Daftar Negara yang Masuk Jurang Resesi, Bagaimana dengan Indonesia?

Daftar Negara yang Masuk Jurang Resesi, Bagaimana dengan Indonesia?

Daftar Negara yang Masuk Jurang Resesi

DAFTAR ISI

Sediksi.comJepang dan Inggris masuk jurang resesi secara teknis selama September-Desember tahun 2023. Berita resesi yang dialami kedua negara ini menjadi headline di mana-mana karena keduanya merupakan negara maju dan punya kapasitas ekonomi yang bagus secara global.

Resesi yang terjadi pada Jepang dan Inggris ini sebenarnya hanya bagian puncak gunung es. Karena dengan dua negara maju mengalami resesi, muncul kekhawatiran hal ini juga akan terjadi di beberapa negara lainnya. 

Daftar negara yang masuk jurang resesi

Jepang

Daftar Negara yang Masuk Jurang Resesi
Zhang Xiaoyu/Xinhua/Getty Images

Pemerintah Jepang bulan Februari lalu mengumumkan angka sementara yang menunjukkan bahwa perekonomian secara tak terduga telah tergelincir ke dalam resesi di tengah lesunya permintaan domestik dan konsumsi swasta.

Meskipun angka-angka yang direvisi ini berarti bahwa Jepang berhasil lolos dari resesi, tapi akhirnya Jepang berada di posisi keempat negara dengan perekonomian terbesar di dunia setelah kehilangan posisi ketiga karena Jerman. 

Perekonomian Jepang telah berjuang dengan pertumbuhan yang rendah selama beberapa “dekade yang hilang” atau era gelap perekonomian Jepang setelah runtuhnya gelembung aset besar-besaran pada awal tahun 1990an.

Inggris

Bulan Februari, Kantor Statistik Nasional mengatakan produk domestik bruto Inggris menyusut 0,3% dalam tiga bulan terakhir tahun ini, mencatat penurunan kuartalan kedua berturut-turut.

Berdasarkan laporan Institute of Chartered Accountants in England and Wales yang dirilis akhir Februari, Inggris diprediksi akan lolos dari resesi pada kuartal pertama tahun 2024 dengan beberapa aktivitas ekonomi seperti ekspor dan penjualan akan mengalami pertumbuhan secara signifikan. 

Irlandia

Daftar Negara yang Masuk Jurang Resesi
Hollie Adams/Bloomberg

Irlandia umumkan mengalami resesi lebih awal dari Jepang dan Inggris, yaitu akhir Januari. Central Statistics Office (CSO) mengatakan “perkiraan awal” menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) telah turun sekitar 0,7 persen pada kuartal tersebut yang didorong oleh penurunan di sektor-sektor yang didominasi perusahaan multinasional.

Kondisi ini, sudah menjadi kali kelima yang berarti perekonomian Irlandia mengalami resesi secara teknis. Suatu negara dianggap berada dalam resesi teknis ketika mengalami kontraksi PDB selama dua kuartal berturut-turut.

Finlandia

Finlandia berada dalam resesi teknis karena perekonomiannya juga mengalami kontraksi pada kuartal ketiga, sebesar 0,7% dari kuartal sebelumnya. Untuk setahun penuh tahun 2023, PDB turun 0,5% tahun-ke-tahun.

Daftar negara yang berisiko masuk jurang resesi di kuartal 4

Setidaknya 14 negara mengalami penyusutan PDB selama kuartal Juli-September. Tapi, 10 negara lainnya berisiko masuk jurang resesi. Negara-negara tersebut terdiri dari:

  • Denmark (mulai resesi sejak kuartal 3)
  • Luksemburg (mulai resesi sejak kuartal 3)
  • Moldova (mulai resesi sejak kuartal 3)
  • Estonia (mulai resesi sejak kuartal 3)
  • Ekuador
  • Bahrain
  • Islandia
  • Afrika Selatan
  • Kanada
  • Selandia Baru

Bagaimana dengan risiko resesi di Indonesia?

Daftar Negara yang Masuk Jurang Resesi
Kaisar Jepang Naruhito Terkesan Candi Borobudur (jatengprov.go.id)

Dengan resesi yang terjadi di beberapa negara sejak akhir tahun dan masih berlanjut sampai awal tahun ini, apakah Indonesia berpotensi mengalami resesi?

Ahli ekonomi Eko Listiyanto dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengatakan dampak resesi tercermin dari surplus neraca perdagangan dalam negeri Indonesia yang menyempit sebesar 48 persen menjadi $2,02 miliar pada Januari 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bahwa dampak resesi di Jepang dan Inggris terhadap perekonomian nasional (Indonesia) masih aman. 

“Mungkin investasi dari negara-negara yang mengalami resesi akan menurun untuk sementara waktu,” katanya ketika diwawancara Indonesia Stock Exchange di Jakarta pada Selasa (20/2).

Kendati masih dalam kondisi resesi, proyek-proyek seperti pembangunan kereta bawah tanah dan layang di Jakarta dan sekitarnya yang didanai oleh Jepang diharapkan dapat berjalan sesuai rencana. 

Tuhiyat, CEO MRT Jakarta, meyakinkan bahwa anggaran dari pemerintah Jepang tetap utuh, sehingga memastikan kemajuan proyek yang optimal.

“Tidak ada dampaknya karena anggaran dari pemerintah Jepang berjalan,” ujarnya di Jakarta.

Tidak hanya itu, dia juga yakin bahwa perkembangan proyek MRT Jakarta yang didukung oleh pendanaan dari Jepang akan berjalan dengan lancar serta optimal.

Saat ini MRT Jakarta sedang menunggu penandatanganan perjanjian pinjaman dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk Fase 1 MRT Jakarta Jalur Timur-Barat yang ditargetkan pada April 2024.

Baca Juga
Topik

Kuesioner Berhadiah!

Dapatkan Saldo e-Wallet dengan total Rp 250.000 untuk 10 orang beruntung.​

Sediksi.com bekerja sama dengan tim peneliti dari Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada sedang menyelenggarakan penelitian mengenai aktivitas bermedia sosial anak muda. 

Jika Anda merupakan Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 35 tahun, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang Anda akan temukan dengan menekan tombol berikut

Sediksi x Magister Psikologi UGM

notix-artikel-retargeting-pixel