Dinginnya Musim Maba di Malang: Fenomena, Penyebab, dan Asal-usulnya

Dinginnya Musim Maba di Malang: Fenomena, Penyebab, dan Asal-usulnya

Musim Maba di Malang: Fenomena, Penyebab, dan Asal-usulnya

DAFTAR ISI

Sediksi.comMalang dikenal dengan sebutan Kota Pendidikan, dan Kota Bunga. Kota di Jawa Timur ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan maupun pendatang.

Salah satu hal yang menarik dari kota ini adalah suhu udaranya yang sejuk dan nyaman. Namun, tahukah kamu bahwa ada satu periode di setiap tahunnya di mana suhu udara di Malang menjadi lebih dingin dari biasanya?

Periode tersebut biasanya bertepatan dengan masuknya mahasiswa baru (maba) di berbagai perguruan tinggi yang ada di Malang. Oleh karena itu, fenomena ini sering disebut sebagai musim maba di Malang.

Fenomena Musim Maba di Malang

Musim maba di Malang adalah fenomena suhu yang turun drastis hingga mencapai 16-18 derajat celcius pada malam hari dan 20-22 derajat celcius pada siang hari. 

Fenomena ini biasanya terjadi pada bulan Juli hingga September setiap tahunnya. Pada periode ini, udara di Malang terasa sangat dingin. Kalau hanya bermodal selimut tipis sih bakal tembus.

Hal ini menjadi kesan tersendiri bagi mereka yang sedang atau pernah mengenyam pendidikan di sana. Mereka menyebut fenomena tersebut sebagai sambutan selamat datang untuk mahasiswa baru.

Suhu dingin pada pertengahan tahun yang terjadi di Malang ini menjadi tantangan tersendiri saat masa orientasi mahasiswa baru atau ospek.

Karena dituntut datang pagi, mereka harus mandi dengan airnya yang juga masih dingin, datang ke kampus dengan suhu yang masih dingin pula.

Keadaan ini menjadi semacam shock therapy tersendiri bagi yang sebelumnya terbiasa hidup di daerah yang panas seperti Surabaya atau kebanyakan kota besar lainnya.

Musim maba selain sangat identik dengan cuaca dingin yang sedang melanda Malang, juga identik pula dengan kemacetan.

Seperti yang kita tahu, Malang memiliki Universitas Negeri maupun Swasta yang terbilang banyak dan tempatnya juga berdekatan.

Setidaknya ada puluhan ribu mahasiswa baru dari berbagai daerah luar Malang yang datang untuk menempuh ilmu di kota ini. Tentu keadaan ini sering menimbulkan kemacetan, khususnya di daerah-daerah dekat kampus.

Terutama pada sore hari, karena ditambah lagi berbarengan dengan jam pulangnya orang-orang kantoran menambah antrean kemacetan yang terjadi.

Penyebab Suhu Dingin di Malang

Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan terjadinya fenomena musim maba di Malang? Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada beberapa faktor yang mempengaruhi suhu udara di Malang, yaitu:

Gerak semu matahari

Gerak semu matahari adalah pergerakan matahari yang tampak dari bumi akibat rotasi dan revolusi bumi. Pada bulan Juli hingga September, gerak semu matahari bergerak ke utara bumi, sehingga wilayah Indonesia yang berada di selatan kehilangan sumber panas.

Musim kemarau 

Musim kemarau juga jadi penyebab suhu menjadi turun, pada periode ini curah hujan rendah dan angin bertiup kencang. 

Pada musim kemarau, jumlah uap air yang berada di atmosfer cukup rendah, sehingga energi radiasi yang dipantulkan oleh permukaan bumi pada malam hari tidak banyak terserap oleh uap air. Hal ini membuat suhu pada pagi hari menjadi lebih dingin.

Angin monsun timuran

Angin monsun timuran adalah angin yang bertiup dari arah timur ke barat akibat perbedaan tekanan udara antara Benua Asia dan Benua Australia.

Pada bulan Juli hingga September, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin, sehingga angin monsun timuran membawa massa udara dingin dan kering melewati Indonesia. Hal ini membuat suhu udara di sebagian wilayah Jawa Timur, termasuk Malang, lebih dingin.

Awal Mula Disebut Musim Maba

Sebenarnya, tidak ada sumber resmi yang menjelaskan kapan dan siapa yang pertama kali menyebut fenomena suhu dingin di Malang sebagai musim maba.

Namun, istilah tersebut mungkin muncul begitu saja, karena memang kepadatan di jalanan Kota Malang meningkat drastis. Bukan karena orang liburan, tapi karena banyaknya maba yang datang ke Malang, dan pas dibarengi pula musim dingin.

Musim maba di Malang juga menjadi ciri khas dan daya tarik bagi para calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di kota ini. Banyak calon mahasiswa yang penasaran dan ingin merasakan sensasi dinginnya musim maba di Malang.

Selain itu, musim maba di Malang juga menjadi momen yang tepat untuk menikmati berbagai kuliner khas Malang yang hangat dan lezat, seperti bakso, ronde, wedang jahe, dan lain-lain.

Itulah dia ulasan mengenai musim maba di Malang dan fenomenanya sendiri yang khas karena dibarengi musim dingin.

Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gerak semu matahari, musim kemarau, dan angin monsun timuran. Musim maba di Malang adalah salah satu hal yang membuat kota ini semakin berkesan dan dicintai oleh banyak orang.

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel