Mengapa Dapat Terjadi Perbedaan Waktu di Dunia? Ini Jawabannya!

Mengapa Dapat Terjadi Perbedaan Waktu di Dunia? Ini Jawabannya!

Mengapa dapat terjadi perbedaan waktu di dunia

DAFTAR ISI

Sediksi – Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa misalnya orang di New York sedang sarapan sementara kamu sedang makan malam di Jakarta?

Atau mengapa beberapa tempat mengalami siang hari selama hampir 24 jam sementara tempat lain mengalami malam yang panjang? Jawaban dari semua pertanyaan ini adalah perbedaan waktu.

Lalu mengapa dapat terjadi perbedaan waktu? Apa penyebabnya? Perbedaan waktu adalah variasi waktu di berbagai lokasi di Bumi.

Perbedaan waktu mempengaruhi bagaimana kita mengukur dan merasakan waktu, dan bagaimana kita mengatur kegiatan sehari-hari. Perbedaan waktu disebabkan oleh dua faktor utama: rotasi Bumi dan posisi Matahari.

Mengapa Dapat Terjadi Perbedaan Waktu di Dunia

Rotasi Bumi

Tentu alasan pertama mengapa dapat terjadi perbedaan waktu adalah karena Bumi berotasi pada porosnya setiap 24 jam sekali, menciptakan siang dan malam.

Namun, Bumi bukanlah bola yang sempurna, eits tapi gak datar lo ya he he….. melainkan sebuah bola bulat lonjong,  yang berarti sedikit pipih di kutub dan menonjol di khatulistiwa.

Hal ini menyebabkan Bumi berotasi dengan kecepatan yang berbeda pada garis lintang yang berbeda. Khatulistiwa memiliki kecepatan rotasi tercepat, sekitar 1.670 kilometer per jam, sedangkan kutub memiliki kecepatan paling lambat, sekitar nol.

Ini berarti bahwa sebuah titik di khatulistiwa menempuh jarak yang lebih jauh dalam satu jam daripada titik di dekat kutub.

Untuk memperhitungkan variasi ini, dunia dibagi menjadi 24 zona waktu, masing-masing mencakup 15 derajat bujur. Setiap zona waktu memiliki waktu standar, yang merupakan waktu matahari rata-rata di meridian tengah zona tersebut.

Meridian tengah adalah garis imajiner yang membentang dari kutub utara ke kutub selatan, melewati titik tertentu di permukaan bumi.

Meridian pusat yang paling terkenal adalah Meridian Utama, yang melewati Greenwich, Inggris, dan mendefinisikan Greenwich Mean Time (GMT) atau Waktu Universal Terkoordinasi (UTC).

Waktu standar setiap zona waktu berada di depan atau di belakang UTC dengan jumlah jam tertentu, tergantung pada posisinya relatif terhadap Meridian Utama.

Sebagai contoh, waktu standar Zona Waktu Timur, yang mencakup sebagian besar Amerika Serikat bagian timur dan Kanada, adalah UTC-5, yang berarti lima jam lebih lambat dari UTC.

Waktu standar Zona Waktu Indonesia Bagian Barat, yang mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, adalah UTC+7, yang berarti lebih cepat tujuh jam dari UTC.

Zona waktu tidak selalu selaras dengan batas-batas alami suatu negara atau wilayah, tetapi terkadang mengikuti pertimbangan politik atau sejarah.

Sebagai contoh, Cina, yang memiliki lima zona waktu, menggunakan satu waktu standar, UTC+8, untuk seluruh negara. India, yang memiliki dua zona waktu, menggunakan satu waktu standar, UTC+5:30, yang memiliki selisih setengah jam dari zona waktu terdekat.

Beberapa negara, seperti Rusia, Australia, dan Kanada, menggunakan beberapa zona waktu untuk mengakomodasi wilayah mereka yang luas.

Posisi Matahari

Lalu alasan kedua mengapa dapat terjadi perbedaan waktu adalah karena posisi Matahari relatif terhadap Bumi juga mempengaruhi bagaimana kita mengalami waktu.

Bumi mengorbit mengelilingi Matahari setiap 365,25 hari sekali, menciptakan musim. Namun, sumbu Bumi dimiringkan sekitar 23,5 derajat, yang berarti bahwa bagian Bumi yang berbeda menerima jumlah sinar matahari yang berbeda sepanjang tahun. Hal ini menyebabkan panjangnya siang dan malam bervariasi tergantung pada garis lintang dan musim.

Garis khatulistiwa memiliki panjang siang dan malam yang paling konsisten, masing-masing sekitar 12 jam, sepanjang tahun. Kutub memiliki variasi yang paling ekstrem, dari 24 jam siang hari di musim panas hingga 24 jam kegelapan di musim dingin.

Daerah tropis, yang merupakan wilayah antara Tropic of Cancer dan Tropic of Capricorn, memiliki dua musim: basah dan kering. Zona sedang, yang merupakan wilayah antara daerah tropis dan lingkaran kutub, memiliki empat musim: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Posisi Matahari juga memengaruhi waktu semu, yaitu waktu yang ditunjukkan oleh posisi Matahari di langit. Waktu semu tidak sama dengan waktu standar, karena orbit Bumi tidak melingkar sempurna, tetapi sedikit elips.

Ini berarti Bumi bergerak lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada jaraknya dari Matahari. Hal ini menyebabkan waktu semu bisa lebih cepat atau lebih lambat dari waktu standar hingga 16 menit sepanjang tahun.

Untuk mengoreksi perbedaan ini, persamaan waktu digunakan, yang merupakan rumus matematika yang menghitung perbedaan antara waktu semu dan waktu standar.

Persamaan waktu digunakan untuk menyesuaikan jam matahari, yang merupakan perangkat yang mengukur waktu semu dengan menerpakan bayangan pada permukaan yang ditandai. Persamaan waktu juga digunakan untuk menentukan tengah hari, yaitu saat Matahari mencapai titik tertinggi di langit.

Jadi itulah dia dua alasan mengapa dapat terjadi perbedaan waktu di dunia. Perbedaan waktu adalah fenomena menarik yang menunjukkan bahwa waktu tidaklah absolut, tetapi relatif terhadap lokasi dan gerakan pengamat.

Perbedaan waktu mempengaruhi cara kita berkomunikasi, bepergian, dan bekerja di seluruh dunia. Perbedaan waktu juga mempengaruhi budaya, gaya hidup, dan kesehatan kita.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel