Perbedaan Upskilling dan Reskilling, Contoh dan Pentingnya

Perbedaan Upskilling dan Reskilling, Contoh dan Pentingnya

markus-winkler-IrRbSND5EUc-unsplash

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dalam berkarier, upaya memperbaiki dan mengembangkan diri perlu terus dilakukan agar kita bisa bertahan di dunia kerja dan karier kita bertahan serta stabil untuk waktu yang lama.

Di masa sekarang, istilah upskilling dan reskilling semakin populer dikembangkan di dunia kerja. 

Kondisi ini didukung dengan meluasnya kesadaran akan pentingnya bagi setiap individu yang bekerja untuk memajukan kariernya secara sistematis dan berkala, yang berarti harus siap mempelajari hal-hal baru, bahkan yang tergolong masih asing. 

Perbedaan upskilling dan reskilling

Perbedaan Upskilling dan Reskilling, Contoh dan Pentingnya - image 18
HAKINMHAN/Shutterstock.com

Upskilling dan reskilling sama-sama membantu perusahaan dalam mempertahankan karyawan yang berbakat sekaligus menutup kesenjangan keahlian.

Definisi upskilling dan reskilling

Upskilling adalah tindakan karyawan yang memutuskan untuk mengikuti pembelajaran atau pelatihan demi memperluas dan meningkatkan keahlian yang sudah dimiliki.

Bisa dikatakan, upskilling adalah upaya seseorang untuk meningkatkan keahlian yang dimiliki agar bisa segera menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan saat ini terkait keahlian tertentu.

Reskilling adalah tindakan karyawan yang memutuskan untuk mempelajari keterampilan yang benar-benar baru, bahkan di luar keahlian yang sudah dimilikinya.

Biasanya, keahlian yang dipelajari ini masih linier dengan fungsinya saat ini. Namun, tidak jarang membuatnya diarahkan ke jalur yang sama sekali berbeda dari posisi sebelumnya.

Hasil akhir dari proses upskilling dan reskilling

Salah satu persamaan utama antara upskilling dan reskilling terletak pada proses yang dijalani karena keduanya sama-sama dilakukan untuk memperluas pengetahuan.

Namun keduanya berbeda dalam sifat keahlian yang dipelajari dan tujuan akhir pembelajaran atau hasil.

Tujuan upskilling dan reskilling

Upskilling ditujukan untuk mengajari karyawan keahlian baru untuk mengoptimalkan performa mereka.

Sedangkan reskilling ditujukan untuk melatih karyawan demi bisa beradaptasi dengan posisi berbeda di perusahaan.

Sehingga bisa dikatakan bahwa upskilling secara umum dilakukan untuk menciptakan karyawan dengan keahlian yang spesifik atau khusus dan untuk reskilling, perusahaan ingin menciptakan karyawan yang juga menguasai bidang lain.

Contoh bidang upskilling dan reskilling yang perlu lebih difokuskan

Perbedaan Upskilling dan Reskilling, Contoh dan Pentingnya - markus spiske QozzJpFZ2lg unsplash
(Unsplash/Markus Spiske)

Berikut ini beberapa contoh umum upskilling yang perlu lebih difokuskan.

Contoh upskilling

  1. Digital upskilling

Mengembangkan keahlian di bidang digital adalah prioritas utama kebanyakan perusahaan di masa seperti sekarang.

Bentuknya bisa berupa pelatihan dan pembelajaran tentang penggunaan komputer yang tepat, software baru, pemasaran digital, keahlian pemrograman, atau penggunaan media sosial.

  1. Kepemimpinan

Keahlian memimpin secara efektif sangat membantu manajer meningkatkan kerja sama tim dan memaksimalkan hasilanya.

Bentuknya bisa berupa pelatihan terkait pengambilan keputusan, manajemen proyek, pendelegasian, dan membangun motivasi untuk karyawan

  1. Pengetahuan produk teknis

Tim pemasaran dan penjualan biasanya bekerja di seputar produk teknis yang membutuhkan keahlian yang cukup untuk berurusan dengan calon pelanggan.

Maka dari itu, membangun pemahaman teknis karyawan di luar tim produk diyakini bisa meningkatkan performa.

Bentuknya bisa berupa menyampaikan informasi atau materi serta memberikan pelatihan terkait latar belakang pengetahuan dan keahlian yang berkaitan dengan produk baru menjelang peluncuran.

  1. Analitik

Cara karyawan mengumpulkan, menangani, menganalisis data semakin dibutuhkan di dunia bisnis yang sudah modern ini.

Bentuknya bisa berupa mengembangkan keahlian di bidang ilmu data dan analitik untuk membantu karyawan memahami kinerja dan mengidentifikasi area yang masih perlu diperbaiki atau ditingkatkan.

Contoh reskilling

Salah satu contoh utama reskilling yang sampai sekarang pun polanya masih sama adalah perubahan sistem produksi dari manual menjadi mekanis.

Lagi-lagi, perkembangan teknologi yang berlangsung dari waktu ke waktu dan tidak pernah berhenti akhirnya membuat semakin banyak karyawan yang cara kerjanya masih manual harus melalui proses reskilling untuk mempelajari cara mengoperasikan dan mengelola mesin yang baru.

Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) 2020, lebih dari 1 miliar karyawan di seluruh dunia akan mengalami reskilling mulai tahun 2030. Angka tersebut setara dengan sepertiga dari angkatan kerja global.

Pentingnya upskilling dan reskilling

Perbedaan Upskilling dan Reskilling, Contoh dan Pentingnya - krakenimages 376KN ISplE unsplash
(Unsplash/krakenimages)

Baik upskilling dan reskilling memiliki fungsinya sendiri yang cenderung sama antara satu sama lain. Berikut ini beberapa pentingnya hal ini di masa sekarang.

  1. Pesatnya perkembangan digital
  2. Bersaing dengan kompetitor secara imbang
  3. Menguji kemampuan beradaptasi di dunia kerja yang terus berubah
  4. Menumbuhkan kreativitas dan inovasi
  5. Mempertahankan karyawan yang berkualitas
Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel