Sediksi.com – Ketika dihadapkan pada tugas dengan tingkat kesulitan yang beragam, mana yang dikerjakan lebih dulu?
Sebenarnya tidak ada jawaban absolut untuk salah satu pertanyaan paling sering ditanyakan terkait manajemen produktivitas. Topik ini sendiri, telah menjadi perdebatan selama puluhan tahun.
Sehingga cara terbaik untuk menyimpulkan mana yang dikerjakan lebih dulu, bisa dikembalikan pada pilihan kalian sendiri.
Jika kalian lebih cocok dengan mengerjakan tugas yang lebih mudah dulu, maka tidak ada yang salah dengan pilihan itu. Begitu pula sebaliknya.
Artikel ini akan memberikan petunjuk kelebihan dan kekurangan antara mendahulukan pekerjaan yang lebih sulit dan mudah.
Karena dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing, mempermudah kalian memahami cara manakah yang sesuai untuk kalian.
Mendahulukan pekerjaan yang sulit
Hasil riset yang menyetujui argumen bahwa mendahulukan pekerjaan yang sulit itu lebih baik, menunjukkan bahwa orang yang menggunakan cara ini secara umum lebih produktif dan cenderung berada di golongan yang berprestasi.
Alasannya, stres yang muncul karena menunda pekerjaan yang sulit dipastikan berdampak negatif terhadap tingkat produktivitas secara keseluruhan.
Baca Juga: 8 Kiat Ampuh Mempertahankan Motivasi Kerja
Orang yang menyelesaikan pekerjaan yang mudah lebih dulu tidak menggunakan logika dasar metodologi yang mendukung produktivitas.
Sebaliknya, orang seperti ini menggunakan metode yang mendorongnya merasa lebih baik.
Kemudian, pekerjaan yang lebih mudah cenderung lebih mudah untuk ditunda, didelegasikan, bahkan dihindari jika dibandingkan dengan pekerjaan yang lebih sulit.
Lagipula, pada dasarnya setiap manusia pasti tidak ingin berada di situasi yang membuat mereka stres karena kesulitan yang harus dihadapi.
Tapi kenyataannya, ya memang harus dihadapi. Jangan dihindari!
Selanjutnya, semua orang pasti punya energi yang terbatas untuk menjamin performa yang terbaik atau setidaknya stabil di setiap minggunya.
Biasanya, orang yang mengerjakan pekerjaan yang lebih mudah terlebih dulu juga punya kecenderungan untuk multitask. Sedangkan kecenderungan ini, alih-alih membuat beberapa pekerjaan bisa selesai sekaligus, justru memberikan risiko yang cukup tinggi.
Tanpa energi dan motivasi yang tepat, kalian malah akan jadi kewalahan. Dan akhirnya, tidak ada yang berhasil diselesaikan. Bahkan untuk tugas yang sebelumnya dianggap mudah.
Sehingga yang perlu digaris bawahi dari memilih antara mengerjakan pekerjaan yang lebih mudah atau sulit dulu, kemauan dan keuletan manusia itu ada batasnya dan tidak bertahan lama.
Begitu semangat kalian terpompa dan menimbulkan adrenalin yang tinggi, inilah momentum yang tepat bagi kalian untuk menyelesaikan semua pekerjaan dalam waktu yang cepat.
Momentum seperti ini, biasanya lebih mudah dicapai jika mengerjakan pekerjaan yang lebih sulit.
Mendahulukan pekerjaan yang mudah
Pada akhirnya, semua pekerjaan harus diselesaikan, apapun caranya.
Sehingga jika kalian tergiur untuk mengerjakan tugas yang lebih sulit karena hasil riset mengatakan pilihan tersebut jauh lebih baik, coba saja.
Tapi jika setelah dicoba kalian merasa pilihan tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan, tentu saja kalian punya kebebasan untuk mengeksplorasi pilihan lain.
Karena di sisi lain, beberapa ahli produktivitas lainnya juga meyakini bahwa dengan memulai pekerjaan dari yang paling mudah, sederhana, dan cepat, akan ikut membangun momentum yang terbawa saat mengerjakan pekerjaan paling sulit.
Perumpamaannya seperti melakukan pemanasan sebelum olahraga berat. Pemanasan ini penting untuk menyiapkan tubuh secara mental dan fisik untuk aktivitas yang lebih berat.
Pemanasan juga meningkatkan detak jantung dan aliran darah yang bagus untuk memungkinkan lebih banyak oksigen mencapai otot sekaligus meningkatkan daya fokus.
Mendahulukan pekerjaan yang mudah bisa disamakan dengan melakukan pemanasan yang bertujuan agar otak kalian bekerja dengan stabil terlebih dahulu sebelum pindah untuk mengerjakan tugas yang sulit.
Pilihan ini juga bagus jika kalian ingin menghindari burn out karena otak dipaksa langsung menyelesaikan tugas yang berat sejak awal.
Apalagi jika jenis pekerjaan sulit yang diberikan ke kalian datangnya setiap hari.
Ketika mempertimbangkan antara mendahulukan pekerjaan yang sulit dan mudah, pilihan tersebut tidak akan berguna jika kalian diharuskan menyelesaikan pekerjaan sesuai urutan yang telah ditentukan.
Misalnya kalian diharuskan menyelesaikan pekerjaan yang lebih sulit tapi kalian tipe yang lebih memilih mengerjakan tugas yang lebih mudah duluan.
Maka pilihan ini tidak berarti dan mau tidak mau, kalian harus bisa mengatasinya dengan melakukan pekerjaan sesuai yang diminta.