Mengapa Januari Terasa Lama? Ini 5 Alasannya

Mengapa Januari Terasa Lama? Ini 5 Alasannya

Mengapa januari terasa lama

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Banyak orang yang mengeluh bahwa Januari terasa begitu lama, bahkan ada yang membuat cuitan viral di media sosial tentang hal ini. Lantas mengapa Januari terasa lama?

Padahal, Januari hanya terdiri dari 31 hari, sama seperti Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober, dan Desember. Lalu, mengapa Januari terasa lama? Apa yang membuat kita merasakan perbedaan waktu di bulan pertama tahun ini?

Sediksi akan memberikan alasan mengapa Januari terasa begitu lama!

Alasan Mengapa Januari Terasa Lama

1. Suasana Hati dan Liburan Akhir Tahun

Mengapa Januari Terasa Lama? Ini 5 Alasannya - pexels nicole michalou 5779176
Pexels/ Nicole Michalou

Salah satu alasan mengapa Januari terasa lama adalah karena kita mengalami perubahan suasana hati dan aktivitas setelah liburan akhir tahun. Menurut William Skylark, seorang peneliti dari Universitas Cambridge yang meneliti topik ini, bulan Januari merupakan bulan yang paling sibuk dalam setahun, terutama setelah bulan sebelumnya yang cenderung menyenangkan.

Kita harus kembali ke rutinitas pekerjaan, sekolah, atau kuliah yang mungkin membosankan atau menantang. Kita juga harus menghadapi cuaca yang dingin, gelap, dan basah di beberapa tempat. Semua ini dapat memengaruhi mood dan membuat kita merasa tidak bahagia. Sehingga itu yang menyebabkan mengapa Januari terasa lama.

2. Persepsi Waktu

Mengapa Januari Terasa Lama? Ini 5 Alasannya - pexels pixabay 39396
Pexels/ Pixabay

Perasaan tidak bahagia ini dapat memengaruhi persepsi waktu kita. Menurut Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di UCL yang mempelajari persepsi waktu, memulai kembali rutinitas pekerjaan dapat menyebabkan peningkatan tingkat kelelahan, yang pada gilirannya membuat waktu terasa melambat.

Hal ini dapat dijelaskan oleh hipotesis jam dopamin, yang menyatakan bahwa tingkat dopamin yang lebih tinggi di otak, neurotransmitter yang terkait dengan motivasi dan penghargaan, dapat membuat waktu terasa berjalan lebih cepat. Sebaliknya, tingkat dopamin yang rendah dapat membuat waktu terasa berjalan lebih lambat.

3. Kurang Baik Menilai Waktu Obyektif

Mengapa Januari Terasa Lama? Ini 5 Alasannya - pexels moose photos 1037993
Pexels/ Moose Photos

Selain itu, alasan lain mengapa Januari terasa lama adalah karena kita kurang baik dalam menilai durasi waktu secara objektif. Menurut Jason Murugesu, seorang mahasiswa pascasarjana komunikasi sains di Imperial College London, kita cenderung mengandalkan ingatan kita untuk menentukan seberapa lama sesuatu berlangsung.

Namun, ingatan kita tidak selalu akurat dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti emosi, perhatian, dan harapan. Sebuah penelitian pada tahun 2010 menunjukkan bahwa orang yang melakukan tugas yang membosankan atau sulit cenderung merasa bahwa tugas tersebut berlangsung lebih lama daripada yang sebenarnya. Ini mungkin terjadi pada kita saat melakukan pekerjaan di bulan Januari.

4. Teori Relativitas Waktu

Mengapa Januari Terasa Lama? Ini 5 Alasannya - pexels mike 1178684
Pexels/ Mike

Selain alasan-alasan yang telah disebutkan, ada juga beberapa teori ilmiah yang mencoba menjelaskan mengapa Januari terasa lama. Salah satunya adalah teori relativitas waktu, yang dikemukakan oleh fisikawan terkenal Albert Einstein.

Teori ini menyatakan bahwa waktu tidak bersifat absolut, tetapi relatif terhadap kecepatan dan gravitasi. Dengan kata lain, waktu dapat berjalan lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada kondisi ruang dan waktu.

Menurut teori ini, waktu di bumi dapat berbeda-beda tergantung pada posisi dan gerakan bumi terhadap matahari. Bumi berotasi mengelilingi matahari dengan kecepatan yang tidak konstan, tetapi bervariasi sepanjang tahun.

Bumi bergerak lebih cepat saat berada di titik terdekat dengan matahari (perihelion), yang terjadi pada awal Januari, dan lebih lambat saat berada di titik terjauh dari matahari (afelion), yang terjadi pada awal Juli. Perbedaan kecepatan ini dapat menyebabkan perbedaan waktu yang sangat kecil, tetapi masih dapat dirasakan oleh manusia.

5. Teori Waktu Biologis

Mengapa Januari Terasa Lama? Ini 5 Alasannya - pexels energepiccom 110471
Pexels/ energepic.com

Selain itu, ada juga teori lain yang disebut teori waktu biologis, yang dikemukakan oleh ahli biologi Prancis Michel Siffre. Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki jam biologis internal yang mengatur siklus tidur dan bangun, yang disebut ritme sirkadian. Jam biologis ini dipengaruhi oleh cahaya dan gelap, yang berubah sepanjang tahun.

Pada bulan Januari, hari lebih pendek dan malam lebih panjang di belahan bumi utara, yang dapat menyebabkan gangguan pada jam biologis kita. Kita mungkin merasa lebih mengantuk, lesu, dan tidak bersemangat. Hal ini dapat membuat kita merasa bahwa waktu berjalan lebih lambat.

Itulah beberapa alasan dan teori ilmiah yang berkaitan dengan fenomena mengapa Januari yang terasa lama. Fenomena ini sebenarnya bukanlah hal yang aneh atau ajaib, tetapi merupakan hasil dari interaksi antara faktor psikologis, fisik, dan biologis.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel