Mengenal Literasi Keuangan, Skill Penting Anti Kantong Kering!

Mengenal Literasi Keuangan, Skill Penting Anti Kantong Kering!

finansial literasi/ Pexels: Mikhail Nilov

DAFTAR ISI

Sediksi.com – Dalam kehidupan sehari-hari, setiap kelompok masyarakat pasti akan terlibat dalam urusan keuangan dan anggaran. Oleh karena itu, memiliki pemahaman yang cukup tentang literasi keuangan menjadi suatu keharusan bagi setiap individu agar dapat secara efektif menetapkan prioritas dalam pengelolaan keuangan pribadinya.

Literasi keuangan perlu dipahami oleh semua kalangan, tak terkecuali oleh gen-z. Alasannya tentu saja agar kantong kita tetap stabil dan tidak pernah kering!

Yuk, simak artikel di bawah ini agar lebih jelas!

Apa Itu Literasi Keuangan?

Dikutip dari Investopedia, literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan mengaplikasikan berbagai keterampilan keuangan, seperti manajemen tabungan pribadi, pembuatan anggaran, dan investasi.

literasi keuangan/ Pexels: Karolina Grabowska
Pexels: Karolina Grabowska

Literasi keuangan juga berperan dalam menjaga stabilitas finansial individu, melibatkan pemahaman yang kuat terhadap prinsip-prinsip dan konsep-konsep keuangan, termasuk perencanaan finansial, bunga majemuk, pengelolaan utang, teknik menabung yang menguntungkan, dan pemahaman mengenai nilai uang yang selalu berubah.

Untuk mencapai hal ini, seseorang perlu memperoleh keterampilan dalam membuat anggaran dan kemampuan untuk melacak pengeluaran. Selain itu, penting juga untuk mempelajari teknik melunasi utang dan merencanakan dana pensiun.

Pentingnya literasi keuangan bagi semua orang menjadi sangat jelas, karena tanpa pemahaman keuangan, sulit untuk mengendalikan pengeluaran dan keputusan finansial yang kurang bijak seringkali terjadi. Kekurangan kesadaran keuangan ini dapat menjadi pemicu berbagai masalah pada kesejahteraan finansial seseorang.

Alasan Menerapkan Literasi Keuangan

Literasi keuangan yang baik memiliki peran penting dalam mendukung berbagai fungsi ekonomi. Semakin banyak masyarakat yang memiliki pemahaman tentang produk jasa keuangan, semakin meningkat transaksi keuangan dan berkontribusi pada pergerakan roda perekonomian.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mukalengen pada tahun 2013, literasi keuangan dianggap sebagai kunci utama dalam perkembangan ekonomi suatu negara.

Artinya, masyarakat perlu memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi agar mampu mengelola keuangan dengan lebih baik dan meningkatkan pendapatan mereka untuk diinvestasikan secara produktif, bukan hanya dihabiskan secara konsumtif. Namun, hasil analisis sekunder menunjukkan bahwa rasio pemanfaatan produk dan jasa keuangan di Indonesia masih rendah.

literasi keuangan/ Pexels: Tima Miroshnichenko
Pexels: Tima Miroshnichenko

Dilaporkan bahwa hanya 46 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang memiliki rekening bank, sedangkan pemilik asuransi jiwa hanya 15 dari setiap 100 orang. Pengguna jasa perusahaan pembiayaan atau multifinance juga terbatas, hanya 7 dari setiap 100 masyarakat Indonesia. Peserta dana pensiun dan investor di pasar modal juga sangat sedikit, masing-masing hanya 1 dan 0,15 dari setiap 100 penduduk.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan di Indonesia masih rendah secara keseluruhan. Peningkatan pendapatan per kapita harus diimbangi dengan edukasi yang memadai untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap industri jasa keuangan.

Manfaat dan Keuntungan Literasi Keuangan

Literasi keuangan membawa sejumlah manfaat yang signifikan, terutama untuk memastikan kesejahteraan di masa depan. Beberapa manfaatnya meliputi:

Mampu Mengelola Keuangan dengan Baik

literasi keuangan: Pexels: cottonbro studio
Pexels: cottonbro studio

Literasi keuangan yang kuat mempermudah pengelolaan keuangan, termasuk pengaturan cashflow bulanan, persiapan dana darurat, asuransi, dan keputusan terkait investasi. Pemahaman yang baik tentang literasi keuangan memungkinkan pemilihan strategi yang tepat, berkontribusi pada pengelolaan finansial yang lebih efektif, dan dapat berdampak pada pertumbuhan kekayaan.

Bijak dalam Menggunakan Keuangan dan Menjadi Sejahtera

Pemahaman yang cukup tentang literasi keuangan membantu meningkatkan taraf hidup dengan memanfaatkan produk dan jasa keuangan secara efisien. Keterampilan ini memungkinkan individu membuat keputusan finansial yang bijak dan berkontribusi pada kesejahteraan mereka.

Terhindar dari Penipuan

Literasi keuangan dapat berperan sebagai bentuk perlindungan dari penipuan. Dengan pengetahuan yang memadai, kemungkinan terjerat dalam skema penipuan seperti Skema Ponzi, Monkey Business, pinjaman online ilegal, atau investasi bodong dapat diminimalkan.

Distribusi Kekayaan yang Lebih Merata

Pemahaman tentang literasi keuangan dapat memberikan dampak positif secara luas pada masyarakat. Orang-orang dengan kekayaan cenderung lebih suka menginvestasikan uang mereka ke dalam lembaga keuangan yang kemudian dapat diarahkan untuk membantu pembukaan usaha dan memperluas distribusi kekayaan secara merata di masyarakat.

Dengan demikian, literasi keuangan tidak hanya memengaruhi aspek individu, tetapi juga dapat menciptakan dampak positif pada tingkat sosial yang lebih luas.

Tingkat atau Tahap Literasi Keuangan

Terdapat empat tingkatan literasi keuangan yang digunakan oleh OJK untuk menilai pemahaman dan keyakinan seseorang terkait lembaga jasa keuangan.

Well Literate

Pada tingkatan ini, seseorang memiliki pengetahuan dan keyakinan yang mendalam terkait lembaga jasa keuangan. Mereka mengenali produk dan jasa keuangan serta memahami fitur, manfaat, risiko, hak, dan kewajiban terkait. Selain itu, individu ini memiliki kemampuan baik dalam memanfaatkan produk dan jasa keuangan.

Sufficient Literate

Pada tingkatan ini, seseorang memiliki pengetahuan dan keyakinan terkait lembaga jasa keuangan dan produk keuangan. Mereka mengenal fitur, manfaat, risiko, hak, dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

Less Literate

Individu pada tingkatan ini memiliki pengetahuan terbatas mengenai lembaga jasa keuangan dan produk serta jasa keuangan, tanpa pemahaman yang mendalam.

Not Literate

Tingkatan ini mencakup individu yang tidak memiliki pengetahuan atau keyakinan yang memadai terhadap lembaga jasa keuangan dan produk serta jasa keuangan. Mereka dinilai kurang memahami aspek-aspek tersebut.

Dengan adanya tingkatan ini, OJK dapat mengukur sejauh mana masyarakat memiliki literasi keuangan dan memberikan panduan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan finansial mereka.

Demikian pembahasan singkat tentang literasi keuangan. Kita tahu, mengelola finansial itu tidak mudah, tetapi juga tak sesulit yang dibayangkan.

Setidaknya, dengan perencanaan keuangan yang baik, kita boleh berharap kantong tidak akan pernah kering.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel