Bagaimana Cara Menghitung Weton Jodoh dengan Sisa Neptu?

Bagaimana Cara Menghitung Weton Jodoh dengan Sisa Neptu?

cara menghtiung weton jodoh dengan sisa neptu

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Hitungan Weton Jawa sering dipakai untuk menentukan keberuntungan dalam pertanian dan pernikahan, salah satunya dengan cara menghitung weton jodoh dengan sisa neptu.

Dalam konteks perkawinan, banyak orang percaya bahwa dengan menjumlahkan weton pasangan, mereka bisa memprediksi kecocokan hubungan mereka. Ada dua metode umum yang digunakan. Pertama, dengan menjumlahkan weton pasangan untuk mendapatkan nilai tertentu yang kemudian diinterpretasikan ke dalam 8 kategori prediksi. Kedua, dengan melihat sisa pembagian dari penjumlahan neptu weton pasangan yang kemudian dapat memberikan petunjuk tentang kecocokan mereka berdasarkan sisa angka yang didapat.

Nah, jika kamu ingin tau soal bagaimana cara menghitung weton jodoh dengan sisa neptu, artikel ini bisa membantumu!

Bagaimana Cara Menghitung Weton Jodoh dengan Sisa Neptu

Berikut adalah cara menghitung ramalan weton jodoh dengan sisa neptu:

  1. Tentukan neptu wetonmu dan pasangan. Neptu adalah angka yang mencerminkan hari dan pasaran kelahiran seseorang.
  2. Tambahkan neptu wetonmu dan pasangan. Contohnya, jika weton milikmu adalah Minggu Legi (5 + 5 = 10) dan weton pasanganmu adalah Rabu Pahing (7 + 9 = 16), maka jumlah neptumu dan pasangan adalah 10 + 16 = 26.
  3. Bagi jumlah neptu tersebut dengan angka 7. Misalnya, 26 dibagi 7 = 3 dengan sisa 5.
  4. Lihat hasil sisa pembagian tersebut pada tabel berikut untuk mengetahui ramalan weton jodoh Anda dan pasangan.
cara menghitung weton jodoh dengan sisa neptu
Ajaib

Tabel Ramalan Weton Jodoh:

  • Sisa 1: Satria Wibawa
  • Sisa 2: Satria Wirang
  • Sisa 3: Satria Wulung
  • Sisa 4: Satria Kinasih
  • Sisa 5: Satria Manggala
  • Sisa 6: Satria Wijaya
  • Sisa 7: Bumi Kepetak

Penjelasan Singkat tentang Ramalan Weton Jodoh:

  • Satria Wibawa: Ramalan weton jodoh yang sangat baik, menjanjikan kehidupan rumah tangga yang harmonis dan bahagia, serta dihormati oleh orang lain.
  • Satria Wirang: Ramalan weton jodoh yang kurang baik, sering dihadapkan pada kesulitan dan ujian dalam kehidupan rumah tangga.
  • Satria Wulung: Ramalan weton jodoh yang cukup baik, menjanjikan kehidupan rumah tangga yang stabil dan dicintai oleh orang lain.
  • Satria Kinasih: Ramalan weton jodoh yang sangat baik, menjanjikan kehidupan rumah tangga yang penuh cinta dan kasih sayang.
  • Satria Manggala: Ramalan weton jodoh yang cukup baik, menjanjikan kehidupan rumah tangga yang sejahtera dan bahagia.
  • Satria Wijaya: Ramalan weton jodoh yang cukup baik, menjanjikan kehidupan rumah tangga yang sukses dalam segala hal.
  • Bumi Kepetak: Ramalan weton jodoh yang kurang baik, sering dihadapkan pada kesulitan dan perselisihan dalam kehidupan rumah tangga.

Neptu

Ada dua jenis Neptu yang digunakan dalam kalender Jawa, yaitu Neptu Dina dan Neptu Pasaran. Neptu Dina mengacu pada nilai-nilai yang menandai hari-hari dalam saptawara (mingguan), sementara Neptu Pasaran digunakan untuk menandai nilai-nilai dalam pancawara (lima hari). Nilai-nilai ini digunakan untuk menilai baik buruknya suatu hari terkait dengan kegiatan tertentu, serta untuk memperkirakan karakteristik individu yang lahir pada hari tersebut.

cara menghitung weton jodoh dengan sisa neptu
Popbela.com

Kalender Sultan Agungan dimulai pada Jumat Legi tanggal 1 Sura tahun Alip 1555 J atau 1 Muharram 1043 H, yang setara dengan 8 Juli 1633. Peristiwa ini terjadi pada Windu Kuntara Lambang Kulawu dan ditandai dengan candra sengkala “Jemparingen Buta Galak Iku.” (“Panahlah raksasa buas itu”).

Sejak saat itu, Kesultanan Mataram dan penerusnya mampu mengadakan perayaan adat yang sejalan dengan hari-hari besar Islam. Upacara-upacara tradisional seperti Garebeg tidak menghambat perkembangan Islam, tetapi malah dijadikan sebagai sarana untuk menyebarkan ajaran agama.

Penetapan sistem penanggalan baru ini merupakan langkah pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan untuk menggabungkan dua arus peradaban pada masa itu, yaitu menggabungkan gelombang kebudayaan Islam dengan peradaban sebelumnya. Inisiatif ini menjadi landasan bagi perkembangan peradaban baru yang dikenal sebagai Mataram Islam.

Penerapan Kalender Jawa bagi Masyarakat Jawa

Penggunaan kalender Jawa dalam menetapkan berbagai kegiatan penting seperti pernikahan, khitanan, acara kematian, pendirian rumah, dan perjalanan merupakan praktik yang umum di masyarakat Jawa. Kalender ini dianggap memiliki nilai kesakralan yang besar karena dihormati, menimbulkan rasa takut, dan dijunjung tinggi oleh masyarakat.

cara menghitung weton jodoh dengan sisa neptu
Under Voice

Kesakralan kalender Jawa tercermin dalam sifat ambigunya, manfaat yang tidak dapat dinalar, memberikan kekuatan, dan juga menekankan tuntunan dan kewajiban bagi penganutnya.

Percaya dan keyakinan terhadap kalender Jawa bervariasi tergantung pada individu masyarakat yang menilainya. Tindakan sosial masyarakat yang melibatkan kalender Jawa mencerminkan folkways terkait dengan kebiasaan, mores terkait dengan tata kelakuan, dan tradisi terkait dengan adat dalam kehidupan sosial. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kalender Jawa dalam memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Itu dia penjelasan tentang cara menghitung weton jodoh dengan sisa neptu dan penerapan kalender Jawa bagi masyarakatnya. Kita wajib melestarikan budaya tanah air kita, kalau kamu mau percaya atau tidak, itu nggak usah terlalu dipikirin kok!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel