Sediksi.com – Bagi anda yang sering menonton film-film berlatar Inggris dan sekitarnya mungkin sudah tidak asing dengan cara bicara yang khas dari para aktor dan aktris dalam film tersebut. Cara pelafalan ini umum dikenal sebagai aksen British. Menariknya, lewat film aksen British, kita juga bisa mempelajari cara ngomong seperti orang Inggris lho!
Meskipun sering diasosiasikan dengan cara bicara orang-orang Inggris atau UK, aksen British sendiri tidak hanya terbatas pada Inggris saja, namun juga pada kawasan Britania Raya secara umum, seperti Skotlandia (Scottish), Irlandia Utara (Northern Irish), Wales (Welsh).
Selain itu, aksen British di kawasan Inggris sendiri juga masih terbagi-bagi ke dalam berbagai aksen serta dialek mengikuti daerahnya masing-masing, misalnya Scouse (daerah Liverpool), Yorkshire (daerah York, Leeds, Sheffield), atau Cockney (daerah London).
Tidak hanya mengikuti daerah, namun juga ada aksen yang mengikuti kelas sosial, seperti misalnya RP (Received Pronunciation) yang umum digunakan orang-orang kelas atas dan menengah. Aksen ini juga sangat populer di kalangan umum.
Banyak orang-orang non-British yang sepertinya lebih familiar dengan RP ketimbang aksen British lainnya, sehingga ketika mendengarkannya mereka cenderung akan langsung menganggapnya sebagai standar aksen British.
Perbedaan ini juga berlaku pada film aksen British, di mana tiap film dapat menampilkan aksen British serta dialek yang berbeda-beda. Untuk lebih memahami terkait aksen ini, berikut 5 film aksen British pilihan yang dapat membantu anda belajar menggunakan aksen tersebut seperti orang UK.
5 Film Aksen British Pilihan
Harry Potter Series (2001-2011)
Harry Potter adalah kumpulan novel bergenre fantasy karya JK Rowling yang kemudian diangkat ke dalam film. Terdapat 7 serial novel, yaitu Harry Potter and the Philosopher’s Stone, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Harry Potter and the Goblet of Fire, Harry Potter and the Order of Phoenix, Harry Potter and the Half-Blood Prince, serta Harry Potter and the Deathly Hallows.
Ketujuh novel ini kemudian diangkat ke dalam 8 film dengan judul yang sama, di mana serial terakhir dijadikan 2 bagian film.
Sesuai judulnya, film ini mengangkat kisah seorang penyihir muda, Harry Potter (diperankan oleh Daniel Radcliffe), dalam petualangannya di dunia sihir menghadapi ancaman dari penyihir kegelapan, Lord Voldemort.
Dalam petualangan tersebut, Harry ditemani oleh sahabat terdekatnya, Ronald Weasley (diperankan oleh Rupert Grint) dan Hermione Granger (diperankan oleh Emma Watson), serta beberapa kawan lainnya.
Mayoritas pemeran dalam serial Harry Potter merupakan aktor dan aktris yang berasal dari berbagai kawasan Britania Raya. Sehingga, ada macam-macam dialek aksen British yang dapat dijumpai di sini,
Contohnya, Daniel Radcliffe dan Emma Watson menggunakan aksen RP atau juga dikenal sebagai Standard English, BBC English, atau Queen’s English.
Dikutip dari British Library, RP merupakan aksen British yang paling umum dikenali, meskipun hanya sekitar 3% populasi Britania Raya yang menggunakannya. RP sendiri sebenarnya masih terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu Conservative RP, Mainstream RP, dan Contemporary RP.
Sementara itu, Rupert Grint menggunakan aksen Estuary English (sering diasosiasikan dengan wilayah muara Sungai Thames). Dikutip dari laman University College London, aksen ini merupakan RP-Standard English yang diucapkan mengikuti aksen bagian Tenggara Inggris. Pencipta istilah Estuary English, David Rosewarne, menyebutnya sebagai percampuran antara RP-Standard English dengan aksen Cockney.
Kepopuleran serial ini tak pelak membuat aksen British juga ikut populer. Banyak orang-orang non-British yang menggunakan serial Harry Potter sebagai sarana belajar lewat film aksen British.
Kingsman Series (2014-sekarang)
Kingsman merupakan franchise film Inggris bertema action-comedy. Film yang diangkat dari serial komik berjudul sama ini telah merilis 3 judul, yaitu Kingsman: The Secret Service, Kingsman: The Golden Circle, dan The King’s Man.
Film ini menceritakan tentang organisasi mata-mata, Kingsman, beserta misi-misi yang dilakukan para agen mata-mata melawan kejahatan. Adegan-adegan penuh aksi dalam film ini dibalut dengan bumbu komedi dan juga menggambarkan tema mata-mata yang mungkin berbeda dari film lainnya, sehingga membuat cerita Kingsman semakin menarik.
Kingsman tentu saja tergolong ke dalam film aksen British yang dapat menjadi referensi belajar. Karakter Eggsy (diperankan oleh Taron Egerton) dalam film ini berbicara dengan aksen Cockney, salah satu aksen paling terkenal di Britania Raya selain RP. Cockney sendiri sering diasosiasikan dengan golongan kelas pekerja London atau orang-orang dari ujung timur London.
Sementara itu, karakter Harry Hart (yang diperankan oleh Colin Firth) agaknya menggunakan aksen RP pada film ini.
Selain aksi yang dibalut komedi, serial Kingsman juga banyak menampilkan dialog-dialog jenaka sehingga dapat menjadi salah satu referensi film aksen British yang cukup layak dipertimbangkan.
Peaky Blinders Series (2013-2022)
Peaky Blinders adalah serial TV bertema drama kriminal yang berlatar di Birmingham, Inggris. Mengambil periode waktu pasca Perang Dunia I, serial ini mengisahkan tentang organisasi kriminal keluarga Shelby, dengan sosok Thomas Shelby (diperankan oleh Cillian Murphy) sebagai tokoh sentral dalam cerita.
Dari latar tempat yang digunakan, yaitu Birmingham, serial yang dikemas dalam 6 seasons ini tentu saja menampilkan aksen khas daerah tersebut, yaitu aksen Brummie.
Aksen Brummie merupakan salah satu aksen yang cukup butuh usaha ekstra untuk menirunya, bahkan untuk beberapa orang Inggris asli sekalipun. Selain itu, Peaky Blinders juga menampilkan aksen Cockney yang digunakan oleh karakter Alfie Solomons (diperankan oleh Tom Hardy).
Meskipun kental dengan aksen Brummie, para pemeran Peaky Blinders, banyak yang bukan orang Birmingham asli, dinilai mampu membawakan aksen tersebut dengan cukup baik. Misalnya Cillian Murphy yang aslinya ternyata orang Irlandia atau Paul Anderson, pemeran Arthur Shelby dalam serial ini, yang berasal dari Kennington, London Selatan, mampu membawakan aksen tersebut dengan sangat baik.
Dari sini dapat dilihat bahwa aksen British, yang lumayan sulit sekalipun, dapat dipelajari dengan usaha dan latihan terus menerus (salah satunya lewat menonton film aksen British).
Hot Fuzz (2007)
Hot Fuzz merupakan film action-comedy yang berlatar daerah pedesaan fiksi bernama Sandford. Film garapan Edgar Wright ini bercerita tentang kisah seorang sersan polisi, Nicholas Angel (diperankan oleh Simon Pegg), yang dipindahtugaskan dari London ke Sandford.
Latar film ini sering dikaitkan dengan pedesaan di wilayah barat daya Inggris yang kental dengan aksen West Country. Dialek West Country mirip dengan bahasa Inggris kuno, Anglo-Saxon yang berakar dari bahasa Germanic. Aksen ini akan banyak ditemui di wilayah-wilayah West Country, seperti Bristol atau Bournemouth.
Scene paling ikonik dari penggunaan aksen dalam film ini terdapat pada adegan saat sersan Angel harus menggunakan dua penerjemah sekaligus saat berbicara dengan seorang petani yang menyimpan banyak senjata di gudangnya.
Meskipun dianggap sedikit berlebihan, adegan tersebut agaknya menggambarkan penggunaan aksen West Country yang kental.
Hot Fuzz dapat menjadi tambahan referensi film aksen British, khususnya jika anda tertarik pada tipe aksen British yang mungkin jarang anda dengarkan serta terkesan cukup sulit dipelajari.
Game of Thrones Series (2011-2019)
Game of Thrones merupakan salah satu serial TV tersukses yang diangkat dari serial novel A Song of Ice and Fire karya George R. R. Martin. Tempat-tempat fiksional menjadi latar dari cerita Game of Thrones yang terbagi ke dalam 2 wilayah besar, yaitu Westeros dan Essos.
Alur cerita berpusat pada perebutan kekuasaan demi kontrol atas Seven Kingdoms antar berbagai faksi yang dipenuhi oleh intrik serta drama politik, peperangan serta aksi-aksi epik, dan. plot twist dramatis nan mendebarkan. Serial ini sendiri dikemas ke dalam 8 seasons.
Selain alur cerita, sinematografi, serta penampilan para pemeran yang memukau, Game of Thrones juga menampilkan berbagai aksen bahasa, dari bahasa Inggris sampai bahasa fiksi yang khusus untuk kisah Game of Thrones.
Bahasa Inggris dalam serial ini sendiri didominasi oleh aksen British dari berbagai tipe. Dikutip dari Telegraph, bagian utara Westeros, yang dikuasai oleh klan Starks, rata-rata menggunakan aksen Inggris bagian utara, seperti Yorkshire.
Karakter Eddard Starks (diperankan oleh Sean Bean) dalam serial ini menggunakan aksen Yorkshire, yang mana sesuai dengan tempat asal Bean yaitu Sheffield. Aksen ini juga digunakan oleh karakter Jon Snow (diperankan oleh Kit Harington) dan Ygritte (diperankan oleh Rose Leslie).
Sementara itu, orang-orang dari King’s Landing, contohnya klan Lannisters, banyak yang menggunakan aksen yang umum pada bagian Selatan Inggris, seperti RP dan Cockney.
Meskipun demikian, tidak semua karakter berbicara dengan aksen yang mengikuti daerah asalnya. Contohnya, Arya Starks (diperankan oleh Maisie Williams), Sansa Starks (diperankan oleh Sophie Turner), dan Catelyn Starks (diperankan oleh Michelle Fairley) yang berasal dari bagian utara Westeros, namun aksennya terdengar lebih mirip RP.
Sementara itu, tokoh Ser Davos Seaworth (diperankan oleh Liam Cunningham), yang berasal dari Flea Bottom (King’s Landing) berbicara dengan aksen Geordie yang kuat. Aksen Geordie sendiri umum dijumpai pada daerah utara Inggris seperti Newcastle.
Seperti Harry Potter, Game of Thrones juga menjadi salah satu referensi favorit film aksen British karena menampilkan berbagai tipe aksen serta statusnya yang sangat populer.
Demikian 5 rekomendasi film aksen British yang dapat menjadi pilihan bagi anda yang ingin memperdalam cara pelafalan seperti orang Inggris dan sekitarnya.
Sekiranya ingin mempraktikkan hasil belajar aksen Inggris, temukan partner yang mau diajak ngomong bilingual. Mencoba beberapa aplikasi pertemanan lintas batas pun boleh banget!
Selain lewat menonton film-film tersebut, ada banyak juga media belajar online, baik lewat teks, audio, atau video, yang dapat anda gunakan demi hasil belajar yang lebih maksimal.