Sediksi.com – Jeda karier atau yang lebih umum dikenal sebagai career break semakin banyak diterapkan di era saat ini. Censuswide telah melaksanakan survei global untuk LinkedIn pada Januari 2022 terkait hal ini.
Dengan melibatkan 22.995 karyawan dan 4.017 manajer perekrutan, ditemukan kebanyakan dari mereka pernah mengambil career break selama masa kariernya setidaknya sekali.
Temuan yang sama juga didapatkan dari hasil laporan Manpower Group keluaran terakhir bahwa 84% generasi milenial merencanakan career break dengan lama waktu yang signifikan.
Peningkatan jumlah individu usia kerja mengambil career break secara signifikan belakangan ini jika terus berlangsung, lama-kelamaan bisa menciptakan norma baru.
Sama seperti yang terjadi pada Work From Anywhere (WFA) yang kemudian menjadi norma baru sejak pandemi berakhir.
Arti career break
Career break atau jeda dalam karier adalah sebuah periode dimana seorang individu hiatus dari bekerja untuk memfokuskan diri pada aspek kehidupannya yang lain.
Hiatus dari pekerjaan ini bisa berupa berhenti dari pekerjaan sekarang, tapi juga bisa berhenti total dari karier yang sudah dibangun.
Meski begitu, individu yang mengambil career break pastinya akan kembali bekerja. Entah itu bekerja di bidang yang sama atau berbeda seperti career switch.
Yang biasa terjadi ketika seseorang mengambil career break adalah mereka akan sementara waktu menjauh dari tanggung jawab profesionalnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau untuk mencari peluang baru.
Career break berapa lama?
Lama career break sangat bervariasi dan keputusan ini dikembalikan pada individu yang melaksanakannya. Mulai dari beberapa bulan sampai dengan bertahun-tahun.
Career break atau yang berarti jeda karier, bukan berarti akhir dari perjalanan karier. Sesuai “jeda” yang berarti berhenti sebentar sebelum melanjutkan kembali, kalian punya kesempatan penuh untuk kembali ke dunia kerja setelah mengambil jeda tersebut.
Meskipun saat ini semakin banyak orang yang mengambil career break, tapi masih lebih banyak lagi orang yang meragukan pilihan ini sekalipun mereka membutuhkannya.
Karena dihantui kekhawatiran seperti tidak bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya, sulitnya diterima kerja di era sekarang berbekal pengalaman yang dirasa masih kurang dan tidak cukup menarik bagi perekrut.
Tapi kalau kalian sudah menetapkan career break sebagai pilihan terbaik terlepas dari konsekuensinya, seharusnya hal ini tidak akan menggoyahkan keputusan kalian.
Karena keputusan untuk mengambil career break itu sangat pribadi dan bergantung pada situasi dan prioritas individu yang bersangkutan.
Beberapa orang mungkin menggunakan periode career break ini untuk memulihkan tenaga dan refleksi diri terkait tujuan karier mereka. Sementara yang lain mungkin mengambil career break karena faktor eksternal.
Alasan mengambil career break
Pada dasarnya, alasan seseorang mengambil career break adalah urusan pribadi dan kemungkinannya sangat luas. Tapi, ada beberapa alasan umum yang mendasari seseorang memutuskan hal ini dan berikut ini di antaranya.
1. Istirahat total dari bekerja
Alasan ini cukup umum digunakan oleh orang yang mengambil career break.
Di era saat ini yang menuntut karyawan untuk bisa multitask di beberapa bidang yang berbeda atau tidak linier sekaligus, memberikan performa harian yang bagus, dan segala tuntutannya.
Menjadikan banyak orang kesulitan mempertahankan work-life balance. Bahkan, ancaman burn out sangat mungkin menghantui mereka.
Hingga akhirnya memilih career break sebagai pilihan terbaik untuk menjalani proses pemulihan diri yang bisa memakan waktu.
2. Merawat anggota keluarga atau agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga
Keluarga memang penting dan sudah sewajarnya menjadi prioritas utama.
Pilihan untuk mengambil career break ini bisa diambil dengan alasan untuk merawat anggota keluarga yang sedang sakit.
Tidak dipungkiri, menjadi caretaker atau orang yang menjaga anggota keluarga yang sakit ketika kalian sendiri juga berperan dalam menghidupi mereka dengan bekerja itu sulit.
Keputusan untuk career break dan mengurus anggota keluarga yang sakit bukanlah hal yang mudah.
Beberapa pekerjaan—mungkin bahkan kebanyakan, sangat menguras waktu dan energi. Sampai-sampai, kalian tidak punya waktu untuk keluarga.
Sehingga tidak aneh jika ada seseorang yang memutuskan untuk mengambil career break dengan alasan agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga sebelum nantinya kembali bekerja.
3. Merintis bisnis
Ketika membangun bisnis baru, dibutuhkan waktu dan tenaga yang harus dikerahkan 100%. Karena kita akan kesulitan membagi waktu, maka ada hal-hal yang harus dikorbankan.
Mengambil career break dengan alasan merintis bisnis adalah pilihan yang tepat. Karena kalian jadi lebih bisa fokus dalam mengerjakan bisnis baru tersebut.
Dan pastinya, tidak memberatkan pekerjaan di kantor karena status kalian sudah pasti.
4. Meningkatkan skill atau mengembangkan skill baru
Alasan ini juga umum digunakan oleh orang yang mengambil career break. Jeda waktu yang diambil biasanya digunakan untuk mengikuti kursus, sertifikasi, dan aktivitas lainnya yang diharapkan bisa meningkatkan skill ataupun mengembangkan skill baru.
Usai menjalani career break dengan alasan ini—yang dipastikan ikut meningkatkan nilai portofolio, potensi kalian diterima di pekerjaan yang baru pun ikut meningkat.
Bagaimana cara menambah career break di LinkedIn?
Peningkatan tren career break rupanya ikut memengaruhi LinkedIn sebagai platform media sosial untuk berjejaring di lingkup profesional.
Sejak tahun 2022, LinkedIn menyediakan fitur baru bernama ‘career break’ yang memungkinkan kalian untuk mencantumkannya di profil LinkedIn kalian.
Dengan menggunakan fitur ini, memungkinkan kalian untuk menambahkan informasi secara detail tentang career break yang kalian ambil di luar masa bekerja secara resmi dalam pengalaman kerja.
Untuk menambahkan career break di bagian ‘Experience’ LinkedIn, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.
- Dari beranda LinkedIn, klik foto profil kalian yang terletak di kanan atas
- Klik ‘view profile’
- Klik ‘add profile section’
- Klik ‘core’ dan geser ke bawah
- Klik ‘add career break’
- Setelah muncul, masukkan informasi kalian di bidang yang sudah disediakan
- Klik ‘save’
Ulangi langkah-langkah tersebut jika ingin menambahkan lebih banyak informasi seputar career break kalian di profil LinkedIn.
Sediksi.com – Jeda karier atau yang lebih umum dikenal sebagai career break semakin banyak diterapkan di era saat ini. Censuswide telah melaksanakan survei global untuk LinkedIn pada Januari 2022 terkait hal ini.
Dengan melibatkan 22.995 karyawan dan 4.017 manajer perekrutan, ditemukan kebanyakan dari mereka pernah mengambil career break selama masa kariernya setidaknya sekali.
Temuan yang sama juga didapatkan dari hasil laporan Manpower Group keluaran terakhir bahwa 84% generasi milenial merencanakan career break dengan lama waktu yang signifikan.
Peningkatan jumlah individu usia kerja mengambil career break secara signifikan belakangan ini jika terus berlangsung, lama-kelamaan bisa menciptakan norma baru.
Sama seperti yang terjadi pada Work From Anywhere (WFH) yang kemudian menjadi norma baru sejak pandemi berakhir.
Arti career break
Career break atau jeda dalam karier adalah sebuah periode dimana seorang individu hiatus dari bekerja untuk memfokuskan diri pada aspek kehidupannya yang lain.
Hiatus dari pekerjaan ini bisa berupa berhenti dari pekerjaan sekarang, tapi juga bisa berhenti total dari karier yang sudah dibangun.
Meski begitu, individu yang mengambil career break pastinya akan kembali bekerja. Entah itu bekerja di bidang yang sama atau berbeda seperti career switch.
Yang biasa terjadi ketika seseorang mengambil career break adalah mereka akan sementara waktu menjauh dari tanggung jawab profesionalnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau untuk mencari peluang baru.
Career break berapa lama?
Lama career break sangat bervariasi dan keputusan ini dikembalikan pada individu yang melaksanakannya. Mulai dari beberapa bulan sampai dengan bertahun-tahun.
Career break atau yang berarti jeda karier, bukan berarti akhir dari perjalanan karier. Sesuai “jeda” yang berarti berhenti sebentar sebelum melanjutkan kembali, kalian punya kesempatan penuh untuk kembali ke dunia kerja setelah mengambil jeda tersebut.
Meskipun saat ini semakin banyak orang yang mengambil career break, tapi masih lebih banyak lagi orang yang meragukan pilihan ini sekalipun mereka membutuhkannya.
Karena dihantui kekhawatiran seperti tidak bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik dari sebelumnya, sulitnya diterima kerja di era sekarang berbekal pengalaman yang dirasa masih kurang dan tidak cukup menarik bagi perekrut.
Tapi kalau kalian sudah menetapkan career break sebagai pilihan terbaik terlepas dari konsekuensinya, seharusnya hal ini tidak akan menggoyahkan keputusan kalian.
Karena keputusan untuk mengambil career break itu sangat pribadi dan bergantung pada situasi dan prioritas individu yang bersangkutan.
Beberapa orang mungkin menggunakan periode career break ini untuk memulihkan tenaga dan refleksi diri terkait tujuan karier mereka. Sementara yang lain mungkin mengambil career break karena faktor eksternal.
Alasan mengambil career break
Pada dasarnya, alasan seseorang mengambil career break adalah urusan pribadi dan kemungkinannya sangat luas. Tapi, ada beberapa alasan umum yang mendasari seseorang memutuskan hal ini dan berikut ini di antaranya.
1. Istirahat total dari bekerja
Alasan ini cukup umum digunakan oleh orang yang mengambil career break.
Di era saat ini yang menuntut karyawan untuk bisa multitask di beberapa bidang yang berbeda atau tidak linier sekaligus, memberikan performa harian yang bagus, dan segala tuntutannya.
Menjadikan banyak orang kesulitan mempertahankan work-life balance. Bahkan, ancaman burn out sangat mungkin menghantui mereka.
Hingga akhirnya memilih career break sebagai pilihan terbaik untuk menjalani proses pemulihan diri yang bisa memakan waktu.
2. Merawat anggota keluarga atau agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga
Keluarga memang penting dan sudah sewajarnya menjadi prioritas utama.
Pilihan untuk mengambil career break ini bisa diambil dengan alasan untuk merawat anggota keluarga yang sedang sakit.
Tidak dipungkiri, menjadi caretaker atau orang yang menjaga anggota keluarga yang sakit ketika kalian sendiri juga berperan dalam menghidupi mereka dengan bekerja itu sulit.
Keputusan untuk career break dan mengurus anggota keluarga yang sakit bukanlah hal yang mudah.
Beberapa pekerjaan—mungkin bahkan kebanyakan, sangat menguras waktu dan energi. Sampai-sampai, kalian tidak punya waktu untuk keluarga.
Sehingga tidak aneh jika ada seseorang yang memutuskan untuk mengambil career break dengan alasan agar bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga sebelum nantinya kembali bekerja.
3. Merintis bisnis
Ketika membangun bisnis baru, dibutuhkan waktu dan tenaga yang harus dikerahkan 100%. Karena kita akan kesulitan membagi waktu, maka ada hal-hal yang harus dikorbankan.
Mengambil career break dengan alasan merintis bisnis adalah pilihan yang tepat. Karena kalian jadi lebih bisa fokus dalam mengerjakan bisnis baru tersebut.
Dan pastinya, tidak memberatkan pekerjaan di kantor karena status kalian sudah pasti.
4. Meningkatkan skill atau mengembangkan skill baru
Alasan ini juga umum digunakan oleh orang yang mengambil career break. Jeda waktu yang diambil biasanya digunakan untuk mengikuti kursus, sertifikasi, dan aktivitas lainnya yang diharapkan bisa meningkatkan skill ataupun mengembangkan skill baru.
Usai menjalani career break dengan alasan ini—yang dipastikan ikut meningkatkan nilai portofolio, potensi kalian diterima di pekerjaan yang baru pun ikut meningkat.
Bagaimana cara menambah career break di LinkedIn?
Peningkatan tren career break rupanya ikut memengaruhi LinkedIn sebagai platform media sosial untuk berjejaring di lingkup profesional.
Sejak tahun 2022, LinkedIn menyediakan fitur baru bernama ‘career break’ yang memungkinkan kalian untuk mencantumkannya di profil LinkedIn kalian.
Dengan menggunakan fitur ini, memungkinkan kalian untuk menambahkan informasi secara detail tentang career break yang kalian ambil di luar masa bekerja secara resmi dalam pengalaman kerja.
Untuk menambahkan career break di bagian ‘Experience’ LinkedIn, lakukan langkah-langkah sebagai berikut.
- Dari beranda LinkedIn, klik foto profil kalian yang terletak di kanan atas
- Klik ‘view profile’
- Klik ‘add profile section’
- Klik ‘core’ dan geser ke bawah
- Klik ‘add career break’
- Setelah muncul, masukkan informasi kalian di bidang yang sudah disediakan
- Klik ‘save’
Ulangi langkah-langkah tersebut jika ingin menambahkan lebih banyak informasi seputar career break kalian di profil LinkedIn.