Film Mountain (2017): Belajar Tentang Relasi Gunung-Manusia

Film Mountain (2017): Belajar Tentang Relasi Gunung-Manusia

Film Mountain (2017)

DAFTAR ISI

Film Mountain 2017 merupakan salah satu film dokumenter yang wajib untuk kamu tonton. Mountain sendiri merupakan film dokumenter dari Australia. Film ini akan mengajarkanmu banyak hal, terutama terkait relasi manusia dan alam.

Penasaran tentang film ini? Yuk, simak tulisan singkat ini sampai tuntas

Overview

film mountain
  • Tahun rilis : 2017
  • Genre : Dokumenter
  • Sutradara : Jennifer Peedom
  • Penulis naskah : Rebert Macfarlane dan Jennifer Peedom
  • Durasi : 1 jam 14 menit
  • Narator : Willem Daofe

Sinopsis Film Mountain (2017)

Film Mountain sendiri merupakan dokumenter mengenai aneka upaya pendakian untuk menaklukkan puncak-puncak tertinggi di dunia.

Film ini sendiri mengeksplorasi pertanyaan mengapa gunung begitu mengobsesi manusia untuk menaklukkannya?

Bahkan, upaya penaklukan ini bukan main-main taruhannya, yaitu nyawa. Meskipun George Mallory pernah bilang bahwa tak ada mimpi yang tak berani, meskipun untuk meraihnya tak ada tiket pulang. Namun, tetap saja, bagi beberapa orang apalagi yang awam, hal itu menjadi ide liar bagi manusia.

Apalagi, sekitar tiga abad lalu, mendaki gunung masihlah dianggap sebagai suatu hal yang mendekati kegilaan. Hal ini karena munculnya pandangan mengenai gunung sebagai tempat berbahaya, bukan keindahan, dunia atas yang harus dihindari, dan bukan malah dicari.

Tapi, kira-kira apa yang merubah pandangan ini?

Eksplorasi tas pertanyaan-pertanyaan tersebut, lantas dipadukan dalam sebuah sajian sinematik yang begitu indah. Hal inilah yang menjadi nilai jual utama dalam film ini.

Review

Film Mountain sendiri telah menuai aneka review positif dari berbagai kalangan. Jen Peeman, yang memang berpengalaman dalam membuat genre petualangan yang spesifik terbukti berhasil dalam membungkus dan menyajikan film mengenai relasi manusia dan gunung ini jadi benar-benar menarik.

Hal ini saya rasa merupakan keberhasilan yang besar, sebab bukan hanya penikmat olah raga mendaki saja, namun orang awam seperti saya juga bisa terhanyut dalam keseruan filmnya.

Menonton film ini, kita akan merasakan keromantisan akan pendakian dan pegunungan. Bagaimana mendaki bisa menjadi begitu bernilai dan bahkan terkadang menjadi suatu hal yang dianggap layak dikejar dengan taruhan nyawa.

Namun, meski demikian, film ini juga tak meninggalkan sisi kritisnya. Film ini secara terang-terangan memberikan pandangan krirtis pada pemikiran kolonial yang menjadi dasar dalam upaya pendakian gunung awal.

film mountain

Film ini menyebutnya sebagai eksploitasi. Hal ini karena upaya penaklukan puncak-puncak tertinggi di dunia tak ubahnya sebagaimana upaya penemuan benua baru yang dilakukan oleh negara-negara Eropa di abad 15.

Pendakian Everest pertama pada tahun 1921 misalnya. Upaya pendakian itu, terlepas dari tujuan lain, berangkat dari pemikiran umum yang lahir di Kerajaan Inggirs.

Di mana karena kegagalan untuk menjadi yang pertama mencapai kutub Utara dan Selatan, Inggris kemudian ingin, paling tidak, jadi yang pertama menginjakkan kakinya di puncak tertinggi di dunia, yaitu Everest.

Sisi gelap pendakian tersebut, kemudian disandingkan dengan sinematografi yang benar-benar indah, serta komposisi musik yang memanjakan telinga. Sebuah film yang harus kamu tonton pokoknya!

Fakta-fakta Film Mountain (2017)

Ketika mencari tahu mengenai film yang satu ini, ternyata ada beberapa fakta menarik yang patut untuk digaris bawahi. Fakta-fakta tersebut di antaranya adalah :

  1. Jennifer Peedom berperan sebagai sutradara, co-writer, dan juga co-produser dalam film ini. Hal ini menunjukkan keseriusannya menggarap film ini. Kecintaannya terhadap gunung memang tak bisa diragukan. Bahkan, Jen merasa bahwa berada di gunung, membuatnya merasakan rumah.
  2. Renan Ozturk merupakan sinematografer handal di balik film ini. Sebagaimana yang kita tahu, Renan Ozturk sebelumnya terlibat dalam penaklukan puncak Meru. Upaya ini pun kemudian difilmkan dalam sebuah dokumenter terkenal berjudul Meru.
  3. Film ini pertama kali di putar di Sydney Opera House, pada Juni 2017.
  4. Film Mountain merupakan hasil kolaborasi musikal dan sinematik antara Jennifer Peedom dengan Australian Chamber Orchestra. Karena itu tak mengherankan bila komposisi music dalam film ini bukan hanya enak di dengar, namun juga terasa magis.
  5. Film ini melibatkan kolaborasi pendaki dan pemanjat tebing terkenal seperti Alex Honnold (Free Solo), Conrad Anker (The Wildest Dream), dan juga Jimmy Chin dan Renan Ozturk (Meru).

Itulah beberapa poin menarik mengenai film Mountain. Semoga kamu menikmatinya ya!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel