Pernahkah kamu membayangkan jika manusia bisa memendam perasaan pada teknologi kecerdasan buatan (AI)?
Film Her (2013) menjawab semua itu dalam kisah yang luar biasa menyayat hati penonton. Film ini menggambarkan cerita mengenai perasaan sepi manusia modern hingga ia jatuh cinta pada sebuah teknologi AI bernama Samantha.
Apa yang bisa dilakukan dalam hubungan yang di luar nalar semacam itu? Apakah mereka bisa bertahan?
Bagaimana kelanjutan kisah romansa dua makhluk yang berbeda ini bisa kamu simak dalam ulasan singkat berikut.
Overview Film Her (2013)
- Tahun rilis : 2013
- Genre : Science-Fiction, Drama romantis
- Produser : Spike Jonze, Megan Ellison, dan Vincent Landay
- Sutradara : Spike Jonze
- Penulis Naskah : Spike Jonze
- Rumah produksi : Annapurna Films
- Durasi : 2 jam 6 menit
Pemeran
Aktor/Aktris | Karakter |
Joaquin Phoenix | Theodore Twombly |
Scarlett Johansson | Samantha (suara) |
Amy Adams | Amy |
Rooney Mara | Catherine Klausen |
Olivia Wilde | teman kencan buta Theodore |
Sinopsis Film Her (2013)
Theodore Twombly merupakan seorang pria kesepian yang tinggal di Kota Los Angeles yang tak pernah tidur. Ia juga merasa tertekan karena perpisahannya dengan istri dan juga sahabatnya sejak kecil, Catherine.
Guna mengobati rasa kesepiannya, Theodore lantas membeli sebuah sistem operasi yang bisa berbicara. Ia memilih suara wanita dan sistem operasi itu lantas memperkenalkan dirinya sebagai Samantha.
Samantha inilah yang kemudian menemani hari-hari sepi Theodore. Tanpa terduga, Theodore kemudian terpesona dengan kemampuan Samantha untuk bertumbuh secara psikologis dengannya. Samantha bahkan mengajak dan membuatnya lebih berani untuk menghadapi aneka masalah dalam hidupnya.
Keberadaan Samantha yang selalu ada untuknya kapanpun dan di mana pun, semakin membuat Theodore jatuh cinta. Ia bahkan berani mengakui rasa cintanya ke Samantha kepada Catherine. Catherine lantas mengatakan bahwa Theodore mungkin tak berani menghadapi emosi manusia yang sejati.
Kata-kata Catherine ini terasa sangat menyakitkan untuk Theodore. Ia kemudian bertemu dengan Amy yang ternyata juga memiliki sahabat AI. Melalui Amy, Theodore bisa dengan leluasa membagikan perasaannya pada Samantha tanpa terasa aneh. Amy lantas menasehatinya untuk berbahagia, meskipun Samantha bukanlah manusia.
Tapi, apakah mereka bisa tetap bersama?
Review Film Her (2013)
Film Her menawarkan sesuatu yang benar-benar baru. Film ini membawakan konsep “yang lain” yang sebenarnya umum dalam jagat perfilman, menjadi suatu pengalaman baru bagi penontonnya.
Perkembangan teknologi memungkinkan AI berkembang dengan sangat pesat. Film ini kemudian mempertanyakan kemungkinan apakah teknologi pintar ini mampu mengisi kesepian yang semakin nyata dialami oleh manusia modern.
Idenya benar-benar liar, akan tetapi Jonze berhasil mengekseskusinya dengan sangat baik. Hubungan antara Theodore dan ‘si kompeter’ Samantha bisa tetap terasa hangat dan juga romantis lewat pengambilan gambar dan juga permainan tone warna dalam setiap scene nya.
Hal ini berhasil menunjukkan betapa berubahnya hidup Theo semenjak bersama dengan Samantha.
Pace film ini terasa pas, sehingga penonton akan merasa nyaman menikmati setiap detail film ini, tanpa perasaan terburu-buru atau bahkan mengantuk karena terlalu lambat.
Selain itu, jajaran pemeran yang mengisi film ini juga tak kalah briliannya. Joaquin Phoenix sangat berhasil membawakan peran Theodore, pemuda tertutup yang jatuh cinta pada AI. Ia memanglah seorang aktor berbakat yang terbukti mampu membawakan berbagai peran dengan baik.
Selain Joaquin Phoenix, akting Scarlett Johansson sebagai Samantha juga sangat brilian. Walaupun Cuma kedengaran suaranya saja, namun peran Scarlett Johansson di film ini sangat signifikan. Sebab ia adalah pemeran utama. Keberhasilan Scarlett ialah membuat peran Samantha terasa sangat hidup. Bahkan karakternya begitu melekat di benak setiap penontonnya.
Film Her meskipun menawarkan sebuah ide liar mengenai dampak teknologi dalam hidup manusia, namun tetap memberikan batasan jelas bahwa hidup dengan AI, secanggih apapun itu tak akan berjalan. Sebaliknya, manusia haruslah tetap menjalankan relasi yang sejati bersama sesama manusia.
Hal ini digambarkan lewat scene akhir di film ini. Di mana Amy dan Theodore yang sama-sama ditinggalkan sahabat dan pacar AI nya untuk menciptakan dunia yang lebih canggih di luar dunia realita, kemudian minum bersama dan saling menumpahkan perasaan mereka.
Intinya, film Her adalah sinema yang luar biasa. Idenya otentik dan baru. Film ini juga diganjar dengan review positif. Rotten Tomatoes memberikannya nilai 94 % dari 250 ulasan kritikus. Film Her juga mampu menggaet banyak penonton hingga film ini mampu meraih untung besar.
Total pendapatan film ini mencapai 47 juta dollar Amerika, sementara biaya produksinya ialah 23 juta dollar Amerika.
Jadi bagaimana, apa kamu tertarik menonton film Her?