Kelelawar Putih Honduras dan Potensi Pengobatan Macular Degeneration

Kelelawar Putih Honduras dan Potensi Pengobatan Macular Degeneration

kelelawar putih honduras

DAFTAR ISI

Sediksi – Kelelawar Putih Honduras atau Ectophylla alba adalah salah satu jenis kelelawar unik di dunia.

Jika kebanyakan kelelawar di dunia berwarna hitam dan cokelat, kelelawar yang hidup di hutan-hutan benua Amerika bagian tengah ini berwarna putih.

Selain unik secara fisik, Kelelawar Putih Honduras juga menyimpan potensi sebagai objek penelitian di bidang kesehatan.

Tahun 2016, peneliti mulai melakukan riset pada Kelelawar Putih Honduras untuk pengembangan pengobatan penyakit mata serius macular degeneration.

Kelelawar putih yang mungil

Kelelawar Putih Honduras memiliki badan yang mungil.

Panjang tubuh mereka hanya sekitar 4-5 sentimeter membuatnya sepintas terlihat seperti marshmallow.

Dengan warna tubuh putih, kelelawar ini memiliki sayap berwarna putih yang hampir tampak transparan.

Kelelawar Putih Honduras memakan buah-buahan sebagai makanan utama mereka.

Selayaknya hewan nokturnal, mereka aktif pada malam hari dan tidur saat siang hari.

Jika kebanyakan kelelawar mencari gua sebagai tempat berlindung, Kelelawar Putih Honduras justru memilih habitat yang lebih terbuka.

Hidup secara berkelompok, Kelelawar Putih Honduras biasanya tinggal di bawah lipatan daun-daun pepohonan yang teduh seperti dahan pohon pisang.

Di alam bebas, kelelawar jenis ini bisa hidup hingga 5-7 tahun.

Keberadaan Kelelawar Putih Honduras diperkirakan semakin sedikit, mengingat hutan yang menjadi habitatnya semakin berkurang akibat pembukaan lahan baru.

Selain di Honduras, kelelawar putih juga hidup di hutan-hutan Kosta Rika, Panama, dan Nikaragua.

Punya pigmen kuning di bagian hidung dan daun telinga

Kelelawar Putih Honduras memiliki warna kuning di bagian hidung dan daun telinga yang terlihat kontras dengan bagian tubuhnya yang putih.

Peneliti melihat warna kuning di hidung dan daun telinga Kelelawar Putih Honduras sebagai hal yang aneh dan janggal.

Pigmen kuning atau sering disebut sebagai lutein, merupakan golongan dari karotenoid yang jumlahnya hanya ada sedikit pada mayoritas mamalia, tetapi justru dimiliki oleh Kelelawar Putih Honduras.

Lutein merupakan zat yang berfungsi untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat paparan oksigen yang terlalu banyak, terutama di bagian mata.

Sejauh ini diketahui jika luteindapat mencegah penyakit penurunan pengelihatan degeneratif atau macular degeneration.

Hal itulah yang membuat peneliti Ismael Galvan dari Donana Biological Station Spanyol tertarik meneliti penimbunan lutein pada Kelelawar Putih Honduras.

Dalam hipotesisnya, ia memperkirakan kemampuan Kelelawar Putih Honduras untuk menumpuk pigmen kuning atau lutein di bagian hidung dan daun telinganya bisa menjadi awal strategi baru untuk mencegah penyakit macular degeneration pada manusia.

Penelitian macular degeneration dan Kelelawar Putih Honduras

Penyakit macular degeneration biasanya terjadi seiring bertambahnya umur seseorang.

Penurunan pengelihatan tersebut banyak dialami orang dewasa di atas usia 50 tahun.

Penyakit ini terjadi akibat sel-sel makula pada mata mengalami kerusakan yang disebabkan penurunan bertahap seiring usia atau karena tumbuhnya pembuluh darah yang tidak normal di bawah makula.

Makula merupakan area kecil di tengah retina mata yang berperan penting dalam pengelihatan.

Orang yang mengalami macular degeneration akan kesulitan untuk melihat detail atau melihat warna secara jelas.

Pandangan yang kabur dan terdistorsi membuat penyakit ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang menjalani kehidupan sehari-hari.

Dalam kasus yang lebih serius, penyakit tersebut bisa menyebabkan kebutaan.

Saat ini penanganan pasien macular degeneration dilakukan melalui perawatan medis dan terapi agar penyakit tidak berkembang semakin parah.  

Kelelawar Putih Honduras dan Potensi Pengobatan Macular Degeneration - kelelawar putih honduras1
Kelelawar Putih Honduras/ google

Sementara itu, hasil riset awal pada Kelelawar Putih Honduras sejauh ini masih belum ditemukan sumber obat atau terapi untuk penyakit macular degeneration.

Namun, melalui penelitian genetik yang dilakukan pada Kelelawar Putih Honduras ditemukan adanya molekul Rhodopsin.

Molekul tersebut akan berfungsi saat mata menerima rangsangan cahaya yang rendah.

Keberadaan Rhodopsin sebagai pigmen visual tersebut juga sangat penting bagi mata manusia.

Oleh karena itu, penelitian pada Kelelawar Putih Honduras membantu ilmuan untuk memahami keberadaan Rhodopsin yang berbeda pada Kelelawar Putih Honduras dan mata manusia.

Perbandingan studi tersebut diharapkan menjadi salah satu jalan baru untuk mendapatkan obat maupun mengembangkan terapi yang sudah ada saat ini, sehingga bisa mengatasi macular degeneration pada manusia.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel