Kasus Mycoplasma Pneumonia Sudah Masuk Indonesia, Perlu Waspada!

Kasus Mycoplasma Pneumonia Sudah Masuk Indonesia, Perlu Waspada!

Kasus Mycoplasma Pneumonia Sudah Masuk Indonesia

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Bakteri penyebab pneumonia yang saat ini sedang mewabah di China, mycoplasma pneumoniae telah masuk ke Indonesia.

Sejauh ini berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ada enam orang yang pernah terkena dan teridentifikasi sebagai kasus mycoplasma pneumonia.

Kasus Mycoplasma Pneumonia di Indonesia

Kasus Mycoplasma Pneumonia Sudah Masuk Indonesia, Perlu Waspada! - Jepretan Layar 2023 12 07 pukul 11.37.06

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan bahwa sebenarnya kasus mycoplasma pneumonia sudah terjadi sejak Oktober dan November.

“Saat ini ada enam kasus pneumonia mycoplasma yang pernah, saya katakan yang pernah karena ini ternyata ada yang sudah lama,” jelasnya saat konferensi pers pada Rabu (6/12) di kutip dari YouTube Kemenkes RI.

Ia lalu merinci bahwa lima kasus ditangani oleh Rumah Sakit (RS) Medistra, dua pasien rawat inap pada Oktober dan sisanya rawat jalan pada November. Sementara, satu pasien lain rawat inap di RS JWCC pada Oktober.

Maxi juga menyebut bahwa dirinya dapat laporan dari RS tersebut bahwa pneumonia para pasien tersebut sudah sembuh.

Keenam pasien mycoplasma pneumonia itu memiliki gejawal awal yang sama yakni demam, batuk, pilek, hingga sesak. Rata-rata mereka yang menderita penyakit itu adalah anak-anak dengan usia 3-12 tahun.

Sementara itu, Kemenkes juga akan melakukan penelusuran kembali kepada enam kasus tersebut untuk melakukan prevensi.

Waspada Mycoplasma Pneumonia

Mycoplasma pneumoniae termasuk bakteri yang umum memicu penyakit pneumonia. Bakteri tersebut akan memicu gejala ringan tetapi, pada kasus tertentu bisa memicu keparahan.

Mycoplasma sendiri sudah sejak lama dikenal sebagai bakteri pneumonia pada anak-anak.

Kemenkes telah mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menyikapi wabah pneumonia misterius yang terjadi di China, meski kini nyatanya juga sudah masuk ke Indonesia. Kendati demikian masyarakat harus tetap waspada. Mycoplasma pneumonia pun sebenarnya sangat jarang terjadi di Indonesia.

Tindakan preventif berupa memakai masker di tempat-tempat ramai bisa dilakukan dalam mencegah tertularnya mycoplasma pneumonia ini.

Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam keterangnya tertulis, mengatakan bahwa gejala akibat dari mycoplasma pneumonia ini sama dengan gejala pneumonia pada umumnya, bahkan biasanya lebih ringan. Pun penularannya tidak secepat virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19.

Kemenkes sendiri juga sudah menyiapkan jaringan laboratorium untuk keperluan diagnosa gejala mycoplasma pneumonia yang terjadi di Indonesia.

Cara Mencegah Mycoplasma Pneumonia

Tindakan pencegahan sedini mungkin perlu dilakukan oleh masyarakat. Setidaknya ada dua cara mencegah mycoplasma pneumonia ini, terutama mencegahnya terjadi pada anak-anak.

Pertama, menerapkan dan memperketat hidup bersih juga sehat. Penggunaan masker di tempat ramai, terutama bagi mereka yang sakit, rutin mencuci tangan dan aliran air mengalir juga sabun, hingga menghindari asap rokok.

Cara lain dalam mencegah mycoplasma penumonia pada anak yakni rutin melakukan pengcekan kesehatan, salah satunya melalui imunisasi.

Menjaga pola makan pada anak juga perlu diperhatikan. Makanan dan minuman yang masuk dalam tubuh mereka haruslah yang sehat.

Selain itu, melakukan vaksin dosis 1-4 untuk Covid-19 bagi usia 18 tahun ke atas bisa dilakukan secara gratis di puskesmas dan RSUD terdekat.

Juga ada anjuran vaksin influenza berbayar mandiri untuk usia 6 bulan ke atas. Vaksin ini disarankan pada mereka yang berada di kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan tenaga kesehatan.

Meskipun mycoplasma pneumonia sudah masuk ke Indonesia, sewajarnya saja menyikapi penyakit tersebut. Tidak perlu panik tetap tetap waspada!

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel