Tepat ketika kita yakin kalau impian Luffy ialah menjadi raja bajak laut, One Piece kembali memberi kita kejutan.
Ternyata, impian Luffy yang sebenarnya bukan itu, tetapi masih ada ujungnya, dan jadi raja bajak laut bakal tampak seperti permulaan saja.
Informasi itu kita ketahui di chapter 1060, akhir dari arc Wa No Kuni dan awal arc Elbaf.
Mari kita ulas apa sih yang ingin dicapai oleh Luffy.
Jadi Raja Bajak Laut adalah cara mencapainya

Pada chapter itu, Usopp bilang kalau itu impian yang mustahil. Luffy menimpali, “mungkin bisa saja, waktu aku jadi raja bajak laut.”
Itu sebabnya, kru Topi Jerami mereaksinya dengan cara yang berbeda. Ada yang terkejut, ada yang tertawa, dan ada yang kagum.
Dari beragam reaksi itu, indikasinya lumayan jelas, dia tidak sedang bicara soal jadi raja bajak laut sebagai tujuan akhirnya. Well, jadi raja bajak laut saja sudah sulit, apalagi impian yang terlalu muluk, tetapi sekali lagi, itu tidak mustahil.
Apapun itu, Luffy tahu kalau ia bisa melakukan sesuatu untuk mewujudkan impiannya, dan jadi raja bajak laut adalah caranya.
Secara logis, jadi raja bajak laut berarti Luffy sudah jadi orang paling dikenal sedunia, dan dia punya peluang lebih besar buat bikin impiannya jadi kenyataan.
Impian Luffy baru diketahui sedikit orang

Impian Luffy yang sebenarnya itu baru segelintir saja yang tahu. Selain kru Bajak Laut Topi Jerami, Ace, Sabo dan Shanks mengetahuinya lebih dulu.
“Mereka tertawa! Shanks bahkan sampai nangis, hehe!” kata Luffy.
Kita tahu kalau Luffy dikenal punya perangai yang ceria, kekanak-kanakan, dan masa bodo. Dari reaksi mereka, ada indikasi kalau impian Luffy dekat dengan sesuatu yang konyol, mustahil, atau kelewat muluk.
Membayangkan Luffy punya impian besar rasanya sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Jadi, simpan ekpektasi soal “menghancurkan Pemerintah Dunia” atau “menguasai dunia”. Soalnya, itu bukan bahasa Luffy sehari-hari, kan?
Kalimat seperti “mengalahkan semua orang kuat”, “mau bikin pesta tiap hari” sampai “membuat semua orang bisa makan sampai kenyang” terdengar lebih Luffy.
Cerminan impian Roger (dan mungkin juga Joy Boy)

Mimpi Luffy sebenarnya terasa mirip dengan apa yang diucapkan Roger ketika ngobrol sama Shirohige dan Oden. Ketika mendengar impian Roger, Shirohige tertawa dan menganggap itu tak mungkin dicapai, sementara Oden kaget dan kagum sekaligus.
Benar bahwa Roger sampai ke Laugh Tale dan akhirnya mengetahui harta karun peninggalan Joy Boy. Apakah impian Roger tercapai? Kemungkinan besar, masih jauh.
Nah, kenapa perlu disebut kalau apa yang ingin dilakukan Luffy mirip dengan apa yang ingin dicapai Roger?
Shanks mengatakan berulang kali kalau di East Blue ia menemukan bocah yang mengatakan sesuatu yang sama dengan Roger.
Shanks kehilangan lengan kirinya dan merelakan buah iblis legendaris jadi bagian taruhannya untuk masa depan. Silakan hubungkan.
Jadi, apa impian Luffy yang sebenarnya?

Ada sejumlah konsep yang diajukan berulang dan lama-lama melekat pada Luffy. Itu yang bisa kita jadikan pijakan untuk mengira-ngira impian Luffy yang sebenarnya.
Pertama, kebebasan. Konsep ini, juga selaras dengan tindakan Luffy. Sudah berkali-kali ia membantu orang-orang tertindas memperoleh kebebasan mereka lagi. Arabasta, Dressrosa, dan Wa No Kuni adalah contohnya.
Pada saat yang sama, Luffy ternyata bukan memakan buah iblis Gomu Gomu no Mi (buah karet), melainkan buah iblis Zoan Mistis Hito Hito no Mi: Model Sun God Nika.
Dalam legenda, Nika adalah sosok pembawa kebebasan dan kegembiraan. Ia dipercaya bakal menghadirkan dunia yang berbeda.
Kedua, lawan! Di Wa no Kuni misalnya, apakah Luffy bicara soal ‘penindasan’, ‘keadilan’, ‘sistem yang otoriter’, dan sebagainya? Tidak. Luffy ingin orang-orang di sana bisa makan sampai kenyang, dan itu bisa terwujud jika ia mengalahkan Kaido.
Dua konsep di atas kiranya adalah sesuatu yang ingin disampaikan lewat karakter Luffy.
Jika konteksnya diperluas, suatu saat Luffy akan bertemu dengan penguasa dunia. Mereka adalah biang keroknya.
Luffy tentu tahu kalau dunia ini tak baik-baik saja karena ia sering bertemu dengan orang-orang yang menderita. Tetapi ia butuh trigger untuk menendang mereka yang jadi penyebabnya, bukan?
Ketiga, watak kekanak-kanakan. Sebetulnya, lumayan bisa dipahami mengapa watak ini melekat pada Luffy. Bagaimanapu, ini serial buat remaja (walau penggemarnya beranjak menua).
Melalui watak ini, banyak konsep besar dijelaskan dengan cara-cara yang mudah dipahami dan jadi mudah dicerna.
Ada satu hal lain yang menarik, mural Elbaf. Tidak mungkin ini hanya jadi hiasan.
Mural Elbaf dipercaya digambar oleh anak-anak. Dalam mural itu, kita bisa melihat kalau ada perang besar yang melibatkan seluruh dunia.
Ada dua kubu yang berselisih, yakni monster raksasa berwarna hitam yang menggambarkan Imu dan Pemerintah Dunia melawan Nika yang bersekutu dengan bermacam ras yang berbeda.
Hasil akhirnya ialah dunia yang baru, sama seperti fajar kebebasan yang dijanjikan.
Kira-kira apa yang dipikirkan para bocah soal kebebasan? Tidak perlu tidur siang? Main mulu tanpa dimarahi? Mau pesta ulang tahun meski tidak sedang berulang tahun? Mau makan enak tiap hari?
Sungguh, aku tak ingin jadi dewasa. Sungguh, aku ingin punya kebebasan seperti Luffy. Aku ingin punya hidup di mana aku tak perlu lari dari kenyataan.

