Sediksi.com – Beberapa waktu belakangan, bayangan menjadi data analyst ada di pikiran banyak orang seiring semakin populernya pekerjaan ini, termasuk di Indonesia. Faktor meningkatnya popularitas profesi ini, yaitu tingginya permintaan untuk ahli di bidang analisis data.
Memang peluang karier data analyst ini sangat besar saat ini. Tapi sebelum memilih karier, simak juga pro dan kontra dari menjadi data analyst.Â
Apa itu data analyst?
Data analyst merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan menginterpretasikan data untuk membantu organisasi membuat keputusan yang lebih baik.
Berbagai teknik dan alat analisis digunakan untuk mengeksplorasi pola, tren, dan wawasan yang tersembunyi dalam data, serta menyampaikan temuan mereka kepada pemangku kepentingan.
Gaji data analyst
Di Indonesia, profesi ini menjadi salah satu yang paling populer tahun 2024 ini dan menawarkan gaji yang lumayan. Tahun ini, rata-rata gaji data analyst di Indonesia per bulan sebesar Rp 4.834.112 menurut Indeed Indonesia.
Sementara itu, gaji seorang data analyst Jakarta lebih tinggi dengan rata-rata Rp 7.259.113 per bulan.
Gaji data analyst pemula atau entry level dengan masa kerja kurang dari empat tahun biasanya sekitar Rp 3.500.000 per bulan. Sedangkan untuk gaji data analyst senior, per bulannya bisa mencapai di atas Rp 30 juta!
Dengan potensi ini, apakah kalian semakin tertarik ingin menjadi data analyst?
Kualifikasi jika ingin menjadi data analyst
Jika kalian ingin menjadi data analyst, maka ada beberapa kualifikasi yang perlu dipenuhi.Â
Pertama, diutamakan yang punya gelar sarjana dalam ilmu komputer, statistika, matematika, ilmu data, ekonomi, sistem informasi, atau bidang terkait lainnya.
Kedua, keahlian untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data menggunakan berbagai teknik dan alat analisis seperti Excel, SQL, Python, R, atau bahasa pemrograman dan perangkat lunak lainnya.
Ketiga, konteks bisnis soal di mana data itu nantinya digunakan, mengidentifikasi pertanyaan yang relevan dan solusi yang memenuhi kebutuhan bisnis.
Selain hard skills, kalian yang ingin menjadi data analyst juga perlu punya soft skills yang bagus. Keterampilan ini akan berguna untuk bekerja dalam tim dengan baik. Termasuk untuk urusan memecahkan masalah, mengasah kreativitas, dan ketekunan dalam menyelesaikan tugas.
Satu lagi, pentingnya pengetahuan tentang domain atau industri tertentu agar seorang data analyst bisa menginterpretasi data dengan baik.
4 Keuntungan menjadi data analyst
Selain tingginya permintaan atas profesi ini, ada beberapa keuntungan lainnya yang bisa jadi pertimbangan untuk menjadi data analyst.
- Setiap bisnis atau organisasi harus memiliki data analyst untuk mereka membantu dalam mengembangkan keputusan terbaik berbasis data. Kondisi ini akan berkembang dan peluang karier untuk data analyst pun selalu ada.
- Data analyst bertanggung jawab dalam mengumpulkan, mengatur, dan menganalisis data. Hal ini dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas bisnis. Jika kalian suka dengan peran ini, profesi data analyst bisa dipertimbangkan.
- Berkutat dengan perkembangan teknologi terbaru, bisa memberi kalian kemampuan dalam beradaptasi secara lebih cepat yang akan sangat menguntungkan di dunia kerja yang perubahannya juga terjadi cenderung cepat.
- Berkesempatan untuk bekerja dari mana saja (WFA). Hal ini dapat memberikan lebih banyak fleksibilitas dan work-life balance yang lebih baik
4 alasan untuk tidak menjadi data analyst
Jika kalian sudah memahami apa saja yang diperlukan untuk menjadi data analyst dan masih ingin mewujudkan keinginan tersebut, good for you! Silakan kejar mimpi kalian.Â
Tapi, ada beberapa alasan untuk tidak menjadi data analyst yang perlu diketahui orang-orang yang ingin menjadi data analyst, tapi belum tahu apa saja yang akan dihadapi.
- Jika tidak suka matematika dan statistika, sebaiknya pertimbangkan pilihan karier lain
Saat ini, banyak perusahaan mau merekrut kandidat yang bukan dari lulusan saintek. Memang bagus karena perusahaan membuka kesempatan yang lebih luas, tapi teruntuk kandidatnya sendiri akan butuh waktu yang panjang untuk belajar analisis data dan akhirnya punya kemampuan tersebut. Hal ini akan lebih sulit lagi, jika kandidat tersebut tidak suka matematika dan statistika sejak awal.
- Jika tidak nyaman bekerja dengan data
Masalahnya adalah jika kalian bukan orang yang suka data, mungkin tidak menyadari bahwa beberapa orang terlahir nyaman menggunakan spreadsheet dan telah menggunakan komputer sepanjang hidup mereka.
- Terganggu dengan panjangnya screen time
Sebagai data analyst, kalian pasti bekerja di depan komputer sepanjang waktu yang merupakan 80% bagian dari pekerjaan seluruhnya. Kalian harus mengetahui cara menggunakan semua jenis aplikasi perangkat lunak. Lalu perlu mengetahui cara memprogram dengan Python, R, dan SQL.
- Kemampuan berkomunikasi yang kurang baik
Sebagai seorang data analyst, kalian perlu menggunakan keahlian dalam memahami kompleksnya mengelola analisis data yang berarti, 80% waktu kalian sebagai data analyst dihabiskan di depan komputer. Tapi, kalian juga perlu mengetahui cara mengomunikasikan hasil kerja tersebut kepada pemangku kepentingan dan anggota tim dengan baik. Jadi, kalian juga harus bersiap diri dengan kemampuan berkomunikasi jika ingin menjadi data analyst.
Itu dia semua penjelasan yang dibutuhkan untuk yang ingin menjadi data analyst. Jadi, bagaimana keputusan kalian>