10 Pekerjaan yang Diprediksi Mengalami Penurunan Tercepat hingga Tahun 2027

10 Pekerjaan yang Diprediksi Mengalami Penurunan Tercepat hingga Tahun 2027

Pekerjaan yang Diprediksi Mengalami Penurunan Tercepat

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Jenis pekerjaan akan selalu berubah dari masa ke masa. Pekerjaan yang saat ini paling populer dan banyak dibutuhkan, bisa jadi hanya sedikit yang tertarik bahkan menghilang jika zaman sudah berubah dalam beberapa tahun.

Berikut ini 10 pekerjaan yang diprediksi mengalami penurunan tercepat hingga tahun 2027 berdasarkan Future of Jobs Report World Economic Forum tahun 2023. 

1. Teller bank

Lowongan kerja untuk teller bank sudah mengalami penurunan selama beberapa tahun belakangan ini karena meningkatnya penggunaan alternatif teknologi seperti aplikasi online dan mobile banking

Penyebab keduanya adalah kebijakan pemotongan biaya yang diterapkan oleh lembaga keuangan. 

Belum lagi ditambah dengan semakin cepatnya peralihan ke sistem cashless dan peningkatan otomasi dalam proses perbankan yang akhirnya berkontribusi terhadap penurunan kebutuhan akan teller bank.

2. Petugas layanan pos

Profesi petugas layanan pos sudah mengalami penurunan jumlah lowongan kerja lebih awal daripada teller bank.

Di tahun 2012, Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) bahkan sudah mencatat terjadi penurunan jumlah pekerjaan untuk penyortir surat, pemroses, dan operator mesin pengolah sebesar 49%. 

Sedangkan penurunan untuk petugas layanan pos mencapai 48%. Dan rupanya, penurunan lowongan kerja untuk posisi ini masih akan terus terjadi sampai dengan tahun 2027.

Kondisi ini disebabkan oleh signifikannya peningkatan konsumen online dan ditambah dengan rendahnya gaji yang diterima.

3. Kasir dan petugas tiket

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah lowongan kerja untuk kasir dan petugas tiket.

Faktor pertama, banyak perusahaan, terutama di sektor ritel, mengadopsi teknologi otomasi seperti kasir otomatis atau self-checkout untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.

Kedua, pandemi COVID-19. Pandemi telah menyebabkan perubahan cara bisnis dioperasikan. Lebih banyak perusahaan beralih ke model bisnis online sekaligus mengurangi staf di toko fisik. 

Faktor-faktor lainnya adalah perubahan perilaku konsumen, efisiensi operasional, penyesuaian perusahaan, dan penurunan permintaan untuk produk atau layanan tertentu.

4. Petugas entri data

Dalam kasus petugas entri data, ada faktor layang lebih spesifik selain faktor otomasi yang umumnya berlaku pada pekerjaan-pekerjaan lainnya.

Banyak perusahaan beralih ke solusi digital dan sistem manajemen informasi yang lebih terintegrasi. Hal ini kemudian mengurangi kebutuhan untuk petugas entri data.

Sistem otomasi sekarang ini juga lebih canggih dari sebelumnya. Sistem yang berlaku sekarang ini memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan entri data manusia.

Faktor spesifik lainnya adalah beberapa perusahaan mungkin memilih untuk outsourced atau offshored tugas entri data untuk mengurangi biaya operasional. 

Maka dari itu, di masa sekarang sering ditemukan lowongan kerja untuk petugas entri data yang bisa dikerjakan tanpa datang ke kantor atau sistem Work From Anywhere (WFA).

5. Sekretaris administrasi dan eksekutif

Profesi sekretaris administrasi dan eksekutif juga ikut terdampak oleh sistem otomasi yang berlaku saat ini.

Kemudian adanya digitalisasi. Tugas-tugas yang sebelumnya memerlukan peran manusia, seperti penjadwalan pertemuan, manajemen dokumen, dan penyusunan laporan, sekarang dapat diotomatisasi, mengurangi kebutuhan akan sekretaris manusia.

Perusahaan juga mulai banyak yang lebih memilih menggabungkan posisi-posisi tersebut menjadi satu demi menghasilkan fungsionalitas yang lebih serbaguna dengan lebih sedikit posisi yang diisi.

Faktor terakhir adalah perusahaan lebih tertarik pada kandidat yang punya keterampilan multitasking. 

Peningkatan keterampilan multitasking ini bisa mengurangi permintaan untuk posisi sekretaris.

6. Petugas pencatatan bahan dan penyimpanan stok

Otomasi dan digitalisasi proses bisnis adalah faktor utama dalam penurunan ketersediaan lowongan kerja untuk pekerjaan ini.

Selain dua faktor tersebut, juga ada sistem manajemen persediaan. Sistem yang berlaku sekarang ini lebih canggih dan efisien dibanding yang sebelumnya dalam mengelola pencatatan persediaan, pembaruan stok, dan pemantauan inventaris. 

Perkembangan teknologi Radio-Frequency Identification (RFID) dan sensor pintar juga ikut memengaruhi pengurangan lowongan kerja untuk posisi ini. 

Karena dengan teknologi tersebut, pemantauan persediaan menjadi lebih akurat dan otomatis.

7. Akuntan, petugas pembukuan dan penggaji

Bahkan profesi akuntan, petugas pembukuan dan penggaji (payroll) juga tidak terbebas dari penurunan ketersediaan lowongan kerja.

Otomasi proses keuangan menggunakan perangkat lunak akuntansi dan sistem otomasi keuangan telah meningkat.

Sehingga tidak diperlukan lagi orang-orang yang biasanya berperan dalam tugas tersebut.

Dengan majunya teknologi sekarang ini, penurunan ketersediaan lowongan kerja ini juga terjadi untuk memangkas anggaran. Toh, sudah dikerjakan oleh aplikasi.

8. Legislator dan pejabat

Adanya perubahan kebijakan dan kondisi ekonomi menjadi faktor utama pekerjaan ini mengalami penurunan ketersediaan lowongan kerja.

Faktor pemangkasan anggaran untuk posisi ini juga tidak terkecuali. Hal ini terjadi juga karena perubahan kebutuhan dan prioritas. 

Prioritas pemerintah dapat berubah seiring waktu, dan hal ini dapat memengaruhi kebutuhan untuk posisi legislator dan pejabat tertentu. Pemotongan posisi atau perubahan struktur pemerintahan dapat terjadi sebagai respons terhadap perubahan kebutuhan dan prioritas.

Faktor lain yang memengaruhi adalah perubahan demografi dan representasi, reformasi pemerintah, kepercayaan publik dan tuntutan transparansi, bahkan sampai dengan pergeseran dalam model pemerintahan.

9. Pegawai statistik, keuangan, dan asuransi

Pegawai yang sudah bekerja di posisi tersebut harus bertahan dengan cara beradaptasi dengan cepatnya perubahan teknologi yang berlangsung. 

Tapi ketersediaan lowongan kerja untuk posisi ini dalam entry-level terus berkurang. 

Selain faktor umum seperti berlakunya sistem otomasi yang lebih efisien, kandidat yang akan melamar kerja di bidang tersebut harus terlebih dahulu meningkatkan keterampilan digital agar sesuai dengan kebutuhan saat ini.

10. Penjual dari pintu ke pintu dan pedagang kaki lima

Perkembangan E-Commerce saat ini ikut menyebabkan berubahnya perilaku konsumsi masyarakat. Orang-orang lebih memilih untuk membeli barang secara online.

Sehingga penurunan ketersediaan lowongan kerja di bidang ini juga disebabkan oleh teknologi ponsel dan aplikasi, regulasi dan izin yang sesuai dengan masa sekarang, dan peningkatan kompetisi.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel