8 Rekomendasi Film tentang Bullyng di Sekolah, Sedih dan Mengacak-acak Emosi

8 Rekomendasi Film tentang Bullyng di Sekolah, Sedih dan Mengacak-acak Emosi

film tentang bullying di sekolah

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Apakah kamu pernah menjadi korban perundungan semasa berada di sekolah? Atau justru kamu pernah membully teman kamu? Film tentang bullying di sekolah berikut bisa jadi referensimu agar terhindar maupun menghindari persoalan bullying atau perundungan.

Bullying di sekolah menjadi masalah yang sering terjadi dan berdampak buruk pada para korban yang mengalaminya. Hal ini menjadi inspirasi bagi beberapa produser untuk membuat film tentang bullyng di sekolah dan menjadi tema yang menarik untuk ditonton.

Film tentang bullying di sekolah bisa menjadi media edukasi yang baik untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa bullying adalah masalah serius yang harus diatasi.

Mari kita ketahui satu persatu film yang mengangkat tema bullying di sekolah dan pesan moral yang ingin disampaikan oleh film-film tersebut.

Daftar film tentang bullying di sekolah

Silenced (2011)

Film tentang bullying di sekolah yang pertama ialah “Silenced” atau “The Crucible”. Film dari Korea yang diadaptasi dari novel terkenal yang mengungkapkan skandal kekerasan seksual di sebuah sekolah khusus anak-anak tuna rungu di Provinsi Gyeonggi.

Film ini menceritakan kisah pengacara yang berjuang untuk membantu korban perundungan di sekolah khusus tersebut. “Silenced” adalah film yang menggugah hati dan dapat membuat banyak orang terharu.

A Hard Day (2014)

Film ini menceritakan tentang seorang polisi bernama Gun-Su yang mengalami kecemasan dan ketakutan karena diintimidasi oleh atasan yang lebih senior.

Ketika sedang dalam perjalanan pulang dari pemakaman ibunya, dia menabrak seseorang dengan mobilnya. Alih-alih melaporkan kecelakaan tersebut, Gun-Su memutuskan untuk menyembunyikan mayat tersebut demi mempertahankan karirnya.

Namun, segala sesuatunya semakin rumit ketika seseorang mulai mengancam untuk membongkar kebenaran di balik kecelakaan tersebut.

Hope (2013)

Dari namanya saja, film tentang bullying di sekolah yang satu ini bakal menggugah nurani orang-orang. Apa yang disuguhkan oleh Hope bisa jadi gambaran soal mengapa bullying mesti dibereskan sesegera mungkin.

Film ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang menjadi korban bullying oleh teman-temannya di sekolah. Akibatnya, dia mengalami cedera parah dan harus menjalani operasi jantung. Orang tua anak tersebut berjuang untuk mencari keadilan dan menghentikan perilaku bullying yang terjadi di sekolah.

A Quiet Dream (2016)

“A Quiet Dream” adalah film drama yang mengisahkan tentang seorang wanita muda yang bekerja sebagai pemilik kafe kecil. Dia jatuh cinta pada tiga pria yang merupakan korban perundungan di sekolah.

Film ini menggambarkan kehidupan sehari-hari mereka yang hidup dalam kesepian dan bagaimana mereka menemukan kebahagiaan dalam persahabatan satu sama lain.

Thread of Lies (2014)

Film tentang bullying di sekolah berikutnya ialah “Thread of Lies”. Film ini mengisahkan tentang seorang gadis remaja yang bunuh diri setelah menjadi korban perundungan di sekolah. Bullying punya dampak yang buruk sekali bukan?

Film ini menggambarkan kisah ibu dan saudara perempuan korban perundungan yang mencari tahu alasan di balik bunuh diri putri mereka. “Thread of Lies” menunjukkan betapa sulitnya mencari kebenaran dalam dunia yang penuh dengan kebohongan.

Pluto (2013)

“Pluto” mengisahkan tentang sekelompok siswa yang bersaing untuk menjadi siswa terbaik di sekolah mereka. Namun, kejadian tragis terjadi ketika salah satu siswa mereka menjadi korban perundungan.

Film ini menggambarkan betapa sulitnya menghadapi kekerasan di sekolah dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi psikologis dan emosional korban.

A Violent Prosecutor (2016)

Film ini menceritakan tentang seorang jaksa yang menjadi korban framing dan bagaimana ia berjuang untuk membersihkan namanya. Di dalam film ini, tema bullying diangkat melalui adegan flash back yang mengungkapkan bagaimana pelaku kejahatan di masa kecilnya sering melakukan bullying pada orang lain.

My Brilliant Life (2014)

Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang lahir dengan kondisi progeria yang membuatnya terlihat seperti orang tua saat masih di usia remaja. Film ini menghadirkan tema tentang pengalaman seorang anak yang mengalami bullying karena kondisinya yang berbeda dan bagaimana ia dan keluarganya bertahan menghadapi situasi tersebut.

Pesan Moral yang Ingin Disampaikan oleh Film-Film Tersebut

1. Bullying adalah masalah serius yang harus diatasi

Film-film ini memperlihatkan betapa buruknya dampak bullying pada korban dan mendorong kita untuk mengambil tindakan dalam mengatasi masalah tersebut. Kita harus berusaha untuk menghentikan bullying di sekolah dengan cara mengedukasi siswa tentang dampak buruknya dan cara menghentikan perilaku tersebut.

2. Kita harus menghargai perbedaan

Film-film ini juga menunjukkan pentingnya menghargai perbedaan di antara siswa. Kita harus belajar untuk menerima perbedaan dan merayakan keunikan setiap individu.

3. Kita harus berani untuk berbicara dan meminta bantuan

Korban bullying seringkali merasa malu atau takut untuk melaporkan perilaku tersebut kepada orang dewasa. Namun, film-film ini memperlihatkan betapa pentingnya berbicara dan meminta bantuan dalam mengatasi masalah tersebut.

Film tentang bullying di sekolah memberikan kita gambaran tentang betapa seriusnya masalah ini. Selain itu, film-film dengan tema ini bisa mengajarkan kita untuk lebih menghargai perbedaan serta mengambil tindakan dalam mengatasi bullying di sekolah.

Meningkatkan kesadaran tentang masalah ini merupakan isu yang mendesak. Tujuannya kita dapat menciptakan atmosfir yang lebih baik di sekolah dan menjadikannya tempat yang aman bagi semua peserta didik.

Beberapa film tentang bullying di sekolah tersebut cocok banget untuk ditonton para guru, siswa, orangtua siswa, dan siapa pun yang terlibat di dunia pendidikan.

Selamat menonton!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel