti keseluruhan portofolio adalah laporan lengkap semua kegiatan aktif seseorang yang selama ini dilakukannya.
Dilansir dari indeed.com portofolio yang berkaitan dengan pekerjaan bisa disebut dengan portofolio karir atau portofolio professional. Nah, portofolio adalah cara kita menampilkan koleksi komprehensif karya terbaik kepada HRD atau recruiter.
Tahu kan kenapa kamu harus menggunakan portofolio dalam melamar kerja? ibaratnya, dengan portofolio, HRD akan menilai kemampuan dan hasil karya kamu untuk disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Cara Membuat Portofolio Lamaran Kerja
Menyesuaikan dengan Pekerjaan yang Dilamar
Sebelumnya, kamu pasti sudah membuat CV dan lamaran kerja. Nah, tentu kamu sudah riset dengan jobdesk dan kualifikasi dari posisi yang dilamar dong.
Nah, kalau kamu sudah melakukannya, kini kamu tinggal menyesuaikan saja isi protofolio kamu dengan kebutuhan perusahaan. Di saat itu, isi portofolio yang sudah dilampirkan pasti lebih akurat dan sesuai dengan harapan perusahaan.
Membuat Daftar Isi
Cara membuat portofolio lamaran kerja yang krusial ialah menentukan isi berikut daftar isinya.
Mula-mula, buat lah daftar isi untuk portofolio kamu halaman terdepan. Ini dibutuhkan loh ketika portofolio kamu memang memakan banyak halaman. Atau di saat HRD ingin membaca kembali bagian yang ingin ia perjelas, ia bisa kembali membaca daftar isi lagi.
Tapi, inti sebenarnya dari daftar isi adalah HRD akan lebih mudah untuk membaca bagian-bagian yang ia prioritaskan.
Menulis Data Diri, Profesi, dan Skill Secara Singkat
Hal ini tidak boleh sampai terlewat dalam pembuatan portofolio, meskipun kita sudah mengisinya di dalam CV. Tulis lah data diri dengan singkat, lalu tegaskan profesi kamu dengan posisi yang kamu lamar.
Selain itu, agar HRD juga tahu tentang kemampuan dan keterampilan kamu, boleh banget kok kamu gambarkan soft skill dan hard skill yang kamu miliki.
Mengumpulkan Karya Terbaik
Mana saja nih karya terbaik yang pernah kamu bikin. Kumpulkan satu persatu dan masukkan ke dalam portofolio. Semakin banyak karya yang kamu buat, kamu akan dipandang oke oleh HRD karena punya pengalaman yang lumayan Panjang.
Salah satu bagian dari cara membuat portofolio lamaran kerja ini jelas sangat berpengaruh. Tapi ingat, jangan asal memasukkan karya. Karya yang disertakan harus sesuai dengan posisi dan kualifikasi dari pekerjaan yang kamu lamar.
Menyertakan Penghargaan
Penghargaan ini cukup penting untuk dicantumkan. Dengan adanya penghargaan, nilai kamu akan melambung daripada yang kosongan. HRD pun akan lebih cepat dalam menilai portofolio kamu, karena penghargaan tersebut bukan hanya pembuktian karya saja ya, tapi karya kamu sudah diakui.
Mencantumkan Link atau Tautan untuk Karya Kamu
Agar semakin meyakinkan perusahaan, masukkan tautan yang mengarah kepada hasil kerja yang pernah kamu lakukan. Hal ini cukup berguna untuk membuktikan diri bahwa karya-karya tersebut sebenar-benarnya kamu buat dan orisinalitasnya tidak dapat diragukan lagi.
Tips Membuat Portofolio Lamaran Kerja
Tentukan Desain Portofolio
Portofolio yang polos dan biasa-biasa saja akan membosankan HRD, bahkan dinilai payah. Karena itu portofolio memang harus memiliki desain yang kece badai untuk menarik perhatian HRD.
Perpaduan warna juga satu hal yang penting. Jika kita tidak begitu memperhatikannya, bisa jadi jatuhnya akan norak.
Beranikan Diri Bikin Layout yang Baru
Mungkin jika kita baru pertama kali membikin portofolio, hal yang sering dilakukan adalah menjiplak format standar umumnya. Justru, portofolio kita akan lebih mengesankan jika layout-nya tidak terpaku pada contoh umum.
Baca Juga: Pemburu Lowongan Kerja Menolak Harapan Palsu
Bikin lah Kategori Skill
Apakah semua konten di portofolio akan ditumpahkan ke dalam satu halaman tanpa sekat-sekat pemisahnya? Tentu tidak dong. Itu berantakan sekali hehe.
Pastikan cara membuat portofolio lamaran kerja kamu mengkategorikan skill dan seluruh informasi berdasarkan dengan hal yang berkaitan langsung.
Buat Konten Portofolio Terbaik
Sudah lihat semua informasinya kan, kini waktunya kamu untuk memikirkan apa saja yang perlu disajikan dan mana karya terbaiknya.
Oh iya, pastikan bahwa kamu tidak melebih-lebihkan atau mengurang-kurangi semua karya kamu. Jangan sampai kita memasukkan informasi palsu, itu keterlaluan. Pada intinya, semua konten yang kamu buat memang harus relevan dengan posisi yang sedang dilamar.
Itu lah pembahasan tentang portofolio, dari definisi, cara membuat portofolio lamaran kerja, sampai tips jitu dalam membuat portofolio. Semoga bermanfaat!