Sediksi.com – Buang air besar berdarah tentu merupakan kondisi yang bikin bete dan gak nyaman banget. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini, dan memahami penyebab berak berdarah bisa ngebantu kamu dalam diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Bahayakah Buang Air Besar Berdarah?
Tidak semua kasus buang air besar berdarah berbahaya. Sebagai contoh, jika berak berdarah disebabkan oleh konstipasi atau wasir, maka perubahan gaya hidup, diet sehat, dan obat-obatan yang diresepkan sudah cukup untuk mengatasinya.
Namun, bab berdarah juga dapat menunjukkan adanya kondisi yang lebih serius seperti kanker usus, penyakit Crohn, penyakit radang usus (ulseratif kolitis), atau infeksi usus yang parah.
Nah, kondisi-kondisi kayak gini yang memerlukan perawatan medis segera biar komplikasi yang lebih serius tidak terjadi.
Penyebab Berak Berdarah
Wasir
Wasir adalah kondisi umum yang menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah di anus dan rektum.
Kondisi ini seringkali disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada pembuluh darah, seperti saat buang air besar yang terlalu keras atau selama kehamilan. Salah satu gejala wasir adalah berak berdarah, yang biasanya disertai dengan rasa gatal atau nyeri di area anus.
Fistula Anus
Fistula anus adalah kondisi yang terjadi ketika terdapat saluran kecil yang terbentuk antara anus dan kulit di sekitarnya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi atau peradangan yang terjadi di dalam atau di sekitar anus.
Gejala dari fistula anus meliputi nyeri saat buang air besar, rasa gatal, keluar nanah atau darah dari anus, serta berak berdarah.
Kanker Kolorektal
Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang terjadi pada usus besar atau rektum. Gejala awal dari kanker kolorektal mungkin tidak terlihat, namun pada tahap yang lebih lanjut dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk berak berdarah.
Kondisi ini biasanya disertai dengan rasa sakit atau kram perut, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, dan perubahan pola buang air besar.
Polip Kolon
Polip kolon adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi pada dinding usus besar atau rektum. Polip kolon biasanya tidak menimbulkan gejala, namun pada beberapa kasus dapat menyebabkan berak berdarah.
Kondisi ini juga dapat disertai dengan nyeri atau kram perut, serta perubahan pola buang air besar.
Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi saluran pencernaan dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk diare, mual, dan muntah. Namun, pada beberapa kasus infeksi saluran pencernaan juga dapat menyebabkan berak berdarah.
Infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
Yang Harus Dilakukan Ketika BAB Berdarah
Jika seseorang mengalami buang air besar berdarah yang disertai dengan gejala lain seperti demam, nyeri perut yang parah, atau kelemahan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan untuk BAB berdarah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jadi, langkah pertama dalam mengobati BAB berdarah adalah dengan menentukan penyebabnya.
Kalau disebabkan oleh wasir, dokter mungkin meresepkan krim atau supositoria untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa sakit. Mereka juga dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup sehat seperti jangan lagi menunda buang air.
Jangan lagi deh nunda BAB! Semua orang suka dengan panggilan alam, bahwa itu pertanda kita disuruh berhenti dari aktivitas dan fokus lagi menyelami makna hidup. Ya wajar, terkadang ramainya kehidupan membuat orang lupa mengingat-ingat dari mana ia berasal.
Lanjut, kemudian jika darah pada BAB disebabkan oleh infeksi atau radang, dokter mungkin meresepkan antibiotik atau obat anti-inflamasi untuk membantu mengobati infeksi dan meredakan peradangan.
Berbeda lagi bila buang air berdarah disebabkan oleh polip usus, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan kolonoskopi untuk menghilangkan polip tersebut. Jika penyebab yang dialami lebih serius seperti kanker usus, maka pasien akan dirujuk ke spesialis untuk pemeriksaan lanjutan.
Namun selain pengobatan medis, ada beberapa cara alami yang dapat membantu mengurangi gejala dan mengobati berak berdarah, seperti makan makanan yang kaya serat, minum banyak air putih, dan menjaga kesehatan pencernaan.
Perlu diingat ya kalau pengobatan alami gak akan bisa menggantikan pengobatan medis yang direkomendasikan dokter. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat terkait penyebab berak berdarah.