Sediksi.com – Tidak lama setelah gunung Kelud meletus begitu dahsyatnya, pada 6 Juni 1901, lahirlah calon pemimpin besar, dengan membawa tangis yang memecah keheningan di kelurahan Peneleh, Surabaya. Bayi itu mulanya dinamai kusno oleh sang ibunda, Ida Ayu Nyoman Rai, dan kelak akan kita mengenalnya sebagai Soekarno.
Soekarno adalah pahlawan perjuangan kemerdekaan dan menjadi presiden Indonesia terbesar sepanjang sejarah. Soekarno dikenal oleh rakyatnya, bahkan oleh pemimpin dunia lainnya, sebagai orator ulung. Kata-kata bijak Soekarno nyaris pada semua aspek kehidupan menggelegar dan membakar semangat jiwa.
Apa saja kata-kata bijak Soekarno yang sakti mandraguna itu?
Dalam rangka mengenang kelahiran Soekarno pada tanggal 6 Juni, kita akan mengutip beberapa kata-kata bijak Soekarno yang menggelorakan jiwa dan ada yang romantis juga loh.
Tentu, kata-kata ini bisa kamu jadikan status WA atau IG agar nyala api dalam kata-kata bijak Sokearno menyebar dan makin membara. Atau, kamu bisa menggunakan kata-kata bijak Soekarno tentang cinta yang sudah terbukti sangat handal menaklukkan pujaan hati!
Kata-kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan jauh menemui kesulitan karena melawan bangsamu sendiri.”
“Merdeka hanyalah sebuah jembatan, walaupun itu jembatan emas. Di seberang jembatan itu lah terdapat jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama ratap sama tangis!”
“Kalau kita tidak bisa menyelenggarakan sandang-pangan di tanah air yang kaya ini, maka sebenarnya kita sendiri yang tolol, kita sendiri yang maha tolol.”
“Orang tidak bisa mengabdi kepada tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia (hablumminallah tapi mengesampingkan hablumminannas). Sesungguhnya tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”
“Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam genggaman sendiri, akan mampu berdiri dengan kokoh.”
“Kemerdekaan hanya dapat diraih dan dipunyai oleh bangsa yang jiwanya membara dengan tekad merdeka, merdeka atau mati!”
“Kita ini ialah bangsa besar, bukan bangsa tempe. Kita takkan mengemis, kita juga takkan meminta-minta, apalagi jika bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini-itu. lebih baik makan gaplek tetapi tetap merdeka daripada makan bestik, tetapi jadi budak.”
“Jas merah: jangan sekali-kali melupakan sejarah.”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya sendiri.”
“Jika aku diberikan kesempatan dua kali hidup oleh tuhan, dua-duanya itu pun akan aku persembahkan untuk tanah air dan bangsa.”
Kata-kata Soekarno untuk Generasi Muda
“Berikan aku sepuluh orang tua, maka akan kucabut gunung semeru sampai akar-akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncangkan dunia.”
“Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
“Barangsiapa menginginkan Mutiara terindah, maka harus berani terjun ke lautan yang paling dalam.”
“Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan pula milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua, dari Sabang sampai Merauke!”
“Jangan kau memandang masa depan dengan mata buta. Masa lalu berguna sebagai kaca benggala dari masa yang hendak datang.”
“Berpeganglah kepada harapan dan ketetapan hati. berpedoman lah kepada cita-cita, dan berpegang teguh lah kepada impian dan angan-angan.”
“Jika engkau punya keinginan yang kuat dari dasar hati, maka semesta akan mendukungmu dalam mewujudkannya.”
“Hidup bukanlah tentang “aku bisa saja atau merasa bisa”. Hidup adalah tentang “aku mencoba”. Jangan lah kamu memikirkan tentang kegagalan, itu lah pelajaran berharga.”
“Bunga mawar tidak lah mepropagandakan harum semerbaknya. Bunga mawar dengan sendirinya harum semerbak itu akan tersebar ke sekitarnya.”
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.”
“Dari sudut positif kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaaan yang sehat.”
Kata-kata Bijak Soekarno tentang Cinta
“Jadilah inspirasi hidupku, jadilah teman hidupku, bahagiakanlah hidupku.” — kata-kata Soekarno saat hendak meminang RatnaDewi.
“Fatma yang menyinarkan cahaya. Terangi selalu jalan jiwaku supaya sampai di Bahagia raja, dalam swarganya cinta kasihmu.” (Puisi Soekarno untuk Fatmawati)
“Dari ribuan dara di dunia ini, kumuliakan engkau sebagai dewiku. Kupuja dengan nyanyian mulia, kembang dan setanggi dupa hatiku.”
“Engkau menjadi terang di mataku. Engkau lah yang memungkinkanku melanjutkan perjuanganku yang maha dahsyat.” (Rayuan Soekarno untuk Fatmawati)
“Sudi lah engkau menjadi sumber kegembiraanku, kebahagiaanku, sumber kekuatanku, sumber ilhamku.” (Surat pinangan Soekarno untuk Ratna Sari Dewi).
“Mengapa engkau marah kepadaku? Ini membuatku sedih dan putus asa. Kekasih, tenang lah. dewi manis, tenang lah.” (Bujuk rayu Soekarno ketika Ratna Dewi ngambek)
“Tuhan telah mempertemukan kita, Tien, dan aku mencintaimu. Ini adalah takdir.” (Surat pertama Soekarno kepada Hartini).
“Ketika aku melihatmu untuk kali yang pertama, hatiku bergetar. Mungkin kau punya perasaan yang sama.” (Surat lain Soekarno kepada Hartini).
“Yury, I came to you today, but were out (to Wisma school) I came only to say I love you.”
“Always thinking of you, but impossible to meet you. For the time being physically I’m not near you, but my heart is with you. Love.” (Surat Soekarno kepada Yurike Sanger semasa duduk di bangku sekolah)