Imbas Viral Rangka eSAF, Harga Saham 3 Perusahaan Otomotif Turun

Imbas Viral Rangka eSAF, Harga Saham 3 Perusahaan Otomotif Turun

Imbas Viral Rangka eSAF, Harga Saham 3 Perusahaan Otomotif Turun

DAFTAR ISI

Sediksi – Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan kasus yang menerpa salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia yakni AHM (PT Astra Honda Motor).

Teknologi rangka sepeda motor eSAF (Enhanced Smart Architecture) yang mereka perkenalkan pertama kalinya pada tahun 2019 dianggap cacat produksi.

Anggapan ini tidak serta merta muncul begitu saja. Namun, sudah banyak bukti mengenai mudah patahnya rangka eSAF ini yang telah beredar di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, baru-baru ini pihak AHM sudah mengeluarkan klarifikasi bahwa warna kuning yang ada pada bagian sambungan rangka bukanlah karat, melainkan silikat yang terbentuk karena proses pengelasan dan bisa dibersihkan.

Setelah viral dalam pengertian yang buruk, saham perusahaan terkait turun.

Rangka eSAF

Imbas Viral Rangka eSAF, Harga Saham 3 Perusahaan Otomotif Turun - 1000001988
Rangka eSAF/Honda Global

Buat kamu yang belum tahu tentang apa itu eSAF, berikut adalah sedikit uraian tentang rangka eSAF besutan Honda. Rangka eSAF adalah teknologi rangka yang dibuat oleh Honda dengan cara di press serta menggunakan sistem pengelasan laser.

Dengan struktur rangka ini, Honda mengklaim bahwa semua sepeda motor milik mereka yang menggunakan rangka ini akan lebih mudah untuk dikendalikan karena rangka eSAF dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas pada saat menikung.

Baca Juga: Polusi Udara Indonesia dari Asap Kendaraan, Industri dan Karhutla

Efek Viral Rangka eSAF pada Harga Saham

Adanya kasus ini kemudian berimbas kepada turunnya harga saham.

Menurut Center of Economics (Core), kasus rangka sepeda motor eSAF tidak serta merta menjadi penyebab utama. Setidaknya ada tiga saham perusahaan besar yang terdampak negatif akibat kasur rangka eSAF ini seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AOP/AUTO), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).

Jika dilihat dari data yang tertampil dalam website Investing.com, pada malam hari ini tanggal 28 Agustus 2023 saham dari PT Astra Internasional Tbk mengalami penurunan sebesar 25 poin atau 0,39% menjadi Rp 6.425 per lembar saham. 

Tak hanya itu, menurut data yang tertampil dalam website Investing.com, di waktu yang sama harga saham dari PT Astra Otoparts Tbk juga mengalami penurunan hingga 150 poin atau 4,73% menjadi Rp 3.020 per lembar saham.

Sementara itu, hal yang sama juga dialami oleh PT Dharma Polimetal TBK. Menurut data yang tertampil dalam website Investing.com, harga saham dari perusahaan tersebut mengalami penurunan sebanyak 30 poin atau 1,95% menjadi Rp 1.510 per lembar saham.

Faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, adanya kasus ini tidak serta merta menjadi salah satu penyebab utama turunnya harga saham dari suatu perusahaan. Terdapat beberapa faktor yang akan mengakibatkan harga saham menjadi turun. Dikutip dari Kompas, berikut adalah beberapa faktor yang membuat harga saham turun.

Kondisi ekonomi makro

Salah satu fahtor yang memiliki dampak langsung terhadap naik turunnya harga saham adalah kondisi ekonomi makro. Kondisi ekonomi makro akan berpengaruh pada naik turunya suku bunga karena kebijakan Bank Sentral Amerika, naik turunnya suku bunga acuan, tingkat inflasi, tingkat pengangguran tinggi akibat faktor keamanan dan goncangan politik.

Suku bunga bank yang tinggi

Suku bungan bank yang tinggi akan mengakibatkan harga saham cenderung turun secara signifikan di bursa saham. Hal ini disebabkan karena investor akan mengalihkan investasinya ke deposito.

Selain itu, suku bunga yang tinggi akan membuat investor meminimalisir kerugian akibat peningkatan beban biaya. Hal ini disebabkan karena kebanyakan perusahaan memiliki hutang pada bank.

Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing

Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing turut menjadi salah satu penyebab naik turunnya harga saham. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang mempunyai beban utang mata uang asing akan dirugikan karena krus rupiah yang melemah.

Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah juga bisa mempengaruhi harga saham saat itu. Ada beberapa kebijakan pemerintah yang bisa berpengaruh terhadap naik turunnya harga saham seperti kebijakan ekspor dan impor, perseroan, utang, penanaman modal asing dan sebagainya.

Pemberitaan

Pemberitaan yang dimaksud adalah pemberitaan yang mengakibatkan kepanikan akan menjadi salah satu penyebab naik turunnya harga saham.

Seperti kasus rangka eSAF yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Di mana rangka eSAF yang diproduksi serta digunakan pada beberapa sepeda motor Honda dianggap cacat produksi.

Kepanikan ini akan membuat orang menjual saham mereka yang secara otomatis akan membuat harga saham turun.

Manipulasi pasar

Penyebab naik turunnya harga saham selanjutnya adalah manipulasi pasar. Hal ini biasanya dilakukan oleh para investor yang bermodal besar.

Biasanya, mereka akan memanfaatkan media massa sebagai alat manipulasi pasar agar tercapai tujuan tertentu seperti naik dan turunnya harga saham.

Faktor fundamental perusahaan

Faktor fundamental perusahaan yang menjadi faktor utama atas naik turunnya harga saham. Biasanya, jika suatu perusahaan memiliki fundamental yang baik, maka harga saham yang dimiliki akan cenderung naik.

notix-artikel-retargeting-pixel