Mengapa Setiap Tanggal 22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu?

Mengapa Setiap Tanggal 22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu?

Mengapa Setiap Tanggal 22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu?

DAFTAR ISI

Sediksi.comHari Ibu Nasional yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember, merupakan momen istimewa di Indonesia. Saat masyarakat bersatu untuk merayakan peran tak tergantikan yang dimiliki oleh para ibu dalam membangun keluarga dan masyarakat.

Tahun 2023 menjadi satu lagi bab dalam sejarah panjang penghargaan untuk para ibu, yang patut dicatat dan dihormati. Mengapa setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu? Ternyata ini sangat berkaitan dengan sejarah kebangkitan perempuan di Indonesia.

Sediksi akan mengulas mengenai sejarah Hari Ibu Nasional di tanggal 22 Desember 2023. Sekaligus menjawab pertanyaanmu tentang mengapa setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu?

Sejarah Hari Ibu Nasional

Mengapa Setiap Tanggal 22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu? - sl 020422 4830 59
freepik

Peringatan Hari Ibu Nasional tidak serta merta langsung berdiri dan diperingati. Sejarah Hari Ibu Nasional bermula dari kebangkitan para perempuan Indonesia. Tepatnya diadakannya Kongres Perempuan pada 22 sampai 25 Desember 1926 di Yogyakarta.

Para pejuang perempuan Indonesia di Jawa dan Sumatera berkumpul mengadakan Kongres Perempuan I itu. Sebanyak 30 organisasi perempuan itu lalu membentuk Kongres Perempuan.

Tema pokok dalam kongres adalah menggalang persatuan dan kesatuan antara organisasi wanita Indonesia yang saat itu masih berjalan sendiri-sendiri.

Banyak hal yang dibahas selama kongres, di antaranya tentang persatuan perempuan Nusantara dan peranan perempuan dalam kemerdekaan.

Peranan perempuan dalam kemerdekaa itu meliputi aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi, pernikahan usia dini, hingga perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu juga balita.

Selain itu, para pejuang perempuan juga menuangkan pemikiran-oemikiran kritis serta upaya penting dalam kemajuan bangsa Indonesia, khususnya bagi kamu perempuan.

Peristiwa itu kemudian menjadi tonggak lahirnya Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia atau PPPI.

PPPI beberapa kali berganti nama, kembali menjadi Kongres Perempuan Indonesia hingga tahun 1946 menjadi Kongres Wanita Indonesia atau Kowani.

Kongres Perempuan Indonesia II digelar pada 1935 di Jakarta. Pada Kongres Perempuan Indonesia III pada 1938 di Bandung, disepakatilah 22 Desember menjadi Hari Ibu.

Keputusan itu dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI No. 316 tanggal 16 Desember 1959 sebagai Hari Nasional bukan hari libur. Sejak saat itulah, 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu Nasional.

Selain itu, kongres Kowani yang diadakan setiap lima tahun sekali ini selalu membicarakan mengenai masalah pendidikan, ekonomi, sosial budaya, tenaga kerja dan politik yang hingga sekarang menjadi programnya.

Itulah alasan dan penyebab mengapa setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.

Surat untuk Hari Ibu

Mengapa Setiap Tanggal 22 Desember Diperingati sebagai Hari Ibu? - person holding paper with envelope near mom inscription

Nah, setelah mengetahui sejarah panjang lahirnya peringatan Hari Ibu Nasional tersebut, sekarang mari kita merayakannya dengan berbagi surat ucapan kepadanya.

Hari Ibu Nasional 2023 menjadi panggung emas bagi kita untuk mengekspresikan rasa cinta dan terima kasih kepada sosok yang penuh pengorbanan, bernama ibu.

Melalui kumpulan surat untuk Hari Ibu yang panjang dan penuh makna ini, kita dapat menyampaikan perasaan dengan lebih mendalam. Berikut ada beberapa contohnya.

Contoh surat untuk Hari Ibu pertama

“Ibu, terima kasih atas segala pengorbananmu. Seiring dengan kisah hidup kita yang berjalan panjang, aku menyadari betapa besar peranmu dalam membentuk karakter dan membimbing langkah-langkahku.

Dari yang awalnya aku tidak paham akan sesuatu, Engkau dengan sabar membimbing dan menuntunku sehingga aku bisa lebih mengerti. Engkau adalah ibu, guru dan teman yang selalu ada untukku.

Sungguh, aku sangat-sangat menyanyangimu. Di Hari Ibu ini, aku ingin ibu tahu bahwa Engkau adalah sosok malaikat yang sangat penting dan berjasa dalam hidupku. Terimakasih karena telah menjadi ibukku.”

Contoh surat untuk Hari Ibu kedua

“Dalam bisingnya kehidupan, surat ini adalah caraku menyampaikan rasa cinta kepada ibu. Seperti kata-kata yang mengalir, begitu pula cinta ini tulus dan tak terukur, seperti lautan yang tak pernah surut.”

Melalui surat ini, aku ingin mengajak ibu untuk merenung bersama tentang petualangan hidup kita. Dari hari pertama sekolahku hingga momen-momen bahagia dan sedih, setiap kenangan bersamamu menjadi fondasi kebahagiaan dan kekuatan bagiku.

Ibu, untuk masa depan yang lebih baik, aku berjanji untuk meneruskan nilai-nilai luhur yang telah engkau tanamkan. Aku akan selalu menjaga dan mengutamakan kebahagiaan diriku dan keluarga, seperti yang telah engkau ajarkan selama ini.

Di balik surat ini, ada begitu banyak doa dan harapan untuk ibu. Aku berharap semoga kebahagiaan senantiasa menyertaimu, ibu. Semoga setiap langkahmu dihiasi kebahagian dan keberkahan. Terimakasih telah menjadi ibu yang terbaik untukku.”

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel