Perankan Karakter Utama di Serial Gadis Kretek, Dian Sastro Rela Jadi Antisosial

Perankan Karakter Utama di Serial Gadis Kretek, Dian Sastro Rela Jadi Antisosial

Dian Sastro di Serial Gadis Kretek

DAFTAR ISI

Sediksi.comSerial Gadis Kretek tayang di Netflix Kamis ini, (2/11). Kisahnya yang diadaptasi langsung dari novel karya Ratih Kumala itu menjadikan Dian Satrowardoyo sebagai pemeran utama.

Dian Sastro dalam serial Gadis Kretek berperan sebagai Dasiyah. Dalam serial tersebut, Dasiyah digambarkan sebagai sosok perempuan yang tenang dan sangatlah dingin.

Dasiyah dikenal sebagai orang yang visioner dalam kemampuannya meracik saus rokok kretek yang sedap.

Demi bisa memerankan karakter utama sebagai Dasiyah di serial Gadis Kretek ini, Dian Sastro bahkan rela menjadi antisosial demi mendalami perannya tersebut.

Dian Sastro Rela Jadi Antisosial untuk Serial Gadis Kretek

Dian Sastro mengaku dirinya menjadi sosok antisosial atau ansos selama enam bulan demi mendalami perannya sebagai Dasiyah yang pendiam.

“Saya berhenti bertemu teman-teman saya sekitar enam bulan. Saya berhenti bersosialisasi,” kata Dia dalam Konferensi Pers Gadis Kretek yag digelar di Jakarta pada Rabu (2/11).

Tak hanya rela mendalami karakter sebagai orang yang antisosial, Dian Sastro bahkan juga rela untuk tidak melakukan hobi dan aktivitasnya.

Ia berhenti dari aktivitasnya dalam menjalani olahraga kesukaannya, seperti lari dan tenis.

Hal ini ia lakuka demi melatih gestur tubuhnya dengan menyesuaikan gerak-gerik perempuan zaman dahulu.

Dirinya megaku bahwa karakter Dasiyah sangat berbeda darinya. Karakter Dasiyah yang pendiam, sangatlah berbeda darinya yang senang menghabiskan waktu untuk bersosialisasi.

Ia pun lantas, mengeksplorasi karakter tersebut demi bisa mendalami sosok sebagai Dasiyah. Termasuk juga dari segi mendengarkan musik.

Perempuan berusia 41 tahun itu, bahkan berhenti mendengarkan musik modern dan mengubahnya dengan musik gamelan dan musik klasik selama beberapa bulan.

Dian juga mengaku bahwa ia sempat depresi karena harus mengubah kebiasaannya demi mendalami sosok Dasiyah.

“Pertama-tama depresi banget, sementara aku kan orang yang seneng hangout sama temen-temen, pergi jalan-jalan. Jadi, buat aku itu sesuatu yang jauh banget dari diri aku,” ujarnya.

Serial Gadis Kretek, Kisah Lokal dengan Romansa Klasik

Sebelumnya, serial Gadis Kretek sudah diputar secara perdana di Busan International Film Festival ke-28 di Korea Selatan.

Serial Gadis Kretek yang mengisahkan tentang perjalanan cinta dan penemuan jati diri seorang pengraji berbakat dimulai saat menentang tradisi industri rokok kretek di Indonesia pada tahun 1960-an.

Content Lead Netflix Indonesia, Rusli Eddy menyebut bahwa serial ini mengisahkan tentang cerita yang autentik secara lokal da itu menjadi daya tarik bagi Gadis Kretek.

Meski kisah dari serial Gadis Kretek ini diangkat dengan latar belakang industri kretek tetapi, dekat dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia.

Menurut Rusli, serial ini juga akan menjadi kesempatan bagi industri perfilman Indonesia untuk membuat serial berlatar belakang period piece.

“Itu sebuah kesempatan yang jarang ada dan kita juga jarang melihat (period piece) di Industri film kita,” jelasnya.

Serial ini rupanya diproduksi dan berlangsung selama dua tahun.

Produser serial Gadis Kretek, Shaty Harmayn mengatakan bahwa dirinya beriat untuk mengangkat novel karya Ratih Kumala ini sebagai film alih-alih serial.

Namun, menurutnya film 90 menit tidak cukup menceritakn kekayaan alur cerita yang ditulis oleh sang penulis novel.

Serial Gadis Kretek ini sangat kaya dengan alur cerita karena meliputi kisah cinta, drama keluarga, dan ambisi industri kretek.

Dalam konferensi pers menjelag penayangannya ini, selain Rusli dan Shanty, serta aktris Dian Sastro, juga dihadiri oleh Aryo Bayu, Putri Marino, Arya Sloka. Juga sang sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah.

Cari Opini

Opini Terbaru
Artikel Pilihan

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel