Keuntungan dan Kekurangan LinkedIn Learning, Cara Upskilling yang Efisien

Keuntungan dan Kekurangan LinkedIn Learning, Cara Upskilling yang Efisien

keuntungan kekurangan linkedin learning

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Upskilling bukan sekadar buzzword yang sedang ngetren dan digunakan di berbagai kesempatan, tapi juga penting dan perlu untuk ditindaklanjuti secara serius.

Ada banyak sekali metode upskilling yang bisa dilakukan tapi pada intinya, cara utama yang bisa dicoba di antaranya mengikuti kursus, latihan, dan sertifikasi.

Di mana kita bisa melakukannya? LinkedIn Learning adalah salah satu metode yang bisa kalian pertimbangkan. 

Apa itu LinkedIn Learning?

Keuntungan dan Kekurangan LinkedIn Learning, Cara Upskilling yang Efisien - image 30
Layout LinkedIn Learning (Sumber gambar: blog walaaxy)

LinkedIn Learning adalah sebuah platform belajar secara online yang menyediakan sekitar 17.000 kursus untuk membantu penggunanya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka atau yang bisa disebut juga sebagai upskill. 

Platform ini sebelumnya merupakan platform independen yang berdiri sendiri. Namun pada tahun 2015, LinkedIn mengakuisisi platform tersebut dan mengubah namanya menjadi LinkedIn Learning. 

Sebelum namanya diubah menjadi yang seperti sekarang, platform tersebut bernama Lynda.com. Yaitu salah satu platform belajar online pertama yang didirikan pada tahun 1995.

Ketika platform tersebut masih bernama Lynda.com, mereka menyediakan kursus bisnis, keterampilan kreatif, dan untuk mengelola atau mengoperasikan perangkat lunak.

Keuntungan LinkedIn Learning

Delapan tahun sejak LinkedIn Learning dioperasikan, mereka sudah memiliki sekitar 27 juta pengguna dan setiap minggunya merilis sekitar 50 kursus baru.

Jika kalian penasaran dengan LinkedIn Learning, berikut ini beberapa keuntungannya yang bisa dijadikan pertimbangan untuk memulai kursus online di LinkedIn Learning.

  1. Uji coba gratis selama satu bulan memberikan akses penuh ke lebih dari 17.000 kursus
  2. Sertifikat bukti menyelesaikan kursus bisa dibagikan di profil LinkedIn
  3. Aplikasinya mendapat rate yang tinggi, baik untuk iOS maupun Android
  4. Bisa menyesuaikan dengan kemauan dan kebutuhan pribadi. Sehingga jadwal kursusnya sangat fleksibel dan bisa diatur sendiri
  5. Konten yang dibagikan berkualitas tinggi
  6. Banyak kursus tersedia dalam berbagai bahasa 
  7. Bahasa situs webnya juga bisa dipilih dan menyesuaikan keinginan kalian
  8. Harga kursusnya cenderung terjangkau jika dibanding platform serupa lainnya, apalagi untuk ukuran platform yang masih dalam naungan perusahaan besar seperti LinkedIn
  9. Instruktur yang diberikan memang ahli di bidangnya. Sehingga tidak perlu mengkhawatirkan kredibilitasnya
  10. Fitur ‘notes’ berfungsi untuk menyimpan atau bookmark apapun yang ingin kalian simpan
  11. Jika kalian sudah punya LinkedIn premium, maka kalian bisa langsung menggunakan LinkedIn Learning hanya dengan menyambungkan akun
  12. Banyak program yang memungkinkan untuk pendidikan berkelanjutan demi membantu kalian mempertahankan akreditasi yang sudah dicapai dan dipertahankan
  13. Banyak kursus untuk persiapan yang bisa membantu kalian bersiap menghadapi penilaian akreditasi resmi dari pihak ketiga atau lembaga-lembaga akreditasi  atau sertifikasi lainnya
  14. Metode upskilling yang cocok untuk orang yang sibuk karena hanya butuh durasi sekitar 45 menit dan bisa dilakukan di manapun
  15. Dengan waktu kursus yang bisa memakan lima sampai sembilan minggu, bisa jadi kesempatan untuk membangun koneksi dengan orang-orang dengan kepentingan yang sama
  16. Cukup banyak ahli yang menjadi mentor di LinkedIn Learning dan tidak bisa ditemukan di platform lain seperti Youtube

Kekurangan LinkedIn Learning

Kendati kelebihan LinkedIn Learning sangat menggiurkan, platform ini juga masih punya kekurangan yang perlu diketahui dan berikut ini beberapa di antaranya.

  1. Sertifikat LinkedIn Learning tidak bisa digunakan untuk menambah kredit perkuliahan 
  2. Sertifikat tidak bisa digunakan sebagai persyaratan melamar kerja kecuali tempat yang kalian lamar mengizinkan 
  3. Topik yang disediakan meskipun ada banyak tapi masih sebatas topik yang membantu pertumbuhan profesional. Meskipun bukan kekurangan yang besar, tapi untuk selevel LinkedIn yang menjadi platform berjejaring nomor satu di dunia, seharusnya mereka bisa meningkatkan hal ini
  4. Membutuhkan pembaruan untuk user interface
  5. Fungsi autoplay video agak menjengkelkan
  6. Kategorisasi kursus atau topik masih butuh perbaikan
  7. Beberapa kursus dan konten ketinggalan zaman dan belum ditindaklanjuti
  8. Terdapat pengulangan kursus dengan topik serupa, terutama yang berkaitan dengan korporasi
  9. Durasi yang terlalu pendek sebenarnya tidak memberikan dampak yang signifikan. Sehingga sulit untuk mendapatkan value yang sebenarnya dari upskilling
  10. Terlalu sedikit kesempatan berinteraksi dengan orang lain sehingga cenderung membuat gampang kehilangan fokus dan motivasi

Itu dia penjelasan tentang platform LinkedIn Learning beserta keuntungan dan kekurangannya yang bisa digunakan sebagai pertimbangkan apakah metode ini yang akhirnya kalian pilih untuk upskilling.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel